Langsung ke konten utama

pembentukan negara madinah


PEMBENTUKAN NEGARA MADINAH
A.    KONDISI MADINAH SEBELUM HIJRAHNYA NABI
Nabi Muhammad ketika hijrah ke Yatsrib di temani oleh Abu Bakar As-shiddiq. Namun sebelum sampai di Yatsrib Rasulullah SAW terlebih dulu beristirahat di Quba selama  beberapa hari dan beliau menginap dirumah Kalsum bin Hindun. Di halaman rumah inilah Nabi Muhammad mendirikan sebuah masjid, masjid ini merupakan masjid yang pertama sekali dibangun oleh Rasulullah sebagai pusat peribadatan. Tak lama kemudian Ali bin Abi Thalib menggabungkan diri dengan Rasulullah SAW setelah menyelesaikan segala urusan di Madinah.
Sementara itu penduduk Yatsrib menunggu-nungu kedatangan Rasulullah SAW. Rasulullah memasuki kota Yatsrib dan penduduk kota ini menyambut kedatangan beliau dengan penuh kegembiraan. Sejak itu sebagai penghormatan terhadap Nabi nama kota Yatsrib diubah menjadi Madinatun nabi (kota Nabi), atau sering disebut juga Madinatul Munawwarah (kota yang bercahaya) karena dari kota inilah sinar islam memancar ke seluruh penjuru dunia.
B. PIAGAM MADINAH
                setelah tiba dan diterima oleh penduduk Madinah, rasulullah segera meletakkan dasar-dasar hubungan bermasyarakat, baik antara sesama umat islam maupun dengan orang-orang Arab yang masih menganut agama nenek moyang mereka. Nabi Muhammad SAW mengadakan perjanjian dengan orang-orang Arab Madinah yang bukan beragama islam, perjanjian ini disebut dengan piagam Madinah atau konstitusi Madinah. Konstitusi Madinah merupakan konstitusi yang mendasari berdirinya negara Madinah. Negara yang didirikan oleh Nabi Muhammad SAW. Setelah beliau hijrah dari Makkah ke Madinah. Inti piagam Madinah diantaranya:
1. Semua warga negara memiliki hak yang sama terhadap negara.
2. semua warga negara memiliki kewajiban yang sama terhadap negara.
3. negara menghargai keberadaan setiap kelompok yang ada di dalam negara tersebut.
4. negara menghargai keberadaan dari peraturan dari setiap kelompok yang ada di dalam  negara  tersebut.
5. negara memutuskan permasalahan atas anggota dari suatu kelompok sesuai dengan aturan yang ada di dalam kelompok tersebut.
6. bila ada permasalahan antar kelompok atau antar anggota antar kelompok, maka permasalahan diselesaikan dengan musyawarah atau Hukum Nasional.
7. setiap warga negara wajib menjaga hak asasi dari warga negara yang lainnya.

8. setiap warga negara harus saling bekerja sama dalam menegakkan kebenaran dan keadilan.
9. setiap warga negara sangat dilarang saling bekerja sama dalam kejahatan.
10. setiap warga negara harus mengusahakan kondisi yang kondusif untuk pergaulan yang normal dan santun.

