Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2016

Sekerat Hening di Pantai Lambaro, Pulo Aceh

Pantai Lambaro-Gugop-Nita Juniarti AcehNews .net  – Warna air lautnya yang jernih berwarna hijau toska, ombaknya tenang, pantai berpasir putih, sekelilingnya pohon kelapa tumbuh tinggi menjulang, beberapa bukit terlihat gagah menantang, Inilah Pantai Lambaro, Desa Gugop, Pulo Breuh, Kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar. Pulo Aceh selalu punya cerita tentang keindahan,masyarakatnya bekerja sebagai nelayan dan berkebun. Anak-anaknya semangat sekali sekolah meski hanya ada empat guru PNS dengan 199 Murid di SD Ulee Paya. AcehNews .net  tiba di sini beberapa waktu lalu. Desa Gugop menjadi tujuan kali ini, desa yang terletak di tepi dermaga laut penyebrangan ke Banda Aceh, aksesnya lebih mudah dari pada desa lain. Jika ingin berkunjung ke Gugop tinggal menunggu boat nelayan di dermaga kecil dari Desa Lampulo, Banda Aceh, menuju dermaga kayu Desa Gugop yang berada di Mukim Pulo Breuh Selatan. Ohya, jadwal berangkat boat dari Lampulo-Gugop setiap hari, pada pukul 14

Menunggu Sunset Tiba di Pantai Rinon, Pulo Aceh

Nita Juniarti AcehNews.net – Banyak objek wisata di Provinsi Aceh wajib dikunjungi meski belum bertaraf  internasional. Seperti banyak penuturan atau foto-foto yang sering tersebar di media sosial, Aceh kaya dengan berbagai objek wisata yang masih natural, baik itu alam, bahari, religi, maupun sejarah. Salah satu kabupaten di Aceh yang kaya objek wisata  adalah Aceh Besar. Salah satu objek wisata pantai yang masih asri dan alami yaitu Rinon. Rinon adalah nama sebuah desa di Kabupaten Aceh Besar yang terletak di Kecamatan Pulo Aceh tepatnya di Pulo Breuh. Pulo dalam bahasa Indonesia yaitu pulau. Desa ini dikelilingi pantai Untuk mencapai objek wisata pantai di sini, Anda menggunakan boat nelayan, alat transportasi laut satu-satunya yang bisa membawa Anda ke tempat yang sangat indah ini melalui dermaga penyeberangan Lampulo, Banda Aceh. Setiap penumpang boat dikenakan tarif Rp25 ribu sekali penyeberangan. Namun jika membawa kendaraan sepeda motor maka Anda perlu mengeluarka

Yuk ke Bendungan Brayen, Aceh Besar

Nita Juniarti AcehNews.net –  Bendungan Brayen merupakan hasil dari ekspresi keindahan alam dengan perbuatan manusia. Bendungan ini berada di Leupung, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh jaraknya sekitar 30 Kilomoter  dari Banda Aceh. Tidak sulit mencarinya, melewati jalur pantai Barat-Selatan, nanti Anda akan menemukan papan bertuliskan  “Wisata Brayen”. Kemudian dari arah pintu masuk tersebut Anda bisa terus berjalan ke lokasi wisata, lebih kurang 100 meter. Ada yang view yang indah saat Anda melintas di jalan masuk tersebut. Jalan lintasan masyarakat kampung yang masih alami ini akan memberi  landscape , sawah tadah hujan dan masyarakat yang berlalu lalang. Jika sedang musim hujan maka harus ekstra hati-hati saat melalui jalan ini. Nita Juniarti-Teman KPM PAR MAheng Biasanya tempat ini dikunjungi oleh keluarga, kaulah muda di hari libur khususnya pukul 15.00 yang paling ramai dikunjungi. Tiket masuknya hanya Rp2.000 per orang dan parkir dengan harga yang sama. Air s

Memandang Laut Lepas di Atas Puncak Lageun, Aceh Jaya

Fg By : Nita Juniarti Aceh News .Net  – Aceh jaya dengan ibukotanya Calang adalah wilayah terparah ketika tsunami 2004 silam. Saat ini, Aceh Jaya mulai membuka diri sebagai daerah kunjungan wisata. Sehingga tak sedikit wisatawan berkunjung ke objek wisata yang ada meski sektor wisatanya masih belum lengkap sarana dan prasarana seperti listik yang stabil untuk membangun kabupaten ini menuju daerah wisata. Sepanjang jalan menuju Aceh Jaya dari Kota Banda Aceh maupun Kabupaten Aceh Barat, terlihat hamparan laut biru yang dipagari cemara laut. Terdapat juga objek wisata favorit wisatawan lokal yaitu Puncak Lageun dengan pulau terduduk sepi yang dikelilingi selimutan laut biru, ombak berkejar-kejaran menepi di atas batu-batu karang yang mulai rapuh oleh hempasan gelombang. Fg By : Edi Rahmani Ohya untuk sampai ke Puncak Lageun, dari Kota Banda Aceh melalui jalan darat sekitar 4 jam perjalanan, sedangkan dari Kota Calang sekira 15 menit. Letaknya tidak begitu jauh dari j

