Nita Juniarti

Beberapa dekade tulisan-tulisan disini benar-benar buat semak, semuanya sampah sepertinya tapi mau tulis yang bermamafaan malah gak ada ide, ya sudahlah jenis survey aja. Ngomongin rindu, ternyata dalam sebuah artikel dikatakan bahwa rindu itu bisa menyebabkan penyakit kronis bahkan kematian, wah bahaya nih :( lantas, orang yang galau seperti saya gara-gara chanel masih nunjukin rumah mantan meski udah taubat berkali-kali kadang-kadang rasa rindu itu bakal muncul kuat bagai hentakan badai lalu berputar dan berpusar mampuslah diri jika itu terjadi. Nah, ketika saya dalam keadaan yang sedemikian rupa, yang dilakukan adalah : 1. Berhenti, jangan ikuti keinginan untuk menelepon orang yang dirindukan atau sekedar sms. 2. Mencoba melihat-lihat fb-nya secara diam-diam bukanlah keputusan bijak 3. Dekat-dekat dengan film berbau romantis bukan solusi handal 4. Ambil pulpen dan kertas atau laptop lalu menuliskan kisah yang paling kamu ingat ketika rindu, lakukan berulang-ulang saat kamu

Ketika duduk-duduk sementara waktu, Aku terfikir satu hal yang kemudian liar terlintas di otak malangku bukan di otot lesuku. Aku punya banyak uang sekarang dan kaya, tentu saja menurut definisiku setidaknya Aku bisa membeli teman-teman dengan sekali traktir lantas selesai. Namun ternyata, semboyan "teman itu harus ada ketika susah" setidaknya ini yang umum dipakai menurutku sedikit keliru, kenapa? karena ketika aku tidak kaya dan teman-teman menjauhiku itu waja menurutku lah ini, Aku kaya, punya segalanya tapi kenapa mereka pada sibuk sendiri? tidak mengganggapku ada diantara mereka. "Apa arti teman bagimu?' keluhku pada lambung lambung hanya tersenyum bisu, baginya usus adalah teman terbaik dan lidah harus menjadi teman terbaik sehingga kehidupan seorang manusia menjadi stabil, Aku mangut-mangut saja mencoba mengerti apa yang dikatakan lambung, mungkin dia benar. Apa arti teman bagimu? Aku betanya padamu, yaaa yang sedang membaca tulisan ini. 22 Desember 2014

Manusia itu selalu teikat dengan waktu lalu kenapa stadium general ini penting? karena kegiatan ini akan memberikan pencerahan-pencerahan, ramuan yang bagus yang akhirnya harus menjadi sarjana yang propesional.     Ahli dalam bidangnya, propesional yang bertahan. Begitu di serukan oleh Ibu Eka srimulyani di aula sederhana fakultas adab hari itu.