Langsung ke konten utama

Teach Like Finland (Karya : Timothy D. WALKER) : Cerita buku


Rasanya kelar ngak kelar saat membaca buku ini, tapi akhirnya kelar juga. Beberapa catatan yang bisa dikutip dari buku ini

  • Seorang guru harus ada Rasa dimiliki :

1. Menjalin hubungan baik dengan rekan kerja
2. Mengenal setiap anak
3.bermain dengan murid-murid
4.merayakan pembelajaran mereka
Misalnya anak berhasil menyelesaikan kelas memasak dengan baik maka perayaannya adalah makan bersama hasil tersebut. Mereka baru belajar tarian maka setelah itu anak-anak boleh menampilkan tariannya di hadapan guru sebagai perayaannya.
5. Menghapus bullying
Rasa memiliki tidak tumbuh selama masih ada bullying maka hapuskan itu sebelum di mulai. Mencegah dengan punya mimpi untuk kelas bersama siswa.
6. Berkawan
Sekolah di Filandia menerapkan pemburuan kepada anak kelas 1. Yaitu berburu kakak kelas 6 yang dijadikan teman untuk membantu mereka belajar. Anak-anak kelas 1 diminta berteman dengan kelas 6 sedangkan kelas 6 berteman dengan kelas 1 untuk menjadi sahabat sekaligus panutan bagi mereka

  • Bagaimana mendesain kelas yang menyenangkan?

Menyederhanakan Ruang
Ruang kelas yang terlalu banyak dekorasi membuat anak kurang fokus (penelitian 2014, universitas Carnigie Mellon) terutama untuk kelas bawah dan prasekolah. Sebaiknya ruang kelas tidak terlalu banyak dekorasi lebih bagus jika yang ditampilkan adalah karya siswa. Dinding-dinding di kelas adalah kualitas siswa bukan sebaliknya (hasil karya guru). Selain itu penting untuk kelas tetap rapi serta menghemat waktu untuk dekorasi. Sehingga guru/siswa tidak merasa eneg saat berada di kelas selama satu semester.

  • PENGUASAAN

Penguasaan terhadap suatu hal adalah kebutuhan kita. Ada beberapa strategi penguasaan yaitu :1. Ajarkan Hal-Hal yang mendasar. Hal mendasar ini bisa didapatkan pada buku pegangan.2. Memasukkan musik dalam pengajaran. Musik dapat mempengaruhi sistem syaraf untuk menciptakan pelajar lebih baik3. Menjadi pelatih bagi murid-murid.4. Buktikan pembelajaran yang sesuai dengan kehidupan5. Diskusikan nilai akhir apa yang diinginkan murid dan nilai yang anda inginkan.

  • Mencari Flow

Flow menurut Ahli psikologi Mihaly Csikszentmi halyia adalah sepenuhnya terlibat dalam sebuah aktivitas yang menyenangkan.

  1. Pola Fikir
  2. Berkulit tebal. Artinya mempunyai kepercayaan diri dalam keahlian sebagai seorang guru tanpa mengabaikan masukan dari orang lain.
  3. Kolaborasi lewat kopi. Artinya sambil duduk dan berkopi bisa mengajak guru lain untuk bekerjasama supaya pekerjaan jadi ringan namun Kolaborasi ini diawali dengan alami dan santai.
  4.  Menyambut para ahli. Artinya tidak menutup kemungkinan pada guru tamu yang lebih ahli untuk membimbing kelas.
  5. Melepaskan diri untuk berlibur. Saat libur maka benar-benar liburan, nikmati untuk mengisi ulang tenaga. Nikmati waktu lebih banyak dengan keluarga atau melakukan hobi anda
  6. Jangan lupa bahagia

