PERADABAN
LEMBAH SUNGAI KUNING
D
I
S
U
S
U
N
KHAIRINA
(511102479)
FAKULTAS
ADAB
JURUSAN
ASK
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI AR-RANIRY
2012
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan kesehatan kepada Saya sehingga Saya dapat menyelesaikan makalah. Shalawat serta salam tidak lupa Saya limpahkan kepada baginda alam kita Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Sejarah Dunia dengan judul “peradaban Lembang sungai kuning”.
Makalah ini menjelaskan tentang peradaban tertua di Cina.
Meskipun banyak hambatan yang Saya dapatkan, tidak menjadi penghalang dalam penyusunan makalah ini. Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu Saya dalam menyusun makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat, khususnya bagi mahasiswa yang mengikuti perkuliahan ini dan umumnya bagi masyarakat.
Darussalam, 10 November 2012
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
B.
TUJUAN PENULISAN
C.
RUMUSAN MASALAH
BAB II PEMBAHASAN
A. LETAK
GEOGRAFIS
B.
PENINGGALAN KEBUDAYAAN
a) SISTEM
PERTANIAN
b) BIDANG
PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
c) SISTEM
PEMERINTAHAN
d) FILSAFAT
e) KEBUDAYAAN
f) KEPERCAYAAN
BAB III PENUTUP
A.
KESIMPULAN
B.
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Sungai
Kuning atau Hwang-Ho bersumber di daerah pegunungan Kwen-Lun di Tibet. Setelah
melalui daerah pengunungan Cina Utara, sungai panjang yang membawa lumpur
kuning itu membentuk dataran rendah Cina dan bermuara di Teluk Tsii-Li di Laut
Kuning. Sedang di dataran tinggi sebelah selatan mengalir Sungai Yang Tse Kiang
yang berhulu di Pegunungan Kwen-Lun (Tibet) dan bermuara di Laut Cina Timur. Negeri Cina terletak di
Asia Bagian Timur. Di sebelah barat dan utaranya berbatasan dengan daerah
Siberia dan Mogolia (Gurun Gobi).
Hal yang paling menonjol
dari peradaban ini adalah lahirnya system pemerintahan berdinasti dan beberapa
kemajuan di berbagai bidang misalnya pertanian, teknologi, ilmu pengetahuan dan
kepercayaan.
Sungai kuning juga
termaksud dalam daerah yang sering mengalami berbagai macam musibah.
B. TUJUAN
PENULISAN
Supaya mahasiswa mengetahui peradaban kuno dan tau
pengaruhnya terhadap kehidupan hari ini
serta berusaha meneladani apa-apa yang baik dalam peradaban kuno di Cina ini.
C. RUMUSAN
MASALAH
1. Dimana
letak Huang ho?
2. Apa
saja peninggalan kebudayaannya?
3. Dinasti
apa saja yang pernah berkuasa?
4. Bagaimana
perkembangan filsafatnya?
5. Apa
hal yang menarik dari peradaban mereka
mereka?
BAB II
PEMBAHASAN
A Letak
geografis sungai Kuning(Huang-Ho)
Perhatikan peta berikut
ini :
Sungai
Kuning atau Hwang-Ho yang sekarang disebut Huang He
bersumber di daerah pegunungan Kwen-Lun di Tibet[1].
Setelah melalui daerah pengunungan Cina Utara,
Sungai Hwang Ho
disebut sebagai Sungai Kuning karena membawa lumpur kuning sepanjang alirannya[2],
sungai panjang yang membawa lumpur kuning itu membentuk dataran rendah Cina dan
bermuara di Teluk Tsii-Li di Laut Kuning. Sedang di dataran tinggi sebelah
selatan mengalir Sungai Yang Tse Kiang yang berhulu di Pegunungan Kwen-Lun
(Tibet) dan bermuara di Laut Cina Timur. Negeri Cina terletak di Asia Bagian Timur. Di sebelah barat
dan utaranya berbatasan dengan daerah Siberia dan Mogolia (Gurun Gobi).
