KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, berkat nikmat Allah dan segala yang di limpahkan kepada Saya
sehingga Saya dapat menyelesaikan makalah ini dan berkat bantuan dari berbagai
pihak sehingga makalah ini dapat di selesaikan. Adapun tujuan makalah ini di
buat adalah tidak lain dan tidak bukan untuk melengkapi tugas makalah dalam
mata Kuliah Metodologi Studi Islam semester
3 di Jurusan Adab Sejarah Kebudayaan.
Ucapan terima kasih kepada Dosen pembimbing yang telah mengajarkan Saya untuk
mengerjakan tugas tepat waktu dan menyelesaikannya.
Akhir kata, kritik dan saran sangat di harapkan untuk perbaikan makalah ini di
masa yang akan datang. Terima kasih.
Penyusun
PENDEKATAN
ISLAM MELALUI SEJARAH
A.
Pendekatan
Historis
Sejarah atau historis adalah
suatu ilmu yang didalamnya dibahas berbagai peristiwa
dengan memperhatikan unsur
tempat, waktu, obyek, latar
belakang, dan pelaku dari
peristiwa tersebut. Menurut ilmu ini segala
peristiwa dapat dilacak dengan melihat
kapan peristiwa itu terjadi, dimana, apa sebabnya, dan siapa
yang terlibat dalam peristiwa tersebut.
Melalui
pendekatan sejarah seseorang akan diajak
menukik dari alam idealis ke alam yang bersifat empiris dan mendunia. Dari
keadaan ini seseorang akan melihat adanya kesenjangan atau keselarasan antara
yang terdapat dalam alam idealis dengan yang ada di alam empiris dan historis.
Pendekatan
kesejahteraan ini amat dibutuhkan dalam memahami agama. Begitu juga dengan
islam karena agama itu sendiri turun dalam situasi yang kongkret bahkan
berkaitan dengan kondisi sosial
kemasyarakatan.
Sejarah
hanya sebagai metode analisis atas dasar pemikiran bahwa sejarah dapat
meyajikan gambaran tentang unsur-unsur yang mendukung timbulnya suatu lembaga.
Pendekatan sejarah bertujuan untuk menentukan inti karakter agama dengan
meneliti sumber klasik sebelum dicampuri yang lain. Dalam menggunakan data
historis maka akan dapat menyajikan secara detail dari situasi sejarah tentang
sebab akibat dari suatu persoalan agama.
Melalui
pendekatan sejarah ini, seseorang diajak untuk memasuki keadaan yang sebenarnya
berkenaan dengan penerapan suatu peristiwa. Disini seseorang tidak akan
memahami agama keluar dari konsep historisnya, karena pemahaman demikian itu
akan menyesatkan orang yang memahaminya. Misalnya seseorang yang ingin memahami
Al-Qur’an secara benar maka ia harus mempelajari sejarah turunnya Al-Qur’an
atau kejadian-kejadian yang mengiringi turunnya Al-Qur’an.
Dengan
pendekatan historis ini masyarakat diharapkan mampu memahami nilai sejarah
adanya agama Islam. Sehingga terbentuk manusia yang sadar akan historisitas
keberadaan islam dan mampu memahami nilai-nilai yang terkandung didalamnya.
Sejarah atau histories adalah suatu ilmu yang didalamnya
dibahas berbagai peristiwa dengan memperhatikan unsur tempat, waktu, objek,
latar belakang dan pelaku dari peristiwa tersebut.
Melalui pendekatan sejarah seorang diajak menukik dari alam
idialis kealam yang bersifat empiris dan mendunia. Dari keadaan ini seseorang
akan melihat adanya kesenjangan atau keselarasan antara yang terdapat dalam
alam idialis dengan yang ada dalam alam empiris dan historis.
Pendekatan kesejarahan ini amat dibutuhkan dalam memahami
agama, karena agama itu sendiri turun dalam situasi yang kongkrit bahkan
berkaitan dengan kondisi sosial kemasyarakatan. Dalam hubungan ini kuntowijaya
telah melakukan studi yang mendalam terhadap agama yang yang dalam hal ini
islam menurut pendekatan sejarah. Ketika ia mempelajari alquran, ia sampai pada
suatu kesimpulan bahwa pada dasarnya kandungan alquran itu terbagi menjadi dua
bagian. Bagian pertama berisi konsep-konsep dan bagian kedua berisi kisah-kisah
seejarah dan perumpamaan.
Melalui pendekatan sejarah ini seseorang diajak untuk
memasuki keadaan yang sebenarnya berkenaan dengan penerapan suatu peristiwa.
Dari sini, maka seseorang tidak akan memahami agama keluar dari konteks
historisnya karena pemahaman demikiian itu akan menyesatkan orang yang
memahaminya.seseorang yang ingin memahami alquran secara benar misalnya, yang
bersangkutan harus mempelajari sejarah turunya alquran atau kejadian kejadian
yang mengiringi turunya alquran yang selanjutnya disebut sebagai ilmu Asbab an
Nuzul (ilmu tentang sebab sebab turunya ayat ayat alquran) yang pada intinya
berisi sejarah turunya ayat alquran. Dengan ilmu asbabun Nuzul ini seseorang
akan dapat mengetahui hikmah yang terkandung dalam suatu ayat yang berkenan
dengan hukum tertentu dan ditujukan untuk memelihara syariat dari kekeliruan
memahaminya.
