DOSA-DOSA BESAR
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
NAMA :
NURMALIA
NIM :
511102492
DOSEN
PEMBIMBING : LISMIJAR MA
FAKULTAS ADAB INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
IAIN AR-RANIRY
BANDA ACEH
2012
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji
syukur Saya haturkan kepada Allah SWT yang masih memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga Saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “Dosa-dosa besar”. Tidak lupa shalawat
dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang merupakan inspirator
terbesar dalam segala keteladanannya. Tidak lupa Saya sampaikan terima kasih
kepada dosen pebimbing mata kuliah Hdist yang telah memberikan arahan dan bimbingan
dalam pembuatan makalah ini. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Hadist..
Tak ada gading yang tak
retak, begitulah adanya makalah ini yang penuh dengan keterbatasan kekurangan.
Dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik yang konstruktif sangat Saya
harapkan dari pembaca guna peningkatan dan perbaikan pada pembuatan makalah
mendatang.
Darussalam, 07 November 2012
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . i
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . … .ii
BAB I PENDAHULUAN. . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . .1
BAB II PEMBAHASAN
A. MENYEKUTUKAN
TUHAN. . . . . . . . . . . . . . . . . ……………………….....2
1. TEKS
AYAT
2. TERJEMAHAN
3. PENJELASAN
4. KESIMPULAN
B.
TUJUH DOSA BESAR . . .. . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . ………………….. . . . .5
1.
TEKS AYAT
2.
TERJEMAHAN
3.
PENJELASAN
4.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
Kebaikan mempunyai beberapa
tingkatan begitu juga dengan kejahatan, ada beberapa perbuatan yang di anggap
sebagai dosa besar. Perkataan
dosa dalam bahasa arabnya disebut
az-zanbu, al-ismu atau al-jurmu[1].
Menurut istilah ulama fukaha ( ahli hukum islam) dosa adalah akibat tidak melaksanakan perintah Allah SWT yang hukumnya wajib
danmengerjakan larangan Allah yang hukumnya haram.Ulama fukaha sepakat
bahwa dosa besar adalah dosa yang pelakunya diancam dengan hukuman dunia, azab
di akhirat, dan dilaknat oleh Allah SWT dan Rasulullah Saw. Para pelaku dosa akan mendapat penghapusan dosa
apabila dia bertobat sungguh – sungguh ( tobat nasuha ).
Tentang
dosa besar ini firman Allah SWT berikut ini:
"(Yaitu) orang yang menjauhi
dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan
kecil". (An Najm: 32).
selanjutnya
tentang hadist-hadists berkaitan dengan dosa besar ini akan di kemukan dalam
makalah ini.
[1]Syeikh Muhammad bin Shaleh al Munajjid, http://www.scribd.com/doc/46787302/Pengertian-dosa-besar di akses tanggal
06 November 2012
BAB
II
PEMBAHASAN
A. MENYEKUTUKAN
TUHAN
1. Teks
Ayat
2. Terjemahan
Hadist
“Anas
R.a berkata, ketika Nabi di Tanya tentang dosa-dosa besar, beliau menjawab :
syirik, durhaka terhadap kedua orang tua, membunuh jiwa manusia dan saksi
palsu(HR.Bukhari).[1]
3. Penjelasan
Dalam hadits di atas diterangkan empat macam dosa besar,
yakni menyekutukan Allah, durhaka kepada orang tua, membunuh jiwa manusia tanpa
hak, dan menjadi saksi palsu. Di bawah ini akan dijelaskan secara singkat.
.
a. Syirik (Menyekutukan Allah)
Menurut bahasa, syirik berarti persekutuan atau bagian,
sedangkan menurut istilah agama adalah mempersekutukan Allah SWT. Dengan selain
Allah (makhluk-Nya). Sebagian ulama berpendapat bahwa syirik adalah kufur atau
satu jenis kekufuran.
Syirik dalam pembahasan ini adalah syirik besar bukan syirik
kecil (riya), syirik disini adalah mempersekutukan Allah dengan selain-Nya,
yaitu memuji-muja dan menyembah makhluk-Nya seperti pada batu besar, kayu,
matahari, bulan, nabi, kyai (alim ulama), bintang, raja dan lain-lain.