Pada daerah lembah sungai yang subur inilah kebudayaan
bangsa Cina berawal. Dalam sejarah, daerah tersebut menyulitkan
masyarakat Cina kuno untuk melaksanakan aktivitas hidupnya karena terjadinya
pembekuan es di musim dingin dan ketika es mulai mencair akan terjadi banjir serta air bah Berbagai kesulitan dan tantangan tersebut mendorong
bangsa Cina untuk berpikir dan mengatasinya dengan pembangunan tanggul raksasa di sepanjang sungai tersebut.
keadaan Alam di Cina sangat
heterogen karena Cina adalah wilayah yang luas,
Cina terbentang dari Siberia hingga Daerah yang beriklim Tropis dan dari
Samudra Fasifik hingga mencapai Jantung Asia Tengah. Iklim di Cina bervariasi, daerah Selatan dan
Timur beriklim kering, utara di pengaruhi oleh iklim tropis yang panas.[4]
B Peninggalan
Kebudayaan
a) Sistem
Pertanian
Pada bagian hilir
dari Sungai Kuning, terdapat dataran rendah Cina yang subur dan merupakan pusat
kehidupan bangsa Cina. Masyarakat Cina umumnya bercocok
tanam gandum, padi, teh, jagung, dan kedelai. Kegiatan pertanian Cina Kuno memang sudah dikenal
sejak zaman Neolitikum (±5000 SM) dan tanaman pangan utama yang ditanam
adalah padi. Pada zaman
perunggu, prioritas pokok
dalam pertanian rakyat Cina adalah padi, teh, kacang
kedelai, dan rami[5]. Kegiatan pertanian mengalami kemajuan pesat dalam
pemerintahan Dinasti
Chin (221-206 SM).
Dimasa
itu,masyarakat Cina telah menerapkan sistem
pertanian yang intensif
dengan penggunaan pupuk, irigasi yang baik, dan perluasan lahan gandum.
Pada masa ini lahan gandum sudah diusahakan secara luas. Daerah lembah
sungai Hoang Ho dan Yang tse Kiang merupakan daerah yang subur, sehingga sangat
cocok untuk bercocok tanam. Selain itu , pasokan air untuk pertanian sangat
cukup. Berbagai hasil pertanian seperti padi, jagung, kedelai, pohon murbai,
dan teh telah dihasilkan di daerah tersebut. Masyarakat Lembah Sungai Kuning
telah terbentuk ribuan tahun yang lalu sebagai masyarakat agraris. Kebudayaan
agraris mapan yang telah membentuk karakter bangsa Cina selanjutnya berawal
dari daerah ini.
b) Bidang
pengetahuan dan Teknologi
Bumi
Cina mengandung berbagai barang tambang seperti batu bara, besi, timah,
wolfram, emas dan tembaga, yang sebagian besar terdapat di daerah Yunan.
Pembuatan barang-barang seperti perhiasan, perabotan rumah tangga, alat-alat
senjata seperti pisau, pedang, tombak, cangkul, sabit dan lain-lain, menunjukan
tingginya tingkat perkembangan teknologi masyarakat Cina pada saat itu. Bangsa
Cina sejak zaman dahulu kala telah terkenal keahlianya dalam Pembuatan Keramik,
serta pemproduksi kain sutera, alat-alat senjata, pekakas rumah, perhiasan,
membuat perahu layar. Dalam perdagangan internasional keramik dan kain sutera
selalu menjadi barang komoditas Cina yang paling utama.
Dalam
bidang lain, seperti pembuatan kertas dan mesin cetak sederhana, Jauh sebelum
kertas dipakai di dunia Barat. TsaiLun telah mengembangkan kertas di Cina.
Demikian pula mesin cetak sederhana, juga pertama kali dibuat oleh orang-orang
Cina. Cina juga dikenal sebagai bangsa yang sudah mengenal kompas, sebelum
bangsa Barat menggunakannya, menggunakan ilmu astronomi sehingga bisa menyusun
kalender. Demikian pula dengan mesiu, dan roket. Cina telah mengenalnya sejak jaman kuno,
namun yang mengembangkan kemudian justru orang-orang Barat.
