Langsung ke konten utama

potret abdya :P


Opini
Potret Nanggroe Sigupai
Di sebelah pantai Barat Selatan, terdapat sebuah kabupaten yang sangat stategis lagi unik, yaitu Aceh Barat Daya. Pada tahun 2002 pemerintah mengeluarkan surat keputusan mengenai pembelahan dari satu kabupaten menjadi dua kabupaten di wilayah selatan. Namun dengan ketentuan yang sudah di sepakati oleh pihak pemerintah pusat atau daerah, maka di jadikan dua, dengan maksud untuk melancarkan sarana dan tujuan lain. Untuk membuka lebih luas jaringan komunikasi berbagai program anggaran dana APBA, dalam proses peningkatan sumber daya manusia(SDM) dan sumber daya alam(SDA) pembangunan yang di capai meningkat sampai 80% dari yang sebelumnya.
1.       Pembangunan jalan, gedung, irigasi, rumah bantuan atau untuk kaum dhuafa.
2.      Pembangunan sarana pendidikan dan kesehatan.
3.      Mengempanyekan tingkat pengkaderan organisasi dalam bidang :
a.       Agama
b.      Politik
c.       Sosial atau budaya
d.      Pertanian dan perdagangan
e.       Kelancaran lalu lintas
Meninjau proses education yang sangat besar terpengaruhnya terhadap masyarakat setempat dengan adanya ketentuan aturan dua dari pemerintah untuk melancarkan proses perkembangan dari berbagai aspek bidang yang lelah di tetapkan di kabupaten Aceh Barat Daya.
            Mulai dari tahun 2004 kabupaten Aceh Barat  Daya sudah  menampakkan perkembangan pembangunan dan lain-lain. Hanya untuk mengklasiffikasikan kepada pihak pemeintahan daerah propnsi Aceh sebagai ketentuan yang telah di tetapkan pada tahun sebelumnya.
ABDYA dari Aspek Geografis
            Kabupaten Aceh Barat Daya terletak di bagian selatan dalam pengukuran ilmu geografi, Kabupaten Aceh Barat Daya termaksuk salah satu daerah yang gurun, sehingga banyak mengandung hasil bumi baik di laut maupun di daerah pergunungan.
ABDYA dari Aspek Ekonomi
            Kabupaten Aceh Barat Daya, salah sat kabupaten juga yang terdapat hasil bumi yang sangat memuaskan, mencapai 75% mata pencarian masyarakatnya untuk kelangsungan hidup adalah mengolah tanah(petani) yang menanam padi, jagung, pala, nilam, karet, kelapa sawit dan yang di arah persisir bertindak sebagai nelayan.
            Kabupaten Aceh Barat Daya juga menghasilkan barang tambang seperti bijih emas, bijih besi di Babahrot, pasir yang terdapat banyak di krung baru dank rung bekah sebagai benda ekonomi bebas yang tersedia melimpah di alam Kabupaten Aceh Barat Daya.
ABDYA DARI ASPEK POLITIK
            Dalam dunia modern perkembangan zaman sangat besar daya tarik masyarakat terhadap politik dikarenakan proses pencapaian suatu tujuan dalam peran untuk memegang sebuah tanggung jawab besar dalam menyantuni kesejahteraan masyarakat setempat.
            Keanekaragaman dunia politik, semakin menonjol di setiap perkabupaten mengalami perbedaan karakter dan pembelaan pendapat atau visi-misi dalam rangka menentukan daerah, akan tetapi merespon study politik untuk mencapainya.

Kabupaten Aceh Barat Daya dalam budaya seni
            Dalam pencernaan penjelasan seorang pakar budaya. Menjelaskan bahwa budaya itu, sangat terpengaruh di sebuah tempat.
            Namun segi kebudayaan sangat meningkat responnya, di sebabkan masyarakat umum Kabupaten Aceh Barat Daya, salah satu kabupaten yang sangat membangun budaya dan segi dalam kelansungan akan perkembangan zaman ke depan.
            Di Kabupaten Aceh Barat Daya budaya sangat maju, di indentik lagi dengan segi hiburan yang bermacam-macam rupa yang akan melanjutkan ke daerah yaitu PKA. Yang di adakan lima tahun sekali. Maka dari itu masyarakat Kabupaten Aceh Barat Daya sangat merespon masalah kesenian budaya ini. Misalnya rapai geleng, top daboh, ratep meusekat, tarian po, seni music, diadakannya pameran busana muslim setiap satu muharram, lomba seni kaligrafi dan lain-lain.
ABDYA dari Aspek Agama
            Kabupaten Aceh Barat Daya manyoritas penduduknya beragama islam yang memegang teguh Al-qur’an dan Sunnah. Namun  pada pemahaman aliran beribadahnya terbagi atas dua golongan yaitu ahlul sunnah wal jama’ah dan Muhammadiyah. Yang pada dasarnya ketentuan syariatnya sama dan berjalan lancer, namun hanya di bidang yang sunnah saja yang mungkin berbeda. Peningkatan budaya muslim sangat mulus, berakidah dan segala sesuatu yang berhubungan dengan keagamaan lainnya. Dan di adakannya tilawatil qur’an setiap tahun merupakan budaya yang berakal.


