Langsung ke konten utama

makalah hadist : tanggung jawab pemimpin


TANGGUNG JAWAB KEPEMIMPINAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
NAMA                                             : KHAIRINA
NIM                                                 : 511102479
DOSEN PEMBIMBING                : LISMIJAR MA

FAKULTAS ADAB INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
IAIN AR-RANIRY
BANDA ACEH
2012
KATA PENGANTAR

            Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan kesehatan kepada saya sehingga Saya dapat menyelesaikan makalah. Shalawat serta salam tidak lupa Saya limpahkan kepada baginda alam kita Nabi Muhammad             SAW.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Hadist dengan judul “Tanggung jawab kepemimpinan”. Makalah ini menjelaskan tentang pemimpin dan seluk beluknya.
            Meskipun banyak hambatan yang Saya dapatkan, tidak menjadi penghalang dalam penyusunan makalah ini. Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu Saya dalam menyusun makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat, khususnya bagi mahasiswa yang mengikuti perkuliahan hadist dan umumnya bagi masyarakat.


Darussalam,  6 November 2012

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  i
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  … .ii
BAB I PENDAHULUAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . . . . .1
BAB II PEMBAHASAN
A.    SETIAP MUSLIM ADALAH PEMIMPIN. . . . . . . . . . . . . . . . . ………….....2
1.      TEKS AYAT
2.      TERJEMAHAN
3.      PENJELASAN
4.      KESIMPULAN
B.     PEMIMPIN PELAYAN MASYARAKAT . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
1.      TEKS AYAT
2.      TERJEMAHAN
3.      PENJELASAN
4.      KESIMPULAN
C.     BATAS KETAATAN KEPADA PEMIMPIN. . . . . . . . . . . . . . . . . ……….....7
1.      TEKS AYAT
2.      TERJEMAHAN
3.      PENJELASAN
4.      KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN

Dalam sejarah  kehidupan manusia, telah muncul istilah kepemimpinan sejak Nabi Adam di turunkan kemuka bumi ini. pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan - khususnya kecakapan-kelebihan di satu bidang , sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian satu beberapa tujuan. (Kartini Kartono, 1994 : 181).
Begitu juga sejak awal agama islam berkembang, Nabi Muhammad selain sebagai  seorang utusan Rasul yang menyampaikan ajaran-ajaran agama islam tetapi juga seorang kepala negara dan kepala rumah tangga. paling tidak dalam catatan sejarah kenabian yang terdokumentasi dalam hadits-hadits yang tetap terjaga dan masih bisa digunakan sampai saat ini, Nabi memberikan contoh bagaimana seorang pemimpin menyelesaikan persoalan-persoalan pribadi maupun sosial kemasyarakatan berdasarkan musyawarah untuk tercapainya kemaslahatan.
“setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya” .Meskipun yang di pimpin hanyalah diri sendiri tetap akan di minta pertanggung jawaban nantinya dan setiap pemimpin itu adalah pelayan masyarakat karena ia harus memenuhi segalanya apa yang di inginkan rakyat dalam hal kebaikan bersama dan rakyatpun mempunyai keterbatasan dalam hal mematuhi pemimpin.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    SETIAP MUSLIM PEMIMPIN
1.      Teks hadist
Dalam hadits imam bukhari dalam kitab “budak” bab : “ dibencinya memperpanjang perbudakan” dikatakan sebagai berikut :
عَبْدُ اللهِ بْن عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ان رسول الله صلعم كلكم راع  وكلكم مسؤل عن رعيته

 فالأمير الذي  على الناس راع وهو مسؤل عنهم وَالرَّجُلُ رَاعِ على أَهْلِ بيته وَهُوَ مَسْئُولٌ

 عَنْهم  وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ على بَيْتِ بعلها وولده وهي وَمَسْئُولَةٌ عَنْهم والبعد راع على مال سَيِّدِهِ

وهو وَمَسْئُولٌ عَنْه. الا فكُلُّكُمْ رَاعٍ وكلكم مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِه ( أخرجه البخاري فى :

