Catatan tanpa
lilin
Dulu, aku
berkenalan dengan gadis itu dalam sebuah jejaring social dan aku berjumpa
dengannya pada tahun 2010 di sebuah desa yang bernama lambong, dekaat ulelhe banda Aceh. Aku sering
menyebutnya gadis hujan, karena pribadinya yang pasang surut seolah hujan lari
yang tiba datang dan pergi. Sejak perkenalan pertama dan sejak pertemuan
pertama yang begitu syahdu Aku menyukai gadis itu, meski akhirnya hanya sebuah
obsesi untuk memacarinya, sebelumnya yang ku tau dia orang yang tegar dalam
masalah cinta, beberapa kali ku coba menyatakan cinta selalu saja di tolak,
sampai Aku heran sebenarnya kenapa? Apakah aku kurang tampan? Apakah aku kurang
kaaya? Kurang pintar? Kurang baik, saat ku tanyakan dia menjawab bukan, tidak
dan no. sangking diamnya aku bahkan semakin terobsesi sampai dia menerimaku
sebagai kekasihnya. Namun ternyata saat kami kelas tiga SMA dia tak setegar
yang aku kira, dia menyukaiku, dan kami berpacaran. Dia bilang, orang yang
selalu dating saat kita tak membutuhkan dan masih saja datang lama-lama jadi
orang yang di harapkan. Setelah sekian lama, ambisiku berkurang, dia tak
semenyenangkan saat seperti kami berteman, aku mulai muak, mulai tak
mengharapkannya dan kini aku mencari cara bagaimana supaya tidak ada ikatan
antara kami padahal ketika itu aku sangat tau dan sangat paham dia sangat
menyukaiku, menyanyangiku lebih dari apapun. Aku tau kelemahannya adalah dia
tidak suka orang plin-plan, maka sikap ini yang selalu ku nampakkan padanya
yang membuat dia kesal, apakah aku tidak menyanyaginya lagi? Tentu aku sangat
menyanyanginya hanya saja tak ada lagi cinta karena cintaku padanya hanya
sebuah obsesi, dan kini obsesi itu telah selesai. Akhirnya kami putus, dia yang
memutuskan hubungan kami, aku ingin tertawa bila mengigat setiap malam dia
menangis karena cina obsesiku. Apakah aku jahat? Menurutku tidak, aku hanya
ingin tau sebenarnya bagaimana si gadis hujan itu dan sekarang obsesiku
terpenuhi dan aku tak membutuhkannya lagi, atak maslah bagiku dia meninggalkan
aku. Aku hanya ingin menyampaikan “ jangan merindukanku” dan kita pernah ada
dalam sebuah cinta meski aku tak pernah bisa mengucapkan sekedar terima kasih
untukmu yang entah apa dalam hidupku.
Catatan si gadis
hujan
Aku
berkenalan dengan orang yang ku minta kepada Tuhan, orang yang begitu baik,
tulus, dan menyanyangiku apa adanya aku, tak menyuruhku berubah deminya meski
terakhir aku tau pelabuhan ulelhe,banda aceh 4 desember 2010 itu hanya sebuah
luka hanya sebuah obsesi yang di rancang untuk melepuhkan jutaan batu karang di
hati yang bertahan selama rentan waktu 4 tahun untuk cinta pertama yang tak
pernah menjadi kekasih. Dan betapa bodohnya aku tak menyadari itu, seolah itu
hanya indomie enak yang ternyata mengandung jutaan penyakit, apakah salah? Jika
aku menyanyangi manusia yang selalu ku doakan tiap shalatku? Yang ku doakan
setiap sujudku?? Apakah salahh jika ku kenalkan pada ibuku? Apakah salah aku
menangis jutaan hari demi sebuah kenyataan yang ku anggap benar? Jika salah,
kenapa ? KENAPA DULU ENGKAU MENGATAKAN KAU MENYANYANGIKU? KENAPA KAUBERJANJI
AKAN MENJAGAKU? Apa itu hanya pelengkap sebuah obsesi, kenapa dulu kau
menyakinkanku AKU TAKKAN MEMBUATMU KECEWA, TAKKAN MEMBUATMU SENDIRI, TAKKAN
MEMBUATMU KEHILANGAN SAHABAT MESKI SUATU SAAT KAU BUKAN PACARKU! Mungkin inilah
aku wanita yang terlalu bodoh untuk menyadari bahwa ini semua adalah sebuah
obsesi cinta, inilah aku yang begitu rapuh pada rayuan yang memberikan sebuah
harapan. Namun, aku sangat bersyukur kepada Tuhan karena Ia telah mentakdirkan
seseorang seperti dalam doaku J
Meski ia tak dapat ku miliki hingga penghabisan usiaku, meski setiap hujan aku
menangisi doa-doa bodohku di masa lalu, berdoa agat Tuhan menyanyanginya,
mengatakan rista polepel di setiap tahajjud, lalu diam atas semua kesedihan
yang menimpaku. Apakah ini berat ? iyha bagiku tidak bagimu, bagi kalian dan
mereka. Aku tau ini lebay, Cuma apakah tak tau? Aku adalah orang yang selalu
menuntut sesuatu janji yang ku harap pasti, meski kini kau peergi, menjauh dari
ku tapi sekaaraang aku hanya ingin mencintamu dengan sederhana dengan kata “
biarkan Aku MENCINTAIMU KARENA ALLAH, TUHANKU” meski ku tau kau tak dengar lagi
tangisannku, tak dengar lagu “bertahanku” dalam sunyi aku hanya ingin berdoa “
Allah, biarkan aku menyangyangiinya, dalam hati saja” dan tak akan merepet lagi
dengan kata “ aku salah menegnalmu”
Ucapku dalam note ini hanya J
Aku merindukanmu TANPA LILIN :’)
REMEMBER WHEN I CRY
TO YOU FOR THOUSEN TIME J
BECAUSE UR GONE
AND I’M ALONE J
I MISS YOUR SMILE
I MISS YOUR FACE
I MISS UR ADVISE
I MISS ALL FROM U J
“RJ : TANPA LILIN”
21OKTOBER 2011
ULE LHE, 4 DESEMBER
2010
Komentar
Posting Komentar