Cina memiliki
seni arsitektur yang sangat hebat, seperti kuil Dewa Langit di Peking dan Pagar
tembok Besar Cina. Seni arsitektur lain yang juga terkenal adalah istana-istana
kaisar Cina. Ketika pengaruh Cina telah sampai di Korea dan Jepang, maka seni
arsitektur Cina juga diadopsi oleh bangsa Jepang. Hal ini terlihat dari tipe
dan corak bangunan kuil dan istana raja atau kaisar, baik di Korea maupun
Jepang yang jelas-jelas meniru arsitektur Cina.
Masyarakat
Cina sudah mengenal tulisan, yaitu tulisan gambar. Tulisan gambar itu merupakan
sebuah lambang dari apa yang hendak ditunjukkan. Tulisan itu merupakan salah
satu sarana komunikasi. Untuk memupuk rasa persatuan dan rasa persaudaraan,
pada permulaan abad ke-20 dikembangkan pemakaian bahasa persatuan, yaitu bahasa
Kuo-Yu.
Huruf
Cina dikenal dengan sebutan Piktograf.[6]Huruf
Cina ini berkembang baik di Korea maupun jepang. Di Jepang huruf Cina
dimodifikasi menjadi huruf Kanji, sedangkan di Korea pemakaiannya telah
mengalami penyempurnaan sesuai tradisi
bangsa Korea.
c) sistem
Pemerintahan
Sistem
pemerintahan di Cina ada dua yaitu sistem Feodal dan system unitaris[7].
Adapun dinasti-dinasti yang berkuasa pada masa cina kuno yaitu :
Ø Dinasti
Chang, dinasti ini merupakan dinasti pertama, berakhir tahun 1766 SM,
.catatan-catatan tentang dinasti iini terdapat di bejana perunggu, tempurung
kura-kura dan tulang binatang. Tulisan-tulisannya bertuliskan pertanian,
perikanan, pemburuan, dan peninggalannya berupa bejana perunggu, persenjataan,
kereta kuda.[8]
Berdasarkan cerita rakyat Cina, pada zaman dinasti Syang telah berkembang
sistim kepercayaan memuja para dewa. Dewa tertinggi yang bernama Dewa Shang-Ti.
Ø Dinasti
Chou adalah dinasti yang berkuasa di Cina setelah dinasti Shang[9],
menganut system feodal dan pada masa ini pula lahir para filsuf terkenal.
Ø Dinasti
chin adalah dinasti yang Dinasti ini didirikan oleh raja Cheng yang
bergelar Shih Huang Ti. Untuk menghalang-halangi gerakan-gerakan dari bangsa
pengembara yang berada di sebelah utara negeri Cina, Shih Huang Ti
memerintahkan untuk membangun tembok besar cina yang dikerjakan selama
kira-kira 18 abad dan berakhir pada zaman Dinasti Ming (abad ke-17 M). Setelah
Shih Huang Ti meninggal pada tahun 210 SM, para gubernur dari tiap-tiap
provinsi berusaha untuk merebut kekuasaan tertinggi di Cina. Dalam keadaan
kacau itu, Liu Pang muncul bersama pasukannya dan berhasil mengalahkan
lawan-lawannya dan mengatasi kekacauan tersebut. Setelah berhasil menduduki
tahta kekaisaran, selanjutnya Liu Pang mendirikan dinasti baru bernama Dinasti
Han. Pada masa kekuasaan dinasti ini, ajaran Kong Fu Tse mulai diterapkan dan
dikembangkan lagi.
Ø Dinasti
Han didirikan oleh Liu-pang. Dinasti Han mencapai masa kejayaannya di bawah
pemerintahan kaisar Han Wu Ti. Kerajaan Cina meliputi Asia Tengah, Korea,
Mansyuria Selatan, Anam, Sinking. Setelah kaisar Han Wu Ti meninggal pada tahun
87 M, Dinasti Han mengalami kemunduran dan akhirnya runtuk pada tahun 221 M.
ketika terjadi kekacauan bangsa tartar menyerang Cina, dan akhirnya sebagian
negeri Cina dapat dikuasainya. Namun pada abad ke-7 M negeri Cina berhasil dipersatukan
kembali di bawah pemerintahan kaisar-kaisar dari Dinasti T’ang.
