Langsung ke konten utama

Teluk Jantang, Keindahan yang Tersembunyi

Teluk Jantang
Lagi-lagi Aceh Besar selalu menjadi tempat bagus untuk menjadi tempat menghabiskan weekend, tempat tersebut spotnya adalah pantai. Sekarang dikalangan traveller disebut dengan “hidden paradise”, biasanya disebut Teluk Jantang atau Pantai jantang.
Teluk yang keindahan pantai nya masih tersembunyi ini, terletak di sebuah desa di Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar, tepatnya di Desa Jantang, Meunasah Krueng Kala Pasie Blang Raya. Sekitar 1 jam dengan kenderaan pribadi, ke arah barat dari Kota Banda Aceh, setelah melewati Gunung Paro dan Gunung Kulu, Anda akan sampai di pantai yang eksotis ini.
Ohya, sebutan teluk disandarkan pada bentuk pantai ini, konon pantai ini dilindungi oleh dua tebing di sisi kiri dan sisi kanan. Jika baru sampai, kita tidak bisa melihat Pantai Jantang dengan pasir putih dihiasi batu besar di pinggirnya, karena pantainya memang tersebunyi di sana, untuk sampai harus melewati beberapa proses hingga menemukan sesuatu yang tidak terlupakan.
Papan nama bertuliskan “SELAMAT DATANG DI OBJEK WISATA TELUK JANTANG,  PASI BLANG RAYA”, yang tertancap di pinggir jalan masuk utama pasi Blang Raya, tidak susah mencarinya lewat air terjun Suhom. Setelah itu masuk saja, lurus lalu begitu memasuki area pantai yang sudah dipagar berbelok kiri.
Begitu sampai di sana, terlihat masyarakat kampung yang menarik pukat atau pemandangan orang memancing yang terlihat di atas bukit pantai. Jika memasuki pantai ini, setiap kendaraan diwajibkan membayar parkir Rp5.000 untuk satu kendaraan dan Rp5.000 untuk biaya masuk per orang. Tempat parkir ini dijaga oleh pemuda lokal sehingga tidak ada tiket yang memadai seperti tempat wisata yang seharusnya.
Setelah memakir motor, pengunjung harus melewati jalan setapak yang berjarak sekitar 100 meter ke Pantai Jantang.  Jika air sedang tidak pasang, tidak perlu membuka sepatu melewati aliran sungai kecil menuju trek bukit yang sebenarnya hanya sebuah muara kecil. Setelah itu, menaiki bukit namun hati-hati jika datang di musim penghujan, jalan setapak tanpa aspal itu bisa jadi sangat licin.
Setelah naik satu lereng bukit dengan rerumputannya, akan terlihat pantai dengan suara pecahan gelombang Teluk Jantang yang menepi ke pinggir pantai. Saya dengan beberapa teman juga ikut naik ke sana, meski lelahnya tidak ketulungan, dan ternyata semua kelelahan terbayar setelah kami berada di ujung Teluk.
Teluk Jantang, sebuah pantai yang indah dengan pasir putih dan pemadangan niur (pohon kelapa) yang tumbuh sejajar serta ilalang yang berjejer, cocok untuk berselfie ria. Semuanya terlihat megah di sepanjang garis pantai. Namun, untuk mandi mungkin bukan pilihan yang tepat karena banyak batu dan terumbu karang. Walaupun tidak bisa mandi, pasti tidak akan menyesal datang kemari karena pemandangannya indah sekali.
Nah, apa lagi? Ayo berkunjung ke Pantai Jantang. Ingat, di sini ada peraturan, tidak boleh berdua-duaan dengan lawan jenis bisa diusir nanti, itu peraturan ditaruh di parkiran kenderaan. Bagi Anda yang ingin melakukan perjalanan melihat teluk jantang, disarankan membawa air secukupnya dan makanan karena penjual makanan hanya ada di dekat pintu masuk itupun hanya makanan cemilan.
Pastikan juga saat melakukan pendakian tubuh dalam kondisi fit supaya bisa menikmati pemandangan alami pantai, dan juga jangan membuang sampah sembarangan karena di dekat pohon kayu seputaran pantai sudah disediakan goni-goni untuk tempat sampah. (nita juniarti)
dimuat di http://www.acehnews.net/teluk-jantang-keindahan-yang-tersembunyi/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk ke Bendungan Brayen, Aceh Besar