Syirik dikategorikan sebagai dosa paling besar yang tidak
akan diampuni oleh Allah SWT. Allah SWT
berfirman:“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah
berbuat dosa yang besar.” (QS.
An-Nisa: 48) [2]
b.
Durhaka Terhadap Kedua Orang Tua
Orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya berarti telah
melakukan dan ia akan mendapat hukuman berat di hari kiamat nanti. Bahkan,
ketika hidup di dunia pun, ia akan mendapat azab-Nya. Allah SWT mewajibkan
setiap anak untuk berbakti kepada ibu-bapaknya. Bagaimana pun keberadaan
seseorang di muka bumi tidak terlepas dari peran ibu dan bapaknya. Ibunya yang
telah mengandung dan bapaknya yang telah bersusah payah mencari rezeki, tanpa
mengenal lebih untuk membiayai anaknya. Allah SWT berfirman:
Artinya :
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-
bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah,
dan menyapihnya dalam dua tahun[1180]. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua
orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS. Luqman: 14)
Setiap
anak tidak boleh menyakiti kedua ibu bapaknya, baik dengan perkataan maupun
perbuatan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Bahkan, dalam al-Qur'an
disebutkan bahwa seorang anak tidak boleh mengatakan “ah”. Sebagaimana firman
Allah SWT : “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan
sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai
berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan
kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka
dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu
terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai
Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik
aku waktu kecil". (QS. Al-Isra: 23-24)
Dalam
al-Qur'an banyak sekali ayat yang menerangkan keharusan berbuat baik terhadap
orang tua. Menurut Ibn Abas, dalam al-Qur'an ada tiga hal yang selalu dikaitkan
penyebutannya dengan tiga hal lainnya, sehingga tidak dapat dipisahkan antara
yang satu dan lainnya:
a.
Taat kepada Allah dan Rasul-Nya;
b.
Dirikan shalat dan keluarkan zakat;
c.
Bersyukur kepada Allah dan kedua orang tua.
Hal itu
menandakan bahwa peran dan kedudukan orang tua sangat tinggi di hadapan Allah
SWT sehingga Rasulullah SAW bersabda:
Artinya : “Keridaan Allah itu
terletak pada keridaan kedua ibu-bapaknya dan kemurkaan Allah itu terletak pada
kemurkaan kedua ibu bapak pula.”(HR. Muslim, Hakim, dengan syarat
Muslim)
Allah SWT
sangat murka terhadap orang yang menyakiti orang tuanya sendiri dan
mengharamkannya untuk masuk surga meskipun ia sangat rajin beribadah.
Sebagaimana kisah seorang sahabat yang mengalami kesulitan untuk meninggal
dunia karena ibunya murka kepadanya dan setelah ibunya memaafkan dosa anaknya
setelah Rasulullah saw berkata kepadanya bahwa anaknya akan dibakar, sahabat
tersebut meninggal dengan mudah.
Lebih jauh dalam hadits dinyatakan
bahwa terhadap yang menyakiti orang tuanya sendiri, oleh Allah tidak akan
mengakhirkan untuk menyiksanya.
c. Membunuh Jiwa Manusia
Maksud membunuh dalam pembahasan ini adalah membunuh jiwa
yang diharamkan tanpa hak dengan sengaja (Q.S. 25: 68 -70). Orang yang berbuat
seperti itu akan dimasukkan ke neraka jahanam dan kekal didalamnya. Sebagaimana
firman Allah:
“Dan Barangsiapa yang membunuh seorang mukmin
dengan sengaja Maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah
murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya. (QS. An-Nisa: 93)
Sebagaimana halnya perbuatan musyrik, membunuh orang mukmin
dengan sengaja juga termasuk dosa yang kemungkinan besar tidak akan mendapat
ampunan-Nya.
d. Kesaksian Palsu
Maksud dari kesaksian palsu adalah orang yang berdusta
ketika diminta oleh hakim untuk menerangkan suatu keadaan yang ia ketahui
sehubungan dengan pengadilan terhadap seseorang. Kesaksian dalam suatu
pengadilan sangat penting karena sangat membantu hakim dalam memutuskan perkara
sehingga keputusannya adil dan hak-hak orang lain tidak terampas atau
teraniaya. Dengan demikian, orang yang bersaksi palsu sesungguhnya telah
merusak hak orang lain untuk mendapat keadilan. Orang yang bersaksi palsu
diancam dengan siksaan pedih. Oleh karena itu, diharuskan untuk menjauhinya,
sebagaimana firman-Nya:
“Maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang
najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan dusta.” (QS. Al-Hajj: 30)[3]
4.
