Langsung ke konten utama

Aku dan Bintang




Namanya siti rahma yanti, akrab di sapa yanti. Kalian tau ? sulit di percaya ternyata dia senasib denganku, yah kami punya ibu tiri dan ironisnya lagi kalian tau ?
aku sebangku dengannya ya Tuhan. Dia juga satu dari sekian banyak teman yang ku kenal sketika masih SMA namun entah kenapa Aku tak pernah lupa kepintarannya, marahnya, ributnya, gilanya, semua yang di punyainya.
            Pada hari jum’at itu semua teman bercerita tentang masalah kuliah, kalian tau apa yang terjadi ? saat itu siti hanya terdiam tanpa tanggapan. Lalu tak lama kemudian Dia terisak kemudian menangis, dia menangis sangat menyedihkan kalian tentu dapat merasakan bagaimana perasaan seorang bintang kelas namun tak dapat kuliah.
“kenapa?” tanyaku seraya memeluknya
“aku tak mungkin bisa kuliah Nit” jawabnya di sela tangisnya
  kenapa enggak mungkin?”
“ karena ayahku tidak akan membiayainya, tidak ada yang membiayaiku”
“ lihat aku..” aku menganggakt wajahnya yang berurai air mata.
Menyuruhnya melihat mataku, dia terus menangis tidak sanggup melihatku.
“ lihat Aku yanti, Aku juga tidak punya biaya untuk kuliah bahkan tabunganpn tidak ada namun orang-orang yang seperti kita ini hanya punya harapan, semangat dan ilmu karena hal ini gungungpun akan sanggup kita angkat. Yanti harus percaya ini !”
Dia terus menangis dan memelukku kencang, sekencang-kencang yang Ia bisa.
“ ya Allah, kami hanya ingin menjadi orang sukses yang andil dalam membangun Negara dan agama-Mu”
Kataku luruh dalam doa.
“nita, aku enggak yakin bvisa kuliah”
“apa yang harus di ragukan”
“aku gak punya uang”
“setidaknya kita punya semangat yan, dan hal itu sanggat penting”
Ia terdiam,lalu kami larut dalam pikiran masing-masing, ku raih kertas dan aku mulai menulis :
Semua memang terasa begitu singkat
Seperti butiran pasir
Namun setetes keberanian hujan
Akan menghapuskan segalanya
Ini tantangan bermimpi akan membuat kita menjadi sukses
Selama mimpi itu kita tiupkan arwah untuk tetap hidup
            Kuserahkan kertas itu padanya, Dia kembali menangis sesegukkan seraya memelukku, erat sekali.
“ kenapa Nit?” Tanya Afzal tiba-tiba entah dari mana datangnya
“enggak ada apa0apa kok Zal” jawabku
“aku kok enggak di peluk Nit” katanya tersenyum usil
            Keterbatasan tidak akan meruntuhkan niat kami untuk tetap sekolah tidak akan. Kami akan terus berjuan dengan segenap keberanian yang masih tersisa untuk berani bermimpi meraih cita-cita dalam ikatan persahabatan.
            Meski sahabatku ini bintang kelas yang selalu membuat orang sirik sepanjang abat, namun bagiku Ia adalah tantangan dan pemicu agar aku bisa menjadi lebih baik darinya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Strategi yang digunakan Nabi Muhammad dalam Perang Uhud

Oleh : Nita Juniarti * Abstrak        Artikel ini memberikan gambaran tentang peristiwa perang Uhud. Perang Uhud adalah perang kedua setelah Badar yang diikuti oleh Nabi Muhamad S.A.W.   Dinamakan Perang Uhud karena Perang ini terjadi di gunung Uhud. Dalam sebuah peperangan tentu saja ada strategi yang digunakan, dalam banyak buku di tulis bahwa pada Perang ini Umat Islam menderita kekalahan dengan strategi bertahan di Kota Madinah namun pada dasarnya Perang ini adalah perang pembersihan umat Islam dari orang-orang Munafik. Perang ini merupakan strategi pembersihan dan memurnikan orang-orang Islam dari orang yang berpura-pura sekaligus membersihkan kota Madinah dari golongan yang mengancam keutuhan Negara Madinah. Keyword : Strategi, Perang , Uhud. Pendahuluan Dalam kamus Bahasa Indonesia, Perang bearti ilmu siasat perang, siasat perang, akal atau tipu muslihat untuk mencapai sesuatu maksud dan tujuan yang telah direncankan. [1] Perang...

Cerita Film : Jembatan Pensil

Film Jembatan pensil. Latar belakang dari film ini adalah suasana di perkampungan suku Muna, Sulawesi Tenggara. Menariknya, film yang mengangkat kisah Ondeng, si anak berkebutuhan khusus tapi selalu setia pada teman-temannya. Empat sekawan itu bernama Inal, Aska, Nia dan Ondeng berjuang mencari pendidikan dari guru mereka di sebuah sekolah gratis. Inal dan Ondeng sama-sama memiliki kekurangan fisik dan mental. Inal adalah anak tuna netra, sedangkan Ondeng terbelakang secara mental. Keterbatasan yang mereka miliki tak pernah sedikitpun melunturkan niat mereka mencari pendidikan. Ondeng, sangat pintar menggambar. Semua dia gambar salah satu gambarnya adalah jembatan yang sering di lewati oleh teman-temannya. Ondeng rajin sekali menabung, sebab jembatan yang teman-temannya lewati sudah sangat rapuh. Ia ingin menganti jembatan itu. Namun, uang Ondeng belum cukup untuk membuat jembatan malah suatu hari jembatan itu  rubuh saat mereka melintas. Ondeng yang rumahnya lebih jauh dan s...

makalah ISBD : masyarakat Kota dan Desa

MASYARAKAT DESA DAN KOTA D I S U S U N Oleh : Kelompok III KHAIRINA                 (511102479) PARDI                                     (511102485) NURHASANAH         (511002209) FAKULTAS ADAB JURUSAN ASK INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AR-RANIRY 201 2 KATA PENGANTAR              Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan kesehatan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah. Shalawat serta salam tidak lupa kami limpahkan kepada baginda alam kita           Nabi             Muhammad ...