Langsung ke konten utama

Catatan sebuah Kota : Malang, kata kembali, dan Pamit dengan Layak

Alun-Alun Malang
Pesawat mendarat di Bandara Abdurahman shaleh setelah melalui turbelensi dan ada yang sakit di pesawat. Buru-buru antri di pengambilan bagasi, cuma ke kamar mandi kemudian buru-buru menjumpai pak Jupri, salah satu  Pegawai yang menjemput kami. Ini hari kami pertama di Malang, perjalanan kami di mulai. Kami tiba di Malang tanggal 11 Juli 2019, perjalanan di Malang di mulai dengan baik namun pamit dengan tidak biasa. 

"sampai ketemu lagi" begitu kata ibu-ibu dan bapak guru. Rupanya 3 April 2020 kami harus pamit, mendadak dan dengan tidak layak.



Malang, Kota besar yang tidak terlalu besar telah menjadi bagian dari kenangan. Datang sebagai Fasilitator untuk 10 sekolah. Masya Allah, kami diterima dengan baik di sana.

Segmen ini, saya tidak menceritakan tentang kerjaan saya di sana. Saya ceritakan tentang kota itu saja. Kota Malang itu, benar-benar jadi jantungnya Jawa sih. 
Mau mendapatkan lokasi instagramable bisa, gunung bisa, laut bisa, pokoknya tempat wisata banget deh, internasional lagi.

Orang-orang di Malang yang kami kenal sangat ramah, mereka lemah lembut dan seru diajak ngobrol. Beberapa guru malah seru sekali diajak untuk nongkrong. Malang juga kota yang mempunyai banyak sekali makanan dari berbagai daerah, jadi rasanya seperti rumah. 

Kota ini bukan kota kecil tapi juga bukan kota besar sekali. Mereka punya channel TV sendiri dan juga radio. Namun, tidak mendapatkan radio yang seru untuk didengar, TV yang akhir-akhir ini aku suka JTVMalang, yang banyak lagu-lagu.

Kota Malang memang tidak banyak menyimpan kisah cinta hahaha, namun Malang adalah sebuah kota yang mengajakku berubah jadi lebih baik. Malang kota buku bagiku, masya Allah murah-murah bukunya, selalu ada pameran buku dan lain-lain. Senang sekali, Malang kota kajian, kota mengenal bahwa Allah maha baik.

Serpih-serpih kenangan itu saya sebut dengan catatan sebuah kota.
"saya tau, Aceh jauh dan saya tidak pamit dengan layak saat di Malang maka saya wajiblah untuk kembali ya. Percaya saja bahwa dengan ijin Tuhan saya akan melihat panjenengan kembali, lagi pula ini juga masih bumi Allah"

Komentar

  1. Ditunggu cerita lainnyaaaa :))

    BalasHapus
  2. Numpang promo ya gan
    kami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
    ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk ke Bendungan Brayen, Aceh Besar

Nita Juniarti AcehNews.net –  Bendungan Brayen merupakan hasil dari ekspresi keindahan alam dengan perbuatan manusia. Bendungan ini berada di Leupung, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh jaraknya sekitar 30 Kilomoter  dari Banda Aceh. Tidak sulit mencarinya, melewati jalur pantai Barat-Selatan, nanti Anda akan menemukan papan bertuliskan  “Wisata Brayen”. Kemudian dari arah pintu masuk tersebut Anda bisa terus berjalan ke lokasi wisata, lebih kurang 100 meter. Ada yang view yang indah saat Anda melintas di jalan masuk tersebut. Jalan lintasan masyarakat kampung yang masih alami ini akan memberi  landscape , sawah tadah hujan dan masyarakat yang berlalu lalang. Jika sedang musim hujan maka harus ekstra hati-hati saat melalui jalan ini. Nita Juniarti-Teman KPM PAR MAheng Biasanya tempat ini dikunjungi oleh keluarga, kaulah muda di hari libur khususnya pukul 15.00 yang paling ramai dikunjungi. Tiket masuknya hanya Rp2.000 per orang dan parkir dengan harga...

makalah ISBD : masyarakat Kota dan Desa

MASYARAKAT DESA DAN KOTA D I S U S U N Oleh : Kelompok III KHAIRINA                 (511102479) PARDI                                     (511102485) NURHASANAH         (511002209) FAKULTAS ADAB JURUSAN ASK INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AR-RANIRY 201 2 KATA PENGANTAR              Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan kesehatan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah. Shalawat serta salam tidak lupa kami limpahkan kepada baginda alam kita           Nabi             Muhammad ...

Strategi yang digunakan Nabi Muhammad dalam Perang Uhud

Oleh : Nita Juniarti * Abstrak        Artikel ini memberikan gambaran tentang peristiwa perang Uhud. Perang Uhud adalah perang kedua setelah Badar yang diikuti oleh Nabi Muhamad S.A.W.   Dinamakan Perang Uhud karena Perang ini terjadi di gunung Uhud. Dalam sebuah peperangan tentu saja ada strategi yang digunakan, dalam banyak buku di tulis bahwa pada Perang ini Umat Islam menderita kekalahan dengan strategi bertahan di Kota Madinah namun pada dasarnya Perang ini adalah perang pembersihan umat Islam dari orang-orang Munafik. Perang ini merupakan strategi pembersihan dan memurnikan orang-orang Islam dari orang yang berpura-pura sekaligus membersihkan kota Madinah dari golongan yang mengancam keutuhan Negara Madinah. Keyword : Strategi, Perang , Uhud. Pendahuluan Dalam kamus Bahasa Indonesia, Perang bearti ilmu siasat perang, siasat perang, akal atau tipu muslihat untuk mencapai sesuatu maksud dan tujuan yang telah direncankan. [1] Perang...