Dengan
menggunakan pendekatan sejarah ada lima teori yang bisa digunakan, yaitu:
1. Idealisme approach
Adalah seorang peneliti yang berusaha memahami dan
menafsirkan fakta sejarah dengan mempercayai secara penuh fakta yang ada tanpa
keraguan.
2. Reductionalist approach
Adalah seorang peneliti yang berusaha memahami dan
menafsirkan fakta sejarah dengan penuh keraguan.
3. Diakronik
Adalah penelusuran sejarah dan perkembangan satu fenomena
yang sedang diteliti.
4. Sinkronik
Adalah kontekstualisasi atau sosiologis kehidupan yang
mengitari fenomena yang sedang diteliti.
5. Teori
Adalah sistem nilai atau budaya.
Sang tokoh dan budaya dimana dia hidup. Pada penelitian
diakronik, sinkronik dan teori adalah penelitian yang menulusuri latar belakang
dan perkembangan fenomena yang lengkap dengan sejarah sosio-historis dan nilai
budaya yang mengitarinya.
Yang dimaksud dengan pendekatan historis adalah meninjau
suatu permasalahan dari sudut tinjauan sejarah, dan menjawab permasalahan serta
menganalisisnya dengan menggunakan metode analisis sejarah. Sejarah atau
histori adalah studi yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa atau kejadian
masa lalu yang menyangkut kejadian atau keadaan yang sebenarnya.
B. Metode-Metode
Penelitian Sejarah
Mengenai
metode sejarah pendidikan Islam, walaupun terdapat hal-hal yang sifatnya
khusus, berlaku kaidah-kaidah yang ada dalam penulisan sejarah. Kebiasaan dari
penelitian dan penulisan sejarah meliputi suatu perpaduan khusus keterampilan
intelektual. Sejarahwan harus menguasai alat-alat analisis untuk menilai
kebenaran materi-materi sebenarnya, dan perpaduan untuk mengumpulkan dan
menafsirkan materi-materi tersebut kedalam kisah yang penuh makna, sebagai
seorang ahli, sejarahwan harus mempunyai sesuatu kerangka berpikir kritis baik
dalam mengkaji materi maupun dalam menggunakan sumber-sumbernya .
Untuk
memahami sejarah pendidikan islam diperlukan suatu pendekatan atau metode yang
bisa ditempuh adalah keterpaduan antara metode deskriptif, metode komparatif
dan metode analisis sistensis.
Dengan
metode deskriptif, ajaran-ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah saw, yang
termaktub dalam Al-Qur’an dijelaskan oleh As-sunnah, khususnya yang langsung
berkaitan dengan pendidikan islam dapat dilukiskan dan dijelaskan sebagaimana
adanya. Pada saatnya dengan cara ini maka yang terkandung dalam ajaran Islam
dapat dipahami.
Metode
komparatif mencoba membandingkan antara tujuan ajaran Islam tentang pendidikan
dan tuntunan fakta-fakta pendidikan yang hidup dan berkembang pada masa dan
tempat tertentu. Dengan metode ini dapat diketahui persamaan dan perbedaan yang
ada pada dua hal tersebut sehingga dapat diajukan pemecahan yang mungkin
keduanya apabila terjadi kesenjangan.
Metode
analisis sinsesis digunakan untuk memberikan analisis terhadap istilah-istilah
atau pengertian-pengertian yang diberikan ajaran Islam secara kritis, sehingga
menunjukkan kelebihan dan kekhasan pendidikan Islam. Pada saatnya dengan metode
sintesis dapat diperoleh kesimpulan-kesimpulan yang akurat dan cermat dari
pembahasan sejarah pendidikan Islam. Metode ini dapat pula didayagunakan untuk
kepentingan proses pewarisan dan pengembangan budaya umat manusia yang Islami
.Dalam penggalian dan penulisan sejarah pendidikan Islam ada beberapa metode
yang dapat dipakai antaranya:
1. Metode
Lisan dengan metode ini pelacakan suatu obyek sejarah dengan menggunakan
interview.
2. Metode
Observasi dalam hal ini obyek sejarah diamati secara langsung.
3.Metode Documenter dimana dengan metode ini berusaha mempelajari secara cermat dan mendalam segala catatan atau dokumen tertulis.
3.Metode Documenter dimana dengan metode ini berusaha mempelajari secara cermat dan mendalam segala catatan atau dokumen tertulis.
DAFTAR PUSTAKA
Abuddin
nata, metodologi studi islam, (Jakarta : 2008)
Khoirudin, nasution, pengantar studi
islam, (yogyakarta :2009)
Drs. Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di
Indonesia Lintasan Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangannya, PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 1994
Depdikbud RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Balai Pustaka, Jakarta, 1988
Komentar
Posting Komentar