C. METODE DAKWAH RASUL SETELAH HIJRAH KE MADINAH
                seperti yang kita ketahui metode dakwah Rasulullah SAW. Ada dua cara yaitu secara sembunyi-sembunyi dan secaraterang-terangan. Di Madinah metode dakwah yang digunakan Rasul adalah secara Terang-terangan, hal ini disebabkan masyarakat Madinah dengan mudah menerima ajaran agama islam, disamping mereka telah mengetahui sifat-sifat yang ada pada Rasulullah dan juga ada sebagian penduduk Madinah yang telah memeluk agama islam sebelum nabi hijrah. Lamanya dakwah Nabi di Madinah adalah sepuluh tahun.
D. PERANG YANG PERNAH DIIKUTI NABI SETELAH HIJRAH
1. perang badar
                Perang Badar terjadi di daerah Badar (± 120 kilometer dari kota Madinah). Perang badar terjadi pada tanggal 8 Ramadhan tahun ke dua hijriah. Jumlah pasukan kaum muslimin pada perang ini berkisar sekitar 305 pasukan, sedangkan jmlah pasukan Quraisyi 900 sampai 1000 orang pasukan. Nabi Muhammad sendiri yang memegang komando pada perang ini, dan perang dimenangkan oleh pasukan kaum muslimin meskipun jumlahnya sangat sedikit dibandingkan jumlah pasukan Quraisy.
2. perang uhud
                Perang ini terjadi pada tahun ketiga hijriah tepatnya di bukit uhud. Jumlah kaum muslimin pada perang ini berjumlah 1000 orang, namun karena pengkhianatan Abdullah bin Ubai bersama 300 orang pasukan jumlah kaum muslimin menjadi 700 orang, sedangkan jumlah pasukan Quraisy berjumlah 3000 pasukan. Dalam perang ini kaum muslimin mandapat kekalahan disebabkan karena godaan atas harta perang musuh. Kelalaian ini dimanfaatkan dengan baik oleh musuh dan berhasil mengalahkan pasukan mulimin.
3. Perang khandaq
                Masyarakat Yahudi yang mengungsi ke Khaibar melakukan kontak dengan masyarakat Makkah guna menyusun kekuatan bersama untuk menyerang madinah. Mereka membentuk pasukan gabungan (sekutu) yang terdiri dari 24.000 bala tentara. Perang ini terjadi pada tahn ke lima hijriah. Atas usulan salman al-farisi, Nabi Muhammad memerintahkan kaum muslimin untuk menggali parit sebagai pertahanan.
                Setelah tentara sekutu tiba, mereka tertahan oleh parit-parit yang telah digalioleh kaum muslimin.namun mereka mengepung Madinah dengan mendirikan kemah-kemah diluar pari hinggasebulan lamanya. Setelah sebulan pengepungan, angin dan badai yang sangat kencang turun, sehingga menghancurkan seluruh kemah dan perlengkapan tentara sekutu. Mereka terpaksa menghentikan peperangan dan kembali ke daerah masing-masing tanpa membawa hasil apa-apa.
4. perang Tabuk
                Perang ini terjadi antara kaum muslimin dengan pasukan Heraklius pada . Dalam perang ini banyak sekali kaum muslimin yang ikut serta sehingga terkumpul pasukan yang besar pula. Melihat besarnya pasukan yang dipimpin oleh Rasulullah, pasukan heraklius menjadi terkejut,dan menarik diri  kembali ke daerahnya.namun Nabi tidak melakukan pengejaran, tapi berkemah di tabuk dan melakukan perjanjian dengan penduduk daerah itu, sehingga daerah perbatasan menjadi wilayah kekuasaan umat islam. Perang ini merupakan perang yang diikuti Rasulullah SAW.

