Langsung ke konten utama

Melihat Wisata Sejarah di Nagan Raya dan Meulaboh

Nita Juniarti
AcehNews.Net – Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat pada Juli 2002, Ibukotanya suka Makmue dengan jarak sekitar 6 jam dari Banda Aceh. Selain terkenal dengan sawit, Nagan juga kaya dengan peninggalan sejarah berjalan dan tinggalan arkeologi.
Penduduk Nagan Raya rata-rata bernama Cut dan Teuku, ini bukti sejarah berjalan pada suatu masa ketika terjadi perang Cumbok sekitar 1953 M, banyak orang Pidie bergelar Teuku dan Cut menyelamatkan diri ke Nagan Raya masa itu masih dalam Kabupaten Aceh Barat. Hal ini juga yang menyebabkan banyaknya pedagang di Nagan Raya, orang pidie, selain terkenal suka merantau mereka juga disebut “China kleng” (China hitam), karena kegemaran mereka berdagang.
Masjid Tuha Gunong Kleng tercatat sebagai salah satu masjid tua di Aceh. Masjid Tuha Gunong Kleng ini dibangun pada abat ke XX, saat ini masjid tuha ini berdampingan dengan masjid baru. Meskipun tidak digunakan lagi, masjid ini dijaga agar tetap bisa lestari sebagai bukti sejarah pernah megah pada masanya.
Masjid Tuha Gunong Kleng ini terletak di Gunong Kleng, Kabupaten Aceh Barat, tepat dipinggir Jalan lintas Nasional Meulaboh-Banda Aceh. Masjid ini saat ini beratap seng, kayu masjid yang masih berukir kerawang dengan motif bunga, jajaran genjang dan bunga gantung seperti kebayakan masjid Tuha di Aceh. Segi arsitekturnya telah membuat Masjid Tuha Gunong Kleng menjadi salah satu benda cagar budaya yang dilindungi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.  (nita juniarti)
dimuat di http://www.acehnews.net/mengintip-wisata-sejarah-di-nagan-ra/ meski ada kesalahan di sana karena mesjid Tuha itu adanya di Meulaboh

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk ke Bendungan Brayen, Aceh Besar

Nita Juniarti AcehNews.net –  Bendungan Brayen merupakan hasil dari ekspresi keindahan alam dengan perbuatan manusia. Bendungan ini berada di Leupung, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh jaraknya sekitar 30 Kilomoter  dari Banda Aceh. Tidak sulit mencarinya, melewati jalur pantai Barat-Selatan, nanti Anda akan menemukan papan bertuliskan  “Wisata Brayen”. Kemudian dari arah pintu masuk tersebut Anda bisa terus berjalan ke lokasi wisata, lebih kurang 100 meter. Ada yang view yang indah saat Anda melintas di jalan masuk tersebut. Jalan lintasan masyarakat kampung yang masih alami ini akan memberi  landscape , sawah tadah hujan dan masyarakat yang berlalu lalang. Jika sedang musim hujan maka harus ekstra hati-hati saat melalui jalan ini. Nita Juniarti-Teman KPM PAR MAheng Biasanya tempat ini dikunjungi oleh keluarga, kaulah muda di hari libur khususnya pukul 15.00 yang paling ramai dikunjungi. Tiket masuknya hanya Rp2.000 per orang dan parkir dengan harga...

makalah ISBD : masyarakat Kota dan Desa

MASYARAKAT DESA DAN KOTA D I S U S U N Oleh : Kelompok III KHAIRINA                 (511102479) PARDI                                     (511102485) NURHASANAH         (511002209) FAKULTAS ADAB JURUSAN ASK INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AR-RANIRY 201 2 KATA PENGANTAR              Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan kesehatan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah. Shalawat serta salam tidak lupa kami limpahkan kepada baginda alam kita           Nabi             Muhammad ...

Cerita Film : Jembatan Pensil

Film Jembatan pensil. Latar belakang dari film ini adalah suasana di perkampungan suku Muna, Sulawesi Tenggara. Menariknya, film yang mengangkat kisah Ondeng, si anak berkebutuhan khusus tapi selalu setia pada teman-temannya. Empat sekawan itu bernama Inal, Aska, Nia dan Ondeng berjuang mencari pendidikan dari guru mereka di sebuah sekolah gratis. Inal dan Ondeng sama-sama memiliki kekurangan fisik dan mental. Inal adalah anak tuna netra, sedangkan Ondeng terbelakang secara mental. Keterbatasan yang mereka miliki tak pernah sedikitpun melunturkan niat mereka mencari pendidikan. Ondeng, sangat pintar menggambar. Semua dia gambar salah satu gambarnya adalah jembatan yang sering di lewati oleh teman-temannya. Ondeng rajin sekali menabung, sebab jembatan yang teman-temannya lewati sudah sangat rapuh. Ia ingin menganti jembatan itu. Namun, uang Ondeng belum cukup untuk membuat jembatan malah suatu hari jembatan itu  rubuh saat mereka melintas. Ondeng yang rumahnya lebih jauh dan s...