Nita Juniarti AcehNews.net –  Bendungan Brayen merupakan hasil dari ekspresi keindahan alam dengan perbuatan manusia. Bendungan ini berada di Leupung, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh jaraknya sekitar 30 Kilomoter  dari Banda Aceh. Tidak sulit mencarinya, melewati jalur pantai Barat-Selatan, nanti Anda akan menemukan papan bertuliskan  “Wisata Brayen”. Kemudian dari arah pintu masuk tersebut Anda bisa terus berjalan ke lokasi wisata, lebih kurang 100 meter. Ada yang view yang indah saat Anda melintas di jalan masuk tersebut. Jalan lintasan masyarakat kampung yang masih alami ini akan memberi  landscape , sawah tadah hujan dan masyarakat yang berlalu lalang. Jika sedang musim hujan maka harus ekstra hati-hati saat melalui jalan ini. Nita Juniarti-Teman KPM PAR MAheng Biasanya tempat ini dikunjungi oleh keluarga, kaulah muda di hari libur khususnya pukul 15.00 yang paling ramai dikunjungi. Tiket masuknya hanya Rp2.000 per orang dan parkir dengan harga yang sama. Air s

Cerita Film : Jembatan Pensil

Film Jembatan pensil. Latar belakang dari film ini adalah suasana di perkampungan suku Muna, Sulawesi Tenggara. Menariknya, film yang mengangkat kisah Ondeng, si anak berkebutuhan khusus tapi selalu setia pada teman-temannya. Empat sekawan itu bernama Inal, Aska, Nia dan Ondeng berjuang mencari pendidikan dari guru mereka di sebuah sekolah gratis. Inal dan Ondeng sama-sama memiliki kekurangan fisik dan mental. Inal adalah anak tuna netra, sedangkan Ondeng terbelakang secara mental. Keterbatasan yang mereka miliki tak pernah sedikitpun melunturkan niat mereka mencari pendidikan. Ondeng, sangat pintar menggambar. Semua dia gambar salah satu gambarnya adalah jembatan yang sering di lewati oleh teman-temannya. Ondeng rajin sekali menabung, sebab jembatan yang teman-temannya lewati sudah sangat rapuh. Ia ingin menganti jembatan itu. Namun, uang Ondeng belum cukup untuk membuat jembatan malah suatu hari jembatan itu  rubuh saat mereka melintas. Ondeng yang rumahnya lebih jauh dan selal

Prasangka

  Meski sudah belajar banyak, meski sudah tau tips ini itu, sungguh tidak mudah bagi seorang perempuan mengatasi perasaannya sendiri, rasanya teramat mustahil baginya setiap kali ia mengalami guncangan perasaan. Jun dan Wi jarang bertengkar, selama LDRan, Dunia yang berada dalam resesi membuat mereka semakin kalut dengan pertahanan masing-masing. Rencana pernikahan harus ditunda, keadaan tidak memungkinkan. Biasanya salah satu dari mereka mengalah agar tidak terjadi pertengkaran hebat, tapi tidak malam itu, mereka sama-sama jenuh.  "Aku capek sekali, berusaha sebisa mungkin  untuk niat baik. Tapi barangkali kau memahaminya berbeda" teriak Jun diseberang sana  "Kalo kau capek : berhentilah" Wi balas berteriak "Cari uang untuk bisa melamarmu siang dan malam, yakinkan Umi, mama, kamu, dan bahkan meyakinkan dirimu juga aku, semuanya harus kulakukan sendiri. Aneh, bukannya kau yang terdengar ingin berhenti" "Dan aku ga pernah ada bersama kau?" "J