كتاب العتق:  :با ب كراهية التطاول على الفيق)

2.      Terjemahan hadist
“Dari Ibn Umar r.a. Berkata bahwa Rasulullah Saw. Telah bersabda :”Kalian semuanya adalah pemimpin (pemelihara) dan  bertanggung jawaban terhadap rakyatnya. pemimpin akan ditanya tentang rakyat yang dipimpinnya. Suami pemimpin keluargnya dan akan di tanya tentang keluarga yang dipimpinnya. Istri memelihara rumah suami dan anak-anaknya dan akan di tanya tentang hal yang dipimpinnya. Seorang hamba (buruh) memelihara harta majikannya dan akan ditanya tentang pemeliharaannya. Camkanlah bahwa kalian semua pemimpin dan akan dituntut ( diminta pertanggung jawaban ) tentang hal yang dipimpinnya.” 1


3.      Penjelasan
Hal yang dikemukakan dari hadis diatas adalah bahwa manusia adalah pemimpin termasuk bagi dirinya sendiri. Setiap perbuatan dan tindakan  memiliki resiko yang harus dipertanggungjawabkan. Setiap orang adalah pemimpin meskipun pada saat yang sama setiap orang membutuhkan pemimpin ketika ia harus berhadapan untuk menciptakan solusi hidup di mana kemampuan, keahlian, dan kekuatannya dibatasi oleh yang ia ciptakan sendiri dalam posisinya sebagai bagian dari komunitas. Dengan demikian, setiap orang islam harus berusaha untuk menjadi pemimpin yang paling baik dan segala tindakannya tanpa di dasari kepentingan pribadi atau kepentingan golongan tertentu.
Dalam hadis ini dijelaskan bahwa etika paling pokok dalam kepemimpinan adalah tanggun gjawab. Semua orang yang hidup di muka bumi ini disebut sebagai pemimpin. Karenanya, sebagai pemimpin, mereka semua memikul tanggung jawab, sekurang-kurangnya terhadap dirinya sendiri. Seorang suami bertanggung jawab atas istrinya, seorang bapak bertangung jawab kepada anak-anaknya, seorang majikan betanggung jawab kepada pekerjanya, seorang atasan bertanggung jawab kepada bawahannya, dan seorang presiden, bupati, gubernur bertanggung jawab kepada rakyat yang dipimpinnya, dst.
Akan tetapi, tanggung jawab di sini bukan semata-mata bermakna melaksanakan tugas lalu setelah itu selesai dan tidak menyisakan dampak (atsar) bagi yang dipimpin. Melainkan lebih dari itu, yang dimaksud tanggung jawab di sini adalah lebih berarti upaya seorang pemimpin untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pihak yang dipimpin.

4.      Kesimpulan

Setiap muslim adalah pemimpin jadi Ia harus sangat berhati-hati apa yang di kerjakannya sehingga ketika di minta pertanggung jawaban tentang apa yang di kerjakannya Ia bisa bertanggung jawab atas hal itu.



[1]syafe’i, Rachmat.2000. Al-Hadits. Bandungr:  Setia Pustaka halaman 133



B. PEMIMPIN PELAYANAN MASYARAKAT
1.      Teks hadist

عن الحسنٲن عبيد الله بن زياد عاد معقل بن يسار فى مرضه الذي مات فيه  فقل له معقل : ٳني محد ثك

 حديثا سمعته من  رسول الله صلى الله عليه وسلم سمعت النبي صلى الله عليه وسلم يقول مامن الترعاه الله

 رعية فلم يحطها بنصيحة ٳلا لم يجد را ئحة الجنه.      ( رواه البخار و مسلم)


حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الدِّمَشْقِيُّ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَمْزَةَ حَدَّثَنِي ابْنُ أَبِي مَرْيَمَ أَنَّ الْقَاسِمَ بْنَ مُخَيْمِرَةَ أَخْبَرَهُ أَنَّ أَبَا مَرْيَمَ الْأَزْدِيَّ أَخْبَرَهُ قَالَ
دَخَلْتُ عَلَى مُعَاوِيَةَ فَقَالَ مَا أَنْعَمَنَا بِكَ أَبَا فُلَانٍ وَهِيَ كَلِمَةٌ تَقُولُهَا الْعَرَبُ فَقُلْتُ حَدِيثًا سَمِعْتُهُ أُخْبِرُكَ بِهِ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَقُولُ مَنْ وَلَّاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ شَيْئًا مِنْ أَمْرِ الْمُسْلِمِينَ فَاحْتَجَبَ دُونَ حَاجَتِهِمْ وَخَلَّتِهِمْ وَفَقْرِهِمْ احْتَجَبَ اللَّهُ عَنْهُ دُونَ حَاجَتِهِ وَخَلَّتِهِ وَفَقْرِهِ قَالَ فَجَعَلَ      
رَجُلًا عَلَى حَوَائِجِ النَّاسِ
2.      Terjemahan Hadist
 “Dari Al-Hasan, bahwa Ubaidillah bin Ziyad menjenguk maq’il berkata kepada Ubaidillah bin Ziyad : Sesungguhnya saya akan menyampaikan kepadamu suatu hadits yang saya dengar dari Rosululloh SAW. Saya mendengar Nabi SAW. Bersabda : "Tiada seorang hamba yang diberi amanat rakyat oleh Allah SWT. Lalu ia tidak memeliharanya denga baik, melainkan Allah tidak akan merasakan padanya harum surga (tidak mendapatkan surga)". (HR. Bukhari dan Muslim)


“Abu maryam al’ azdy r.a berkata kepada muawiyah: saya telah mendengar rasulullah saw bersabda: siapa yang diserahi oleh allah mengatur kepentingan kaum muslimin, yang kemudian ia sembunyi dari hajat kepentingan mereka, maka Allah akan menolak hajat kepentingan dan kebutuhannya pada hari qiyamat. Maka kemudian muawiyah mengangkat seorang untuk melayani segala hajat kebutuhan orang-orang (rakyat)”. (abu dawud, attirmidzi)
3.      Penjelasan Hadits
Seorang pemimpin yang memiliki hati yang melayani adalah akuntabilitas (accountable). Istilah akuntabilitas adalah berarti penuh tanggung jawab dan dapat diandalkan. Artinya seluruh perkataan, pikiran dan tindakannya dapat dipertanggungjawabkan kepada publik dan kepada Allah kelak di akhirat nanti.
Pemimpin yang melayani adalah pemimpin yang mau mendengar. Mau mendengar setiap kebutuhan, impian, dan harapan dari mereka yang dipimpin. Pemimpin yang melayani adalah pemimpin yang dapat mengendalikam ego dan kepentingan pribadinya melebihi kepentingan publik atau mereka yang dipimpinnya. Mengendalikan ego berarti dapat mengendalikan diri ketika tekanan maupun tantangan yang dihadapi menjadi begitu berat,selalu dalam keadaan tenang, penuh pengendalian diri, dan tidak mudah emosi. Oleh karena itu pemimpin mempunyi tanggung jawab yang sangat besar bagi bangsa ataupun organisasinya yang dipimpin baik itu di dunia ataupun di akhirat nanti. Semua dalil itu patut menjadi perhatian bagi kita terutama pemimpin umat islam dan para penguasa yang ingin selamat dari siksa neraka.
4.      Kesimpulan
setiap pemimpin harus menjadi pelayan masyarakat sehingga hal ini bisa membawanya ke surga  dan nasib yang akan dialami oleh para pemimpin yang tidak bertanggung jawab : Mereka tidak akan diterima shalatnya oleh Allah. Mereka tidak akan masuk surga, bahkan tidak akan mencium bau surga itu. Pemimpin yang tidak bertanggungjawab itu diancam 2 kali lipat siksaan rakyat yang mereka pimpin.



