Langsung ke konten utama

Kesempatan

Berbicara soal kesempatan, kita selalu tau yang terbaik bagi kita. Kita tau itu baik atau tidak melalui petunjuk dari Allah juga. Misalna, aku ingin melanjutkan s2 lalu tergoda untuk menjadi hal lain (bukan s2) akhirnya ada beberapa kesempatan terlewatkan begitu saja. Beberapa orang yang mengetahui hal itu mengatakan : kamu bodoh sekali. 
Maka dari itu catatan ini ditulis untuk menjawab pertayaan kenapa :

1. Yang menjalani hidup adalah aku bukan mereka
Hidup ini meski terlihat kolektif sebenarnya ia personal, untuk apa mendengar apa yang dikomentari orang tentang pilihan kita?  hanya kita yang apa sebenarnya keputusan itu, tidak usah ambil pusinglah.

2. Allah menyelamatkan kita dari kesempatan yang salah
Beberapa kesempatan salah, kenapa? beberapa kali ketika kesempatan itu datang pada saya dan setahun kemudian saya tau kabarnya ada kemacetan dana, bahkan beberapa teman angkatan terpaksa pulang ke negeri asal gara-gara kemacetan dana ini (ini soal beasiswa kuliah dulunya). Belajar dari itu, saya selalu yakin dan percaya apapun yang ada dikesempatan itu ada nilai positif dan negatifnya.

3. Kesempatan itu hanya buat yang siap.
Ada beberapa orang di dunia ini, sering beruntung tapi ingat kesempatan itu hanya ada buat orang-orang yang siap untuk menjalani kesempatan tersebut. Jika tidak siap dengan kesempatan yang besar maka yang tersisa hanyalah penyesalan dan kegagalan.

4. Kita masih dibutuhkan di lingkungan ini !
Kita punya kesempatan melanjutkan Studi ke Luar Negeri tapi kita tidak mengambilnya karena ada beberapa kendala hingga akhirnya tetap di negeri ini. Usut punya usut, ternyata kita dibutuhkan di lingkungan kita berada. Ternyata kita diberikan kesempatan untuk berbagi hal kecil yang kita punya.

5. Kesempatan Memang tidak datang 2x tapi kesempatan baik selalu ada untuk orang yang sabar.
Beberapa orang mengejek tentang kebodohan kita yang menolak kesempatan langka, tapi ingatlah bahwa kesempatan tersebut bukan yang terbaik bagi kita dan kesempatan terbaik selalu datang berkali-kali untuk orang yang sabar.

Banda Aceh, 3 Desember 2015
Setelah Subuh, terhadap sebuah kesempatan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk ke Bendungan Brayen, Aceh Besar

Nita Juniarti AcehNews.net –  Bendungan Brayen merupakan hasil dari ekspresi keindahan alam dengan perbuatan manusia. Bendungan ini berada di Leupung, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh jaraknya sekitar 30 Kilomoter  dari Banda Aceh. Tidak sulit mencarinya, melewati jalur pantai Barat-Selatan, nanti Anda akan menemukan papan bertuliskan  “Wisata Brayen”. Kemudian dari arah pintu masuk tersebut Anda bisa terus berjalan ke lokasi wisata, lebih kurang 100 meter. Ada yang view yang indah saat Anda melintas di jalan masuk tersebut. Jalan lintasan masyarakat kampung yang masih alami ini akan memberi  landscape , sawah tadah hujan dan masyarakat yang berlalu lalang. Jika sedang musim hujan maka harus ekstra hati-hati saat melalui jalan ini. Nita Juniarti-Teman KPM PAR MAheng Biasanya tempat ini dikunjungi oleh keluarga, kaulah muda di hari libur khususnya pukul 15.00 yang paling ramai dikunjungi. Tiket masuknya hanya Rp2.000 per orang dan parkir dengan harga yang sama. Air s

Cerita Film : Jembatan Pensil

Film Jembatan pensil. Latar belakang dari film ini adalah suasana di perkampungan suku Muna, Sulawesi Tenggara. Menariknya, film yang mengangkat kisah Ondeng, si anak berkebutuhan khusus tapi selalu setia pada teman-temannya. Empat sekawan itu bernama Inal, Aska, Nia dan Ondeng berjuang mencari pendidikan dari guru mereka di sebuah sekolah gratis. Inal dan Ondeng sama-sama memiliki kekurangan fisik dan mental. Inal adalah anak tuna netra, sedangkan Ondeng terbelakang secara mental. Keterbatasan yang mereka miliki tak pernah sedikitpun melunturkan niat mereka mencari pendidikan. Ondeng, sangat pintar menggambar. Semua dia gambar salah satu gambarnya adalah jembatan yang sering di lewati oleh teman-temannya. Ondeng rajin sekali menabung, sebab jembatan yang teman-temannya lewati sudah sangat rapuh. Ia ingin menganti jembatan itu. Namun, uang Ondeng belum cukup untuk membuat jembatan malah suatu hari jembatan itu  rubuh saat mereka melintas. Ondeng yang rumahnya lebih jauh dan selal

Prasangka

  Meski sudah belajar banyak, meski sudah tau tips ini itu, sungguh tidak mudah bagi seorang perempuan mengatasi perasaannya sendiri, rasanya teramat mustahil baginya setiap kali ia mengalami guncangan perasaan. Jun dan Wi jarang bertengkar, selama LDRan, Dunia yang berada dalam resesi membuat mereka semakin kalut dengan pertahanan masing-masing. Rencana pernikahan harus ditunda, keadaan tidak memungkinkan. Biasanya salah satu dari mereka mengalah agar tidak terjadi pertengkaran hebat, tapi tidak malam itu, mereka sama-sama jenuh.  "Aku capek sekali, berusaha sebisa mungkin  untuk niat baik. Tapi barangkali kau memahaminya berbeda" teriak Jun diseberang sana  "Kalo kau capek : berhentilah" Wi balas berteriak "Cari uang untuk bisa melamarmu siang dan malam, yakinkan Umi, mama, kamu, dan bahkan meyakinkan dirimu juga aku, semuanya harus kulakukan sendiri. Aneh, bukannya kau yang terdengar ingin berhenti" "Dan aku ga pernah ada bersama kau?" "J