Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2018

Pengumuman penempatan

Malam itu, kami di perintahkan untuk menuliskan dua tempat yang ingin ditempatkan pada peace camp 2018 . Saya memilih Aceh Tengah, kenapa? Tentu saja menantang diri dengan dingin udara di sana dan bahasa yang berbeda. Pengumumannya dibacakan kemudian di tempel di mading. Tidak dramatis memang tapi cukup Deg-degkan saat melihat namaku terpampang di desa Serempah, Aceh Tengah dengan 6 orang lainnya. Terima kasih Tuhan untuk kesempatan kembali belajar.

Dari Gunung ke Ruangan

6 bulan setelah pulang dari Luwuk-Banggai, dunia dogeng sebagai pengajar muda berakhir. Dunia dogeng kedua tentang  Aceh Peace Camp dengan tema "kampungku sayang" tema dibuat oleh rumah relawan remaja.  40 orang yang ikut menempuh jalanan yang terjal, berbatu dan kadang terjatuh. 1 Juli 2018, pelatihan fisik di Cot Tulo Po, Aceh Besar. Kenapa ini penting? Karena menjadi guru/pengajar/orang yang ingin mengabdi ke kampung harus punya fisik yang kuat lagi pula nabi bilang bahwa mukmin yang kuat lebih dicintai. Perjalanan ini menarik, mengenal teman satu sama lain. Mengobrol di jalanan, terjatuh, terguling dengan jalanan terjal. 425 Mdp rasanya begitu banyak cerita, terutama menyaksikan teman-teman yang mendaki dengan kerudung lebar dan rok, pertama sekali. Yang terpenting perjalanan ini telah membuat saya percaya bahwa saya benar-benar mencintai Negeri ini, Aceh. Mendapati orang-orang keren yang peduli pada kampung, orang-orang yang kemanapun pergi harus mengigat kamp

Aceh peace camp 2018

Kiriman dari Mas Rifai, Sulawesi Tengah Apa itu Peace Camp? program belajar dan bermain bersama anak-anak pedalaman Aceh. Ada 3 kabupaten yang akan didatangi : Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Aceh Tamiang dengan 5 desa yang akan ditempati. Tahun ini 40 orang anak muda Aceh yang ikut.  Kegiatan ini di adakan oleh Rumah Relawan Remaja. Selama 4 hari peserta dibekali dengan pelatihan Kurikulum dan dua hari pelatihan fisik di Cot Tulo Po, Aceh besar.  Kegiatan ini akan berlangsung selama 7-15 juli 2018.

Catatan Tentang Kota

"sampai torang baku dapat lagi" begitu kata seseorang diakhir perpisahan saat kembali ke Jakarta 2017 lalu. Kota kecil itu telah menjadi bagian dari kenangan. Kota Luwuk namanya, sebab datang sebagai tamu dan guru bantu di sekolah rasanya momen di kota tersebut adalah momen di mana ada hal yang disadari akan berbeda bila datangnya bukan sebagai guru. Ah iya, saya tidak akan menceritakan tentang kerjaan saya di sana. Saya ceritakan tentang kota itu saja. Kota Luwuk, menurut saya "ngana ke laut bagulengpun sampai, nga pigi ke gunungpun sambil merangkak bisa ka sana, ka aer terjun? Sambil hoyot di atas motor nga so sampai nah" gambaran alam begitulah. Malam di Lalong Orang-orang di Luwuk yang kami kenal sangat ramah, mereka rela menyedihkan rumah untuk kami menginap pun memasak makanan untuk di makan. Saya suka "milu siram" dekat alun-alun, suka juga milu siram di jalanan menuju Sabua, enak sekali rasanya. Kota ini kecil memang, tapi di sana p

Arya Nusa : Kolam Khusus Anak-anak

Berbatasan laut hanya dengan tembok setinggi 1.5 meter di Labuhan Haji di sanalah kolam Arya Nusa terletak. Kolam ini digemari oleh orangtua dari Kabupaten Aceh Barat daya dan Aceh selatan. Jika ke labuhan haji kolam ini terletak sekitar 10 menit masuk ke dalam dari arah pelabuhan labuhan haji. Jika menyewa pondok yang ada di kolam tersebut maka cukuplah membayar 15 ribu rupiah. Uniknya, kolam ini hanya boleh anak-anak maksimal sampai usia 15 tahun karena kolamnya yang berjumlah 4 kolam itu hanya sampai 1 meter yang paling dalam. Ada untuk anak-anak usia 3 tahun, kolam usia 7 tahun, kolam usia 10 tahun dan kolam 10 tahun-15 tahun. Di sana juga menyediakan ban untuk di sewakan dengan membayar 15 ribu rupiah dan di sana menjual berbagai makanan dari mie, nasi, kelapa dan lain-lain. Pengunjung juga bisa membawa makanan dan minuman sendiri serta bisa membawa tikar untuk pinknik. Cocok sekali untuk anak-anak.

Fun Bike dan Fun Walk buka Hut Abdya ke-16

10.000 peserta Fun Bike dan Fun Walk mengisi ruang luas lapangan persada Aceh Barat Daya (Minggu, 1/4). Tema Fun Bike yang diambil adalah "Satu sepeda sejuta sahabat" dan Fun Walk "Ayo ayunkan langkahmu sehatkan jantungmu" dalam rangka memeriahkan Hut Abdya ke-16. Rute yang di lalui Fun Bike adalah :Lapangan persada-Susoh-Sangkalan kembali lagi ke Persada. Sedangkan Fun Walk Lapangan Persada-Kantor Pos-Pukesmas Blangpidie dan kembali ke Persada.  "Fun Walk dan Fun Bike hanya a pembukaan, akan ada Pergelaran kesenian Rakyat, Olahraga. Harapan panitia : pada event selanjutnya partisipasi masyarakat tetap seperti di funwalk dan fun bike" kata SekdaKab drs. Tambrin yang menjabat sebagai ketua panitia dalam laporannya. Muhammad Din, Harian Serambi Indonesia menyebutkan "semangat fun walk dan fun bike ini adalah semangat untuk membangun abdya" Akmal Ibrahim S.H sendiri menyampaikan bahwa "Dalam rangka peringatan ulang tahun Abd