E. PERJANJIAN HUDAIBIYAH
                pda tahun ke enam hijriah, ketika ibadah haji mulai disyariatkan, Nabi memimpin seribuan umat islam untuk melaksanakan ibadah umrah. Sebelum tiba di Makkah, Nabi terlebih dahulu berkemah di Hudaibiyah,beberapa kilometer dari kota Makkah. Penduduk Makkah tidak mengizinkan mereka memasuki kota, akhirnya Nabi mengadakan perjanjian yang disebut perjanjian Hudaibiyah. Diantara isi perjanjian Hudaibiya sebagai berikur:
1.       Kaum muslimim belum boleh mengunjungi kakbah pada tahn ini, dan di tangguhkan tahun depan.
2.       Lamanya kunjungan dibatasi selama tiga hari.
3.       Kaum muslimin wajib mengembalikan orang-orang Makkah yang melarikan diri ke Madinah, dan sebaliknya kaum Quraisy tidak harus menolak orang-orang Makkah kembali ke Madinah.
4.       Selama sepuluh tahun diberlakukan genjatan senjata antara Masyarakat Makkah dan Madinah.
5.       Tiap kabilah yang ingin masuk kedalam persekutuan Quraisy atau kaum muslimin bebas melakukannya tanpa mendapat rintanga.
F. FATHU MAKKAH
                selama dua tahun perjanjian Hudaibiyah berlangsung, dakwah Nabi Muhammad SAW. Sudah menjangkau seluruh jazirah arab.hal ini membuat orang-orang Makkah merasa terpojok. Ternyata perjanjian hudaibiah menjadi senjata bagi kaum muslimin untuk memperkuat dirinya. Oleh karena itu orang-orang kafir Quraisy membatalkan perjanjian Hudaibiayah. Melihat kenyataan ni, Rasul yang berada di Madinah langsung menuju ke Makkah bersama 10.000 bala tentara untuk melawan mereka. Nabi tidak mengalami kesukaran apa_apa dalam memasuki kota Makkah, semua patung di seluruh negeri dihancurkan, peristiwa ini dinamakan dengan fathu Makkah (pembebasan kota Makkah). Pada peristiwa ini jaga Nabi berkhutbah memberikan ampunan Tuhan terhadap kaum kafir Quraisy. Setelah khutbah disampaikan mereka berbondong-bondong memeluk agama islam, dan sejak itu pula Makkah berada dibawah kekuasaan Nabi Muhammad SAW.
G. HAJI WADA’
                haji Wada’ merupakan haji terakhir yang Rasulullah laksanakan. disebut haji wada’ karena ini merupakan hji perpisahan/terakhir. Rasulullah melakukan haji wada’ pada tahun ke sepuluh hijriah atau 631 Masehi dan juga beliau berkhutbah juga kepada kaum muslimin. Pada haji wada’ ini pula Nabi Muhammad menerima wahyu terakhir dari Malaikat jibril yang berkenaan penyempurnaan agama islam, yaitu surat Al-Maidah ayat 3 yang artinya ; ”pada hari ini telah Ku- sempurnakan untuk kamu agamamu,dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai islam itu jadi agama bagimu”.
H. RASULULLAH WAFAT
                setelah melaksanakan haji wada’, Rasulullah segera kembali ke Madinah untuk mengatur organisasi masyarakat yang telah masuk islam. Para dai dan petugas keamanan dikirim ke berbagai daerah untuk mengajarkan butir-butir agama islam ke daerah lain. Dua bulan setelah itu Nabi manderita sakit demam, namun dengan cepat berkurang. Pada tanggal 12 rabiul awal tahun ke 11 hijriah atau 632 Masehi Nabi wafat di rumah istrinya Aisyah .
I. PENGANGKATAN ABU BAKAR AS-SHIDDIQ
Setelah Nabi Muhammad wafat, beliau tidak meninggalkan wasiat siapa yang akan menggantikan beliau. Tidak lama setelah beliau wafat, belum lagi jenazahnya di makamkam, tokoh Muhajirin dan Anshar bermusyawarah untuk memilih siapa yang akan menggantikan Nabi.  Kaum Muhajirin dan Anshar sama-sama berhak menjadi pemimpin, namun atas dasr ukhwah yang tinggi akhirnya Abu Bakarlah yang terpilih. Rupanya semangat keagamaan yang ada pada diri Abu Bakar mandapat penghargaan yang tinggi dari kaum muslimin dan beliau diangkan menjadi khalifah Rasulillah (pengganti rasulullah), namun dalam perkembangan selanjutnya orang-orang menyebut “khalifah”. Khalifah merupakan pemimpin yang diangkat setelah Nabi wafat untuk menggantikan beliau dan melanjutkan tugas-tugas sebagai pemimpin agama dan pemerintahan.

J. KESIMPULAN
                dari perjalanan sejarah singkat Nabi ini, dapat disimpulkan bahwa Nabi Muhammad SAW. Disamping sebagai kepala Agama juga sebagai pemimpin pemerintahan, pemimpin politik dan administrasi, dan juga pemimpin dalam kemiliteran yang cakap. Hanya dalam jangka waktu 11 tahun beliau berhasil mendudukkan seluruh jazirah Arab ke dalam kekuasaannya.



