Langsung ke konten utama

Rugi

"pacarmu mana?" tanya penjaga warung
"pacar orang itu bang"
"padahal bertahun-tahun denganmu terus ?"
"iya, pacarnya jauh. Saya hanya jaga jodoh orang

Lelaki itu kembali mengigat perempuan yang beberapa tahun lebih tua darinya itu, perempuan yang sudah menikah dengan orang lain. Bertahun-tahun ia menjalani kisah menjaga jodoh orang lain. Sebetulnya ia bosan dengan hidupnya ketika itu hingga dia iseng-iseng mendekati perempuan itu dalam perjalanannya. Namun, ternyata perempuan itu sudah memiliki kekasih dan akhirnya? Ia terjebak pada perasaan yang ternyata ia sendiri yang tertinggal di sana. Ia tidak sedang bersama siapa-siapa. 

"hai Al" suara seorang perempuan mengagetkannya
"hai kesayangan"

Perempuan itu menatapnya, tersenyum. Ah, perempuan itu meski berpuluh kali Al berpaling ia masih setia di sana, membantunya, menahan segala perih hati, mengengkang segala rasa cemburu. 

"apa kabarmu? Masih ingat kakak itu?" Ai, perempuan itu dipanggil
"jangan meledekku"
"Jangan anggap kau sendirian, aku di sini menemanimu yang terluka hingga kau bahagia. Aku di sini, coba lagi jangan berhenti. Kuberharap meski berat kau tak merasa sendiri. Biarku menemanimu, membasuh lelahmu."

Al menangis, ah betapa ruginya tahun-tahun yang ia jalani, tak pernah ia sadari sesungguhnya kekasih yang berkali-kali ia khianati adalah yang terbaik, yang ada untuknya, selalu.

"jangan tersenyum, aku merasa bersalah" katanya

Ai masih tersenyum, mengatakan bahwa selama ini ia baik-baik saja, menjelaskan kepada Al bahwa selama ini sesungguhnya dia rugi mempertaruhkan perempuan baik semacam Ai, sungguh trik hebat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Strategi yang digunakan Nabi Muhammad dalam Perang Uhud

Oleh : Nita Juniarti * Abstrak        Artikel ini memberikan gambaran tentang peristiwa perang Uhud. Perang Uhud adalah perang kedua setelah Badar yang diikuti oleh Nabi Muhamad S.A.W.   Dinamakan Perang Uhud karena Perang ini terjadi di gunung Uhud. Dalam sebuah peperangan tentu saja ada strategi yang digunakan, dalam banyak buku di tulis bahwa pada Perang ini Umat Islam menderita kekalahan dengan strategi bertahan di Kota Madinah namun pada dasarnya Perang ini adalah perang pembersihan umat Islam dari orang-orang Munafik. Perang ini merupakan strategi pembersihan dan memurnikan orang-orang Islam dari orang yang berpura-pura sekaligus membersihkan kota Madinah dari golongan yang mengancam keutuhan Negara Madinah. Keyword : Strategi, Perang , Uhud. Pendahuluan Dalam kamus Bahasa Indonesia, Perang bearti ilmu siasat perang, siasat perang, akal atau tipu muslihat untuk mencapai sesuatu maksud dan tujuan yang telah direncankan. [1] Perang...

makalah ISBD : masyarakat Kota dan Desa

MASYARAKAT DESA DAN KOTA D I S U S U N Oleh : Kelompok III KHAIRINA                 (511102479) PARDI                                     (511102485) NURHASANAH         (511002209) FAKULTAS ADAB JURUSAN ASK INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AR-RANIRY 201 2 KATA PENGANTAR              Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan kesehatan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah. Shalawat serta salam tidak lupa kami limpahkan kepada baginda alam kita           Nabi             Muhammad ...

Cerita Film : Jembatan Pensil

Film Jembatan pensil. Latar belakang dari film ini adalah suasana di perkampungan suku Muna, Sulawesi Tenggara. Menariknya, film yang mengangkat kisah Ondeng, si anak berkebutuhan khusus tapi selalu setia pada teman-temannya. Empat sekawan itu bernama Inal, Aska, Nia dan Ondeng berjuang mencari pendidikan dari guru mereka di sebuah sekolah gratis. Inal dan Ondeng sama-sama memiliki kekurangan fisik dan mental. Inal adalah anak tuna netra, sedangkan Ondeng terbelakang secara mental. Keterbatasan yang mereka miliki tak pernah sedikitpun melunturkan niat mereka mencari pendidikan. Ondeng, sangat pintar menggambar. Semua dia gambar salah satu gambarnya adalah jembatan yang sering di lewati oleh teman-temannya. Ondeng rajin sekali menabung, sebab jembatan yang teman-temannya lewati sudah sangat rapuh. Ia ingin menganti jembatan itu. Namun, uang Ondeng belum cukup untuk membuat jembatan malah suatu hari jembatan itu  rubuh saat mereka melintas. Ondeng yang rumahnya lebih jauh dan s...