Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2019

Incridible Journey, apa pentingnya bagi wartawan?

Pagi, jam 07.00 sebanyak 113 peserta yang telah dibagi dalam 13 kelompok berkumpul di depan Pusat Pendidikan Pancasila dan konstitusi (23/4). Fasilitator memberi tantangan kepada peserta dengn estafet tongkat. Jika selesai bisa memilih zona untuk Incridible Journey hari ini. Teman-teman media di beri tantangan  dan harus menyelesaikan seluruh tantangan dalam waktu yang sudah ditentukan. Tantangan yaitu Membuat video kreatif mengenai bentuk implementasi Pancasila  yang terjadi di sekitar masyarakat, Membantu pedagang untuk menjual dagangannya dengan harga dua kali lipat dibandingkan harga normal dan Melakukan sosialisasi mengenai nilai-nilai Pancasila kepada kelompok masyarakat. Saya dapat kelompok 10, kelompok prima. Empat kali gagal hingga kami menyelesaikan tantangan dan kami mendapat zona 3 tepatnya di  Pasar Cisarua Bawah : 2.8 KM  dari tempat pelatihan. Ketika sampai di sana, kami ber-9 segera mencari beberapa orang yang bersedia ditempatkan diwawancarai tentang panca

Wartawan Profesi tertua di Dunia dan Berat.

Cisarua (22/4) pembukaan pelatihan peningkatan pemahaman hak konstitusional bagi warga negara dan wartawan se-indonesia, di Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi jalan Puncak, KM.83, Cisarua Bogor telah di mulai. Peserta yang datang dari Aceh, Medan, Natuna, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua mengikuti tehnical meeting bersama kepala sekolah dan staff pusat pendidikan dan konstational. Kegiatan ini merupakan bentuk kerja sama yang akan tetap berlangsung selama 5 tahun mendatang menurut MOU antara Mahkamah Konstitusi (MK) RI dengan Dewan Pers. Saat pembukaan, ketua panitia M. Guntur Hamzah, Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi menyebutkan bahwa peserta tahun ini harusnya 160 orang. Ia juga mengatakan bahwa Profesi wartawan sudah ada sejak manusia membutuhkan informasi. Adapun tujuan pelatihan ini dilaksanakan antara lain meningkatkan pemahaman, kesadaran dan ketaatan terhadap pancasila dan konstitusi. Meningkatkan pemahaman dan menyamakan persepsi masyarakat mengenai konstitusi

Kau dan Cerita

Adat di tempatmu bagaimana dik? Tanya kau, seolah cintamu sudah untukku Kau bertanya banyak hal tentang pernikahan Kau bertanya juga tentangku. Apakah kau tau? Jika saja aku boleh duluan melamar, kau adalah laki-laki yang ingin kulamar. Jika saja aku tidak tau malu dan segala beban adat itu. Kau tidak tau, bagaimana hatiku tertaut padahal belum mengenal kau Kau tidak tau bagaimana aku setengah mati mempersiapkan diri untuk bertemu denganmu pertama sekali. Setelah bertemu? Aku tau ada yang beda dengan hatiku. Setelah diskusi panjang melalui chat, aku ingin punya harapan lalu aku berfikir lagi, aku tidak boleh begini. Hatiku, bukan untuk dinodai oleh harapan sebelum ketentuan takdir. Hai kau, selamat menikmati pekerjaanmu. Jika kau adalah takdirku semoga segera bertamu. Malang, 11 September 2019