Segi Sosial Budaya
             Dalam perkembangan ilmu pengetahuan alam dan social masyarakat Kabupaten Aceh Barat Daya, baik dari pihak pemerintah setempat dan PNS yang terjerumus dalam bidang peningkatan pemberdayaan aspek social sangatlah besar identiknya. Di contohkan bukti yang sudah ada dan sudah di tetapkan berjalan dengan lancer dan mulus baik di lihat dari atas udara maupun jalur lalu lintas. Memang tidak asing lagi apa yang kita lihat sekarang ini.
            Dalam dunia kesosialisasian, mencapai 90% pemerintah dan masyarakat umum merespon  dengan bagus aspek peningkatan yang perlu kita tinjau dengan kaca mata kita sendiri.  Yang bahwa di kabupaten itu sudah ada ikatan emosional pemerintah dengan masyarakat dalam bidang social. Contohnya :
Ø  Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya menyalurkan dana ke setiap Kecamatan dan Desa yang ada di Kabupaten Aceh Barat Daya.
Ø  Member jalur perdagangan, guna melancarkan ekonomi masyarakat setempat.
Ø  Menyalurkan dana bantuan kaum dhuafa, anak yatim, fakir miskin, dan membangun pembangunan mesjid di setiap kampong.
Ø  Meningkatkan sarana lalu lintas di perkampungan, memberi dana pembangunan menasah, balai, dan member perlengkapan dalam bidang (IRT).
Ø  Membangun kantor PKK atau kantor keucik perdesa, dan lain-lain.
Ø  Kabupaten Aceh Barat Daya sudah mencetuskan sebuah program yang sangat bagus di kalangan masyarakat yaitu program santunan dana keluarga meninggal dunia (BDK MD).
Yes Kabupaten Aceh Barat Daya development.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk ke Bendungan Brayen, Aceh Besar

Nita Juniarti AcehNews.net –  Bendungan Brayen merupakan hasil dari ekspresi keindahan alam dengan perbuatan manusia. Bendungan ini berada di Leupung, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh jaraknya sekitar 30 Kilomoter  dari Banda Aceh. Tidak sulit mencarinya, melewati jalur pantai Barat-Selatan, nanti Anda akan menemukan papan bertuliskan  “Wisata Brayen”. Kemudian dari arah pintu masuk tersebut Anda bisa terus berjalan ke lokasi wisata, lebih kurang 100 meter. Ada yang view yang indah saat Anda melintas di jalan masuk tersebut. Jalan lintasan masyarakat kampung yang masih alami ini akan memberi  landscape , sawah tadah hujan dan masyarakat yang berlalu lalang. Jika sedang musim hujan maka harus ekstra hati-hati saat melalui jalan ini. Nita Juniarti-Teman KPM PAR MAheng Biasanya tempat ini dikunjungi oleh keluarga, kaulah muda di hari libur khususnya pukul 15.00 yang paling ramai dikunjungi. Tiket masuknya hanya Rp2.000 per orang dan parkir dengan harga yang sama. Air s

Prasangka

  Meski sudah belajar banyak, meski sudah tau tips ini itu, sungguh tidak mudah bagi seorang perempuan mengatasi perasaannya sendiri, rasanya teramat mustahil baginya setiap kali ia mengalami guncangan perasaan. Jun dan Wi jarang bertengkar, selama LDRan, Dunia yang berada dalam resesi membuat mereka semakin kalut dengan pertahanan masing-masing. Rencana pernikahan harus ditunda, keadaan tidak memungkinkan. Biasanya salah satu dari mereka mengalah agar tidak terjadi pertengkaran hebat, tapi tidak malam itu, mereka sama-sama jenuh.  "Aku capek sekali, berusaha sebisa mungkin  untuk niat baik. Tapi barangkali kau memahaminya berbeda" teriak Jun diseberang sana  "Kalo kau capek : berhentilah" Wi balas berteriak "Cari uang untuk bisa melamarmu siang dan malam, yakinkan Umi, mama, kamu, dan bahkan meyakinkan dirimu juga aku, semuanya harus kulakukan sendiri. Aneh, bukannya kau yang terdengar ingin berhenti" "Dan aku ga pernah ada bersama kau?" "J

Cerita Film : Jembatan Pensil

Film Jembatan pensil. Latar belakang dari film ini adalah suasana di perkampungan suku Muna, Sulawesi Tenggara. Menariknya, film yang mengangkat kisah Ondeng, si anak berkebutuhan khusus tapi selalu setia pada teman-temannya. Empat sekawan itu bernama Inal, Aska, Nia dan Ondeng berjuang mencari pendidikan dari guru mereka di sebuah sekolah gratis. Inal dan Ondeng sama-sama memiliki kekurangan fisik dan mental. Inal adalah anak tuna netra, sedangkan Ondeng terbelakang secara mental. Keterbatasan yang mereka miliki tak pernah sedikitpun melunturkan niat mereka mencari pendidikan. Ondeng, sangat pintar menggambar. Semua dia gambar salah satu gambarnya adalah jembatan yang sering di lewati oleh teman-temannya. Ondeng rajin sekali menabung, sebab jembatan yang teman-temannya lewati sudah sangat rapuh. Ia ingin menganti jembatan itu. Namun, uang Ondeng belum cukup untuk membuat jembatan malah suatu hari jembatan itu  rubuh saat mereka melintas. Ondeng yang rumahnya lebih jauh dan selal