Ø Kerajaan
T’ang didirikan oleh Li Shih Min yang terkenal dengan nama Kaisar T’ang T’ai
Tsung. Ia memperluas wilayah kekuasaannya ke luar negeri Cina seperti selatan
menguasai Ton-kin, Annam dan Kamboja. Ke sebelah barat menguasai Persia dan
laut Kaspia. Di bawah kekuasaan T’ang T’ai Tsung, dinasti T’ang mencapai masa
kejayaannya. Pada bidang seni syair dan seni lukis terdapat seniman-seniman
yang terkenal seperti Li Tai Po, Tu Fu, dan Wang Wei.
Tindakan-tindakan
kaisar T’ang T’ai Tsung yang menarik perhatian rakyatnya adalah sebagai
berikut:
·
Dikeluarkannya undang-undang yang
mengatur pembagian tanah.
·
Membuat peraturan-peraturan pajak.
·
Membagi Kerajaan Cina menjadi 10
Provinsi.
Pada abad ke-10 M, dinasti T’ang runtuh
dan negeri Cina kembali mengalami kekacauan dan silih berganti raja-raja
memerintah. Baru pada tahun 960 kekacauan ini berhasil diatasi dan selanjutnya
berdiri Dinasti Sung.
d. Filsafat
Filsafat
Cina berkembang pada masa pemerintahan Dinasti Chou. Pada masa itu lahir tiga
ahli filsafat Cina, yakni Lao Tse, Kong Fu Tse, dan Meng Tse.
(1)
Ajaran Lao Tse tercantum dalam bukunya
yang berjudul Tao Te Cing. Lao Tse percaya bahawa ada semangat keadilan dan
kesejahteraan yang kekal dan abadi, yaitu bernama Tao. Ajaran Lao Tse bernama
Taoisme.
(2) Ajaran Kong Fu Tse berdasarkan Tao juga. Menurut ajaran Kong Fu Tse, Tao adalah sesuatu kekuatan yang mengatur segala-galanya dalam alam semesta ini, sehingga tercapai keselarasan.
(3) Meng Tse (372-280 SM) adalah seorang murid Kong Fu Tse yang
melanjutkan ajaran
gurunya.
e. Kebudayaan
Karya sastra berkembang pesat di
Cina, dinasti shin shing berupa karya
puisi klasik, shu ching sejarah klasik dan lain-lain. selain itu ada juga
peninggalan-penilnggalan :
Kuil
Salah satu kuil yang terkenal di Cina bernama Kuil Dewa Beijing. Terbuat dari batu pualam yang dikelilingi tiga pelataran yang amat indah serta di bagian tengah terdapat tangga yang terbuat dari batu pualam pilihan. Atap bangunan dibuat berlapis tiga.
Salah satu kuil yang terkenal di Cina bernama Kuil Dewa Beijing. Terbuat dari batu pualam yang dikelilingi tiga pelataran yang amat indah serta di bagian tengah terdapat tangga yang terbuat dari batu pualam pilihan. Atap bangunan dibuat berlapis tiga.
Istana
Istana kaisar atau raja Cina dibangun dengan sangat megah dan indah. Tujuannya sebagai tanda penghormatan terhadap raja atau kaisar.
Istana kaisar atau raja Cina dibangun dengan sangat megah dan indah. Tujuannya sebagai tanda penghormatan terhadap raja atau kaisar.
Seni
Lukis
Perkembangan
seni lukis sangat pesat, bahkan lukisan-lukisan hasil karya dari tokoh-tokoh
ternama menghiasi dinding tembok istana atau kuil-kuil.
f.
Kepercayaan[10]
Masyarakat Lembah Sungai Kuning pada
awalnya menyembah Dewa Langit yang dipimpin oleh raja – raja mereka. Hal yang
sama juga dilakukan oleh bangsa Mesir, Mesopotamia, serta bangsa Maya sekitar
4000 SM. Dalam perkembangan selanjutnya, sekitar 1750 SM telah berdiri
negara-negara kota di Cina. Mereka dipimpin oleh seorang raja yang merangkap
sebagai imam agama. Dalam pandangan masyarakat Cina, raja dianggap sebagai
perantara bagi bumi terhadap langit Oleh karena itu, di sekitar kehidupan raja
selalu dikeramatkan. Untuk mengadakan upacara-upacara, maka dibangun kuil-kuil
yang tersebar di berbagai tempat di Cina. Masyarakat Lembah Sungai Kuning dalam
kehidupan sehari-hari juga sangat menghormati nenek moyang dan
kekuatan-kekuatan alam yang berpengaruh besar terhadap kehidupan manusia,
seperti guntur, kilat, sungai, binatang, matahari dan gempa.