2 syafe’i, Rachmat.2000. Al-Hadits. Bandungr:  Setia Pustaka hal 138



C. BATASAN KETAATAN KEPADA PEMIMPIN[1]
1.      Teks Hadist

بد الله بن عمر رضي الله عنهما, عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : السمع والطاعة على المرإ المسلم فيما

 أحب وكره, مالم يؤمر بمعصية, فإ ذا أمر بمعصية فلا سمع ولاطاعة. (رواه البخار و مسلم))



2.      Terjemahan
 “Abdullah bin Umar r.a berkata : Nabi SAW. bersabda : "Mendengar dan taat itu wajib bagi seseorang dalam apa yang ia suka atau benci, selama ia tidak diperintah berbuat maksiat, maka jika diperintah berbuat maksiat maka tidak wajib mendengar dan wajib taat". (HR. Buhkari dan Muslim)3

3.      Penjelasan Hadits
Berdasarkan hadits di atas Nabi Muhammad saw. berpesan agar setiap muslim hendaknya mendengar dan mematuhi keputusan, kebijakan dan perundang-undangan yang telah ditetapkan oleh para pemimpin, baik itu menyenangkan ataupun tidak menyenangkan bagi dirinya. Selama peraturan tersebut tidak bertentangan dengan perintah Allah dan Rasul-Nya.
Sebab kunci dari keberhasilan suatu negara atau organisasi diantaranya terletak pada ketaatan para warga atau pengikutnya dan pemimpinnya kepada Allah.
Dan apabila kaum muslimin tidak mau mendengar dan tidak mau mematuhi serta tidak memiliki rasa tanggung jawab terhadap segala sesuatu yang terjadi di Negara atupun di organisasi tempat ia tinggal, maka kehancuranlah yang akan terjadi dan sekaligus menjadi bencana bagi umat islam.
Apabila pemimpin memerintahkan sesuatu yang bertentangan dengan ajaran Allah dan Rasul-Nya, maka kita tidak boleh mentaati perintahnya. kepatuhan terhadap pemimpin mempunyai batasan tertentu yakni selama memimpin dan mengarahkan kepada hal-hal yang positif dan tidak menuju ke jalan kemaksiatan maka kita wajib mematuhi perintahnya, begitu pula sebaliknya. Misalnya, pemimpinitu melarang wanita muslim mengenakan jilbab; pemimpin yang menyuruh untuk melakukan perjudian dan masih banyak contoh yang lain.
Kriteria-kriteria pemimpin yang wajib kita taati :
1)      Islam
2)      Mengikuti perintah-perintah Allah dsan Rasul-Nya
3)      Menyuruh berbuat baik dan mencegah berbuat munkar
4)      Lebih mementingkan kepentingan umat daripada kepentingan pribadi
5)      Tidak mendzalimi umat Islam
6)      Memberikan teladan dalam beribadah

4.      Kesimpulan
Pemimpin atau penguasa adalah pemelihara umat yang harus dengan jujur melaksanakan amanah dan tuntutan rakyatnya untuk menciptakan kesejahteraan di segala bidang. Ia akan mempertanggungjawabkan semua kebijakan yang diambilnya sewaktu di dunia menyangkut persoalan umat. Apabila adil, jujur, dan benar, maka Allah merahmatinya, tetapi bila dzalim dan menyelewengkan kekuasaannya, maka Allah akan melaknatnya.
Dan jika pemimpin itu sesuai dengan yang di tuliskan oleh Nabi maka Kita wajib menaati segala apapun yang di perintahkannya.



3 syafe’i, Rachmat.2000. Al-Hadits. Bandungr:  Setia Pustaka halaman 142



DAFTAR PUSTAKA
syafe’i, Rachmat.2000. Al-Hadits. Bandungr:  Setia Pustaka
Suparta, Drs.H.M. dkk. 2004. Buku Pelajaran Qur’an dan Hadits 3. Jakarta : Listafariska Putra.
Rahmat syafe’i, Prof.DR.H. Buku Al-Hadis, Aqidah, Akhlak, Sosial, dan Hukum : pustaka setia.