    Kebahagianlah yang membuat orang-orang tetap bekerja dan di manapun bekerja tetap priorotaskan bahwa anda harus bahagia dengan pekerjaan Anda
Timothy D. WALKER memprioritaskan kebahagiaan di kelasnya, bagaimana dengan Anda?
Demikian catatan dari buku Mengajar seperti Finlandia yang saya baca. Sampai jumpa di cerita buku selanjutnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk ke Bendungan Brayen, Aceh Besar

Nita Juniarti AcehNews.net –  Bendungan Brayen merupakan hasil dari ekspresi keindahan alam dengan perbuatan manusia. Bendungan ini berada di Leupung, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh jaraknya sekitar 30 Kilomoter  dari Banda Aceh. Tidak sulit mencarinya, melewati jalur pantai Barat-Selatan, nanti Anda akan menemukan papan bertuliskan  “Wisata Brayen”. Kemudian dari arah pintu masuk tersebut Anda bisa terus berjalan ke lokasi wisata, lebih kurang 100 meter. Ada yang view yang indah saat Anda melintas di jalan masuk tersebut. Jalan lintasan masyarakat kampung yang masih alami ini akan memberi  landscape , sawah tadah hujan dan masyarakat yang berlalu lalang. Jika sedang musim hujan maka harus ekstra hati-hati saat melalui jalan ini. Nita Juniarti-Teman KPM PAR MAheng Biasanya tempat ini dikunjungi oleh keluarga, kaulah muda di hari libur khususnya pukul 15.00 yang paling ramai dikunjungi. Tiket masuknya hanya Rp2.000 per orang dan parkir dengan harga yang sama. Air s

Prasangka

  Meski sudah belajar banyak, meski sudah tau tips ini itu, sungguh tidak mudah bagi seorang perempuan mengatasi perasaannya sendiri, rasanya teramat mustahil baginya setiap kali ia mengalami guncangan perasaan. Jun dan Wi jarang bertengkar, selama LDRan, Dunia yang berada dalam resesi membuat mereka semakin kalut dengan pertahanan masing-masing. Rencana pernikahan harus ditunda, keadaan tidak memungkinkan. Biasanya salah satu dari mereka mengalah agar tidak terjadi pertengkaran hebat, tapi tidak malam itu, mereka sama-sama jenuh.  "Aku capek sekali, berusaha sebisa mungkin  untuk niat baik. Tapi barangkali kau memahaminya berbeda" teriak Jun diseberang sana  "Kalo kau capek : berhentilah" Wi balas berteriak "Cari uang untuk bisa melamarmu siang dan malam, yakinkan Umi, mama, kamu, dan bahkan meyakinkan dirimu juga aku, semuanya harus kulakukan sendiri. Aneh, bukannya kau yang terdengar ingin berhenti" "Dan aku ga pernah ada bersama kau?" "J

Cerita Film : Jembatan Pensil

Film Jembatan pensil. Latar belakang dari film ini adalah suasana di perkampungan suku Muna, Sulawesi Tenggara. Menariknya, film yang mengangkat kisah Ondeng, si anak berkebutuhan khusus tapi selalu setia pada teman-temannya. Empat sekawan itu bernama Inal, Aska, Nia dan Ondeng berjuang mencari pendidikan dari guru mereka di sebuah sekolah gratis. Inal dan Ondeng sama-sama memiliki kekurangan fisik dan mental. Inal adalah anak tuna netra, sedangkan Ondeng terbelakang secara mental. Keterbatasan yang mereka miliki tak pernah sedikitpun melunturkan niat mereka mencari pendidikan. Ondeng, sangat pintar menggambar. Semua dia gambar salah satu gambarnya adalah jembatan yang sering di lewati oleh teman-temannya. Ondeng rajin sekali menabung, sebab jembatan yang teman-temannya lewati sudah sangat rapuh. Ia ingin menganti jembatan itu. Namun, uang Ondeng belum cukup untuk membuat jembatan malah suatu hari jembatan itu  rubuh saat mereka melintas. Ondeng yang rumahnya lebih jauh dan selal