Dewa orang Cina yaitu Feng-pa(dewa
angin), Lei-shin(dewa angin taufan), t’ai-shan(penguasa bukit suci) ho-po.
Hal
yang menarik dari peradaban sungai kuning.
Ajaran-ajaran
Filsafatnya yang sampai sekarang dipakai
sebagai pegangan hidup orang-orang Cina, sehingga lahirlah agama Tao dan Kong
Hu Chu, mendampingi Budha. Kepercayaan
Orang Cina terhadap kekuatan alam sehingga mereka tidak semena-mena dalam
menggunakan segala sesuatu yang ada di alam.
Sungai
kuning di Cina utara ini di kenal juga segala derita cina karena setiap kali
banjir, sungai ini menyebabkan banyak kerugian, misalnya pada tahun 2297 SM,
jumlah korban yang di sebabkan oleh Sungai ini tidak terhitung banyaknya.[11]
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari peradaban
sungai Kuning ini dapat di simpulkan bahwa
Cina adalah Negara yang maju sejak dahulu kala dan peradabannya pernah
mengalami pasang-surut begitu juga dengan kehidupan manusia manusia, ada yang
senang dan susah namun harus selalu berusaha memperbaiki semua aspek kehidupan.
Masyarakat
Lembah Sungai Kuning dalam kehidupan sehari-hari juga sangat menghormati nenek
moyang dan kekuatan-kekuatan alam yang berpengaruh besar terhadap kehidupan
manusia, seperti guntur, kilat, sungai, binatang, matahari dan gempa sehingga
orang-orang sekarang wajib menghormati alam seperti yang di lakukan oleh
masyarakat cina lampau, dan tetap bersyukur pada Tuhan yang maha esa.
B. SARAN
Bagi
para yang telah mempelajari bab ini di harapkan untuk menghargai alam, dan
menghargai peninggalan yang ada serta tidak mengulangi kebodohan yang dulu di
lakukan.
[1] Sejarah untuk SMA dan MA jilid 1 halaman 153
[3] Rika
moniarti.2002. sejarah peradaban kuno.Mitra
sarana : Bandung halaman 23
[4] Irfan
taniputera. 2011. History of china : Yogyakarta halaman 22
[5] Rika
moniarti.2002. sejarah peradaban kuno.Mitra
sarana : Bandung halaman 24
[6]
dimana
setiap huruf bukan merupakan lambang bunyi, melainkan memiliki arti tertentu
sumber Wolfram Eberhard (2008). History of China.
Routledge. ISBN 978-0-415-36148-4, wordpress di
akses 8 November 2012
[7]
feodal :
urusan Negara tidak di tangani langsung oleh kaisar; unitaris : kaisar berkuasa
mutlak dalam pemerintahan
[8] Rika
moniarti.2002. sejarah peradaban kuno.Mitra
sarana : Bandung halaman 24
[10] Hegel, Filsafat sejarah(terjemahan), 2011 : Pustaka
pelajar halaman 167
[11] Stepen J.Spignesi, 2006. 100 Bencana sepanjang Masa.
Karisma Publishing group : Batam halaman 59
DAFTAR
PUSTAKA
Rika
moniarti.2002. sejarah peradaban kuno.Mitra
sarana : Bandung
Irfan
taniputera. 2011. History of china :
Yogyakarta
Arnold
Toynbee. 2006. Sejarah Umat Manusia.
Pustaka pelajar : Yogyakarta
Wolfram Eberhard (2008). History of China. Routledge. ISBN 978-0-415-36148-4,
wordpress di akses 8 November 2012
Stepen
J.Spignesi, 2006. 100 Bencana sepanjang Masa. Karisma Publishing group : Batam
Hegel.
G.W.F. 2011. Filsafat sejarah. Pustaka
pelajar : Yogyakarta
Komentar
Posting Komentar