Tanggung Jawab Seorang Pemimpin  Oleh : Dr. KH. Zakky Mubarak, MA (situs websate MUI) di akses 6 November  2012






Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk ke Bendungan Brayen, Aceh Besar

Nita Juniarti AcehNews.net –  Bendungan Brayen merupakan hasil dari ekspresi keindahan alam dengan perbuatan manusia. Bendungan ini berada di Leupung, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh jaraknya sekitar 30 Kilomoter  dari Banda Aceh. Tidak sulit mencarinya, melewati jalur pantai Barat-Selatan, nanti Anda akan menemukan papan bertuliskan  “Wisata Brayen”. Kemudian dari arah pintu masuk tersebut Anda bisa terus berjalan ke lokasi wisata, lebih kurang 100 meter. Ada yang view yang indah saat Anda melintas di jalan masuk tersebut. Jalan lintasan masyarakat kampung yang masih alami ini akan memberi  landscape , sawah tadah hujan dan masyarakat yang berlalu lalang. Jika sedang musim hujan maka harus ekstra hati-hati saat melalui jalan ini. Nita Juniarti-Teman KPM PAR MAheng Biasanya tempat ini dikunjungi oleh keluarga, kaulah muda di hari libur khususnya pukul 15.00 yang paling ramai dikunjungi. Tiket masuknya hanya Rp2.000 per orang dan parkir dengan harga yang sama. Air s

Prasangka

  Meski sudah belajar banyak, meski sudah tau tips ini itu, sungguh tidak mudah bagi seorang perempuan mengatasi perasaannya sendiri, rasanya teramat mustahil baginya setiap kali ia mengalami guncangan perasaan. Jun dan Wi jarang bertengkar, selama LDRan, Dunia yang berada dalam resesi membuat mereka semakin kalut dengan pertahanan masing-masing. Rencana pernikahan harus ditunda, keadaan tidak memungkinkan. Biasanya salah satu dari mereka mengalah agar tidak terjadi pertengkaran hebat, tapi tidak malam itu, mereka sama-sama jenuh.  "Aku capek sekali, berusaha sebisa mungkin  untuk niat baik. Tapi barangkali kau memahaminya berbeda" teriak Jun diseberang sana  "Kalo kau capek : berhentilah" Wi balas berteriak "Cari uang untuk bisa melamarmu siang dan malam, yakinkan Umi, mama, kamu, dan bahkan meyakinkan dirimu juga aku, semuanya harus kulakukan sendiri. Aneh, bukannya kau yang terdengar ingin berhenti" "Dan aku ga pernah ada bersama kau?" "J

Cerita Film : Jembatan Pensil

Film Jembatan pensil. Latar belakang dari film ini adalah suasana di perkampungan suku Muna, Sulawesi Tenggara. Menariknya, film yang mengangkat kisah Ondeng, si anak berkebutuhan khusus tapi selalu setia pada teman-temannya. Empat sekawan itu bernama Inal, Aska, Nia dan Ondeng berjuang mencari pendidikan dari guru mereka di sebuah sekolah gratis. Inal dan Ondeng sama-sama memiliki kekurangan fisik dan mental. Inal adalah anak tuna netra, sedangkan Ondeng terbelakang secara mental. Keterbatasan yang mereka miliki tak pernah sedikitpun melunturkan niat mereka mencari pendidikan. Ondeng, sangat pintar menggambar. Semua dia gambar salah satu gambarnya adalah jembatan yang sering di lewati oleh teman-temannya. Ondeng rajin sekali menabung, sebab jembatan yang teman-temannya lewati sudah sangat rapuh. Ia ingin menganti jembatan itu. Namun, uang Ondeng belum cukup untuk membuat jembatan malah suatu hari jembatan itu  rubuh saat mereka melintas. Ondeng yang rumahnya lebih jauh dan selal