DAFTAR PUSTAKA

Alqur’an dan Terjemahannya, Menteri Agama RI, (Searang:Toha Putra,2000)
Hasan, Ibrahim Hasan, Sejarah dan Kebudayaan Islam, (Yokyakarta,Penerbit Kota Kembang,1989)
Nasution, Harun, Islam Ditinjau dari Segi Aspeknya, Jilid1, (Jakarta, Pustaka Jaya, Djambatan, 1988)
Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta, Raja Grafindo, 2000)
















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk ke Bendungan Brayen, Aceh Besar

Nita Juniarti AcehNews.net –  Bendungan Brayen merupakan hasil dari ekspresi keindahan alam dengan perbuatan manusia. Bendungan ini berada di Leupung, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh jaraknya sekitar 30 Kilomoter  dari Banda Aceh. Tidak sulit mencarinya, melewati jalur pantai Barat-Selatan, nanti Anda akan menemukan papan bertuliskan  “Wisata Brayen”. Kemudian dari arah pintu masuk tersebut Anda bisa terus berjalan ke lokasi wisata, lebih kurang 100 meter. Ada yang view yang indah saat Anda melintas di jalan masuk tersebut. Jalan lintasan masyarakat kampung yang masih alami ini akan memberi  landscape , sawah tadah hujan dan masyarakat yang berlalu lalang. Jika sedang musim hujan maka harus ekstra hati-hati saat melalui jalan ini. Nita Juniarti-Teman KPM PAR MAheng Biasanya tempat ini dikunjungi oleh keluarga, kaulah muda di hari libur khususnya pukul 15.00 yang paling ramai dikunjungi. Tiket masuknya hanya Rp2.000 per orang dan parkir dengan harga yang sama. Air s

Prasangka

  Meski sudah belajar banyak, meski sudah tau tips ini itu, sungguh tidak mudah bagi seorang perempuan mengatasi perasaannya sendiri, rasanya teramat mustahil baginya setiap kali ia mengalami guncangan perasaan. Jun dan Wi jarang bertengkar, selama LDRan, Dunia yang berada dalam resesi membuat mereka semakin kalut dengan pertahanan masing-masing. Rencana pernikahan harus ditunda, keadaan tidak memungkinkan. Biasanya salah satu dari mereka mengalah agar tidak terjadi pertengkaran hebat, tapi tidak malam itu, mereka sama-sama jenuh.  "Aku capek sekali, berusaha sebisa mungkin  untuk niat baik. Tapi barangkali kau memahaminya berbeda" teriak Jun diseberang sana  "Kalo kau capek : berhentilah" Wi balas berteriak "Cari uang untuk bisa melamarmu siang dan malam, yakinkan Umi, mama, kamu, dan bahkan meyakinkan dirimu juga aku, semuanya harus kulakukan sendiri. Aneh, bukannya kau yang terdengar ingin berhenti" "Dan aku ga pernah ada bersama kau?" "J

Cerita Film : Jembatan Pensil

Film Jembatan pensil. Latar belakang dari film ini adalah suasana di perkampungan suku Muna, Sulawesi Tenggara. Menariknya, film yang mengangkat kisah Ondeng, si anak berkebutuhan khusus tapi selalu setia pada teman-temannya. Empat sekawan itu bernama Inal, Aska, Nia dan Ondeng berjuang mencari pendidikan dari guru mereka di sebuah sekolah gratis. Inal dan Ondeng sama-sama memiliki kekurangan fisik dan mental. Inal adalah anak tuna netra, sedangkan Ondeng terbelakang secara mental. Keterbatasan yang mereka miliki tak pernah sedikitpun melunturkan niat mereka mencari pendidikan. Ondeng, sangat pintar menggambar. Semua dia gambar salah satu gambarnya adalah jembatan yang sering di lewati oleh teman-temannya. Ondeng rajin sekali menabung, sebab jembatan yang teman-temannya lewati sudah sangat rapuh. Ia ingin menganti jembatan itu. Namun, uang Ondeng belum cukup untuk membuat jembatan malah suatu hari jembatan itu  rubuh saat mereka melintas. Ondeng yang rumahnya lebih jauh dan selal