Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

Buai

Perempuan itu berdiri di sana, menatap perahu yang sedang menepi. "Apakah kamu sehat?" tanyaku "Aku baik-baik saja" Lalu ruang diam kami hanya di isi oleh desauan angin, perempuan itu masih menatap perahu, kali ini dia menatap kekosongan. "Aku minta maaf" "Tidak apa-apa" "Mengertilah" "Aku sudah mengerti sejak awal kita menikah bukan? Saat kau mengutarakan ingin menjadikanku yang terakhir, saat kau mengikat akad di depan penghulu itu" Aku terdiam, aku tau tidak seharusnya bagiku yang sudah menikah menemui perempuan lain, memikirkan perempuan lain. "Kau tau? Aku percaya sekali padamu. Tidak pernah sekalipun meragukanmu. Tidak sekalipun mencegahmu kemanapun kamu pergi. Kau tau? Aku meninggalkan semua yang telah kubangun sebelum aku menikah hanya karena kau tidak menyetujui aku mendekati teman-teman lamaku. Aku menyimpan rapat-rapat semuanya, aku membangun tembok yang tidak tertembus dengan teman-temanku se

Camp Penggerak : Cerita Tentang Belajar

Ketika Usia Muda waktu dan tenaga banyak uang tidak ada Ketika Usia Mulai dewasa waktu sedikit, tenaga berkurang dan uang lumayan Beranjak Senja banyak orang mempunyai uang, waktu semakin sedikit dan tenaga semakin berkurang Kira-kira kutipan itu yang akan saya ingat entah di mana dan siapa yang menyampaikannya kepada saya. Akhir minggu menutup awal bulan September ini, 8-10 September saya berada di antara mahasiswa kece, dosen keren, bidan luar biasa, PNS kece, guru tangguh dan entah apalagi profesi mereka. Saya, jangan tanya perasaan saya, tidak terjelaskan. Kegiatan tersebut diberi nama Camp Penggerak yang diadakan di Sayambongin, Nambo, Banggai Sulawesi Tengah. Sebenarnya, saya ingin menulis tentang belajar di sini. Seperti kata pepatah Belajar sampai liang lahat itu benar sekali sepertinya.  Camp Penggerak ini banyak dihadiri oleh orang yang cukup berumur dan jabatan mereka tidak tanggung-tanggung, orang yang sering menjadi pemateri ketika seminar, pemimpin rapat