Jumat, 28 September 2018. Gempa berkekuatan 7.4 SR menimpa palu kemudian disusul dengan tsunami yang tidak bisa dielakkan. Saat ini sudah ada 800 lebih jiwa yang insya Allah syahid dan 500 lebih terluka. Bantuan datang, media sosial sibuk menggalang dana beberapa malah menggunakan kesempatan ini untuk beberapa niat tidak baik.
Kenapa kita diberi musibah? Supaya menyadari bahwa begitulah Allah berkuasa yang sekejap bisa selesai kemudian harus dimulai dari awal. Lantas kenapa kita ragu bahwa kiamat benar-benar ada?
Namun, musibah adalah titik awal bangkit. Titik awal menyadari bahwa segalanya akan terobati oleh waktu, segalanya hanya soal waktu. Maka, pada pelukan jauh sebagai saudara yang pernah merasakan hal yang sama 14 tahun lalu, kehilangan keluarga 14 tahun lalu, Palu bangkitlah. Mari berpegang tangan, menata (lagi) jalanan yang akan ditempuh. Palu kuat, palu bangkit.
Komentar
Posting Komentar