Menapak Gua Sayeng Terbang di Aceh Jaya

Nita Juniarti Aceh News .Net - Di Desa Masen, Aceh Jaya, Provinsi Aceh, ternyata mempunyai keindahan yang tersembunyi. Gua Sayeng Terbang ini berada diantara hutan lebat, tepatnya di sebelah kiri jalan nasional. Sebuah desa di Kecamatan Darul Hikmah, Kabupaten Aceh Jaya, bernama Desa Masen, letaknya di penghabisan jalan. Jaraknya sekitar 15 kilometer dari jalan nasional Banda Aceh-Aceh Jaya, atau lebih kurang sekitar 6 jam perjalanan dari Kota Banda Aceh dan satu jam dari Kota Calang, Ibukota Kabupaten Aceh Jaya. Desa Masen dulunya terletak di Kecamatan Sampoiniet ini, meski sebuah desa yang sangat jauh dari jalan raya dan ibukota kabupaten, menurut Keuchik (kepala desa), Abdul Ghafar sering dikunjungi oleh Bupati Aceh Jaya. Desa Masen, memiliki sawah tadah hujan dan hutan belantara namun jangan risau jalan menuju ke sana mulus sekali tidak kalah dengan jalan nasional. Sepuluh menit sebelum mencapai desa, diantara hutan lebat terdapat sebuah gua yang tersembunyi. Gua

Sejarah filsafat

Sejarah filsafat dapat diperiodisasi ke dalam empat periode[1] yaitu : Tahap/masa Yunani kuno (Abad ke-6 S.M sampai akhir abad ke-3 S.M) Tahap/masa Abad Pertengahan (akhir abad ke-3 S.M sampai awal abad ke-15 Masehi) Tahap/masa Modern (akhir abad ke-15 M sampai abad ke-19 Masehi) Tahap/masa dewasa ini/filsafat kontemporer (abad ke-20 Masehi) sementara itu  K. Bertens  dalam bukunya  Ringkasan Sejarah Filsafat  (1976)[2] menyusun topik-topik pembahasannya sebagi berikut : Masa Purba Yunani Masa Patristik dan Abad pertengahan Masa Modern Pembagian periodisasi yang nampaknya lebih rinci, dikemukakan oleh  Susane K. Langer [3]  yang membagi sejarah filsafat ke dalam enam tahapan yaitu : Yunani Kuno (+ 600 SM) Filsuf-filsuf Manusia Yunani Abad Pertengahan (300 SM –1300M) Filsafat Modern (17-19 M) Positivisme (Abad 20 M) Alam Simbolis kemudian  Gahral Adian  menambahkan kepada enam tahapan tersebut dengan satu tahapan lagi yaitu  Post Modernisme . Meskipun terdapa

Untaian rindu

Oleh Nita juniarti Kusingkap tirai potret cinta Kutatap sayu untaian rindu Gelora jiwa meruntun iba mengemis di hadapanmu dengan tangis Sulaman kasih bertaut sayang                            Gersang hatiku di danau kesepian Belaian kasihmu melarik ingatan Beradu di mahligai impian Hapuskan sepiku di titian cintamu Agar kentuman rinduku Bisa mengukir pelangi cintaku Untuk kupersembahkan Buatmu ibu… Kalimah syahdu kudendangkan Lantaran kutitipkan Hembusan rindu di angin lalu Mengertilah bisikan hatiku. Yang selalu mengigat dan mengenangmu ibu…

LIMA TAHAP PERKEMBANGAN UUD di INDONESIA DAN CIRI UUD

LIMA TAHAP PERKEMBANGAN UUD di INDONESIA DAN CIRI UUD D I S U S U N AYU NISA PHONNA(51110017) NITA JUNIARTI (51110250 2 ) NURHASANAH(511002209) THUHRAH  (5111002489) ZULQARNAINI ( 511002226) FAKULTAS ADAB JURUSAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AR-RANIRY 201 2 TAHAP PERKEMBANGAN UUD DI INDONESIA DAN CIRI-CIRI UUD A.     Pengertian Undang-Undang Dasar            Undang-Undang Dasar adalah Aturan atau norma dasar dalam kehidupan ketatanegaraan suatu negara yang mengatur kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat dalam status negara.setelah mengalami amandemen UUD mengalami perubahan pengertian antara lain yaitu Keseluruhan naskah tertulis yang merupakan norma dasar dalam kehidupan ketatanegaraan Republik Indonesia yang terdiri dari pembukaan dan batang tubuh.             UUD Negara adalah peraturan perundang-undangan yang tertinggi dalam Negara dan merupakan hukum dasar Negara tertulis yang m