Kesimpulan
Jadi, semua yang termaksuk dosa
besar kita harus berhati-hati agar jangan sampai melakukannya, mendekati saja
jangan apalagi berniat melakukannya. Dosa yang harus di jauhi yaitu :
a. syirik
b. Durhaka.kepada.kedua.orang.tua
c. Dusta.atau.bohong
d. Saksi.palsu.
B.
TUJUH
MACAM DOSA BESAR
1) Teks
Hadist
2) Terjemahan
“Abu Hurairah r.a berkata : Nabi Saw bersabda: Tinggalkanlah tujuh dosa yang dapat membinasakan. Sahabat bertanya: Apakah itu ya Rasulullah? Jawab Nabi Saw : 1. Syirik mempersekutukan Allah, 2. Berbuat sihir (tenung), 3. Membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan hak, 4. Makan harta riba, 5. Makan harta anak yatim, 6. Melarikan diri dari perang pada saat berperang, 7. Dan menuduh wanita mu’minat yang sopan (berkeluarga) dengan zina. (HR. Bukhari Muslim).[4]
“Abu Hurairah r.a berkata : Nabi Saw bersabda: Tinggalkanlah tujuh dosa yang dapat membinasakan. Sahabat bertanya: Apakah itu ya Rasulullah? Jawab Nabi Saw : 1. Syirik mempersekutukan Allah, 2. Berbuat sihir (tenung), 3. Membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan hak, 4. Makan harta riba, 5. Makan harta anak yatim, 6. Melarikan diri dari perang pada saat berperang, 7. Dan menuduh wanita mu’minat yang sopan (berkeluarga) dengan zina. (HR. Bukhari Muslim).[4]
3) Penjelasan
Hadits
Adapun
yang dimaksud dengan tujuh dosa di atas adalah :
- Mempersekutukan Allah, yaitu menyamakan dan
mensejajarkan selain Allah dengan Allah dalam segala hal yang menjadi
kekhususan bagi-Nya Yang Maha Suci, Maha Tunggal, Tempat Bergantung Segala
Makhluk, dan Yang Maha Esa.
- Sihir. Mayoritas ulama berpendapat sihir itu hukumnya
haram. Mempraktekkan, mempelajari, dan mengajarkan sihir itu
termasuk dosa besar. Namun menurut sebagian ulama dari kalangan mazhab
Syafi’i, mempelajari sihir itu hukumnya tidak haram. Tetapi
boleh saja jika hanya sekedar untuk pengetahuan dan untuk mengembalikan
sihir kepada pelakunya dan untuk membedakannya dengan karomah para wali.
Orang yang berpendapat seperti itu mungkin mengartikan bahwa yang dimaksud
dalam hadits tadi ialah mempraktekkan sihir.
- Membunuh jiwa. Sesungguhnya Allah mengharamkan pembunuhan,
dan mengancam orang yang melakukannya secara sengaja, dengan siksa api
neraka dan ia kekal di dalamnya. "Dan barangsiapa yang membunuh
seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, ia kekal di
dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutuknya serta menyediakan azab
yang besar baginya"[5].
- Memakan riba. Allah berfirman : "Hai orang-orang yang beriman,
ber-takwa lah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum
dipungut) jika kau orang-orang yang beriman"[6]
- Memakan harta anak yatim. Sesungguhnya, Allah sangat mengharamkan
perbuatan tersebut. Al-Qur’an menyuruh untuk memuliakan anak yatim,
mengembangkan hartanya, dan mengurusnya dengan baik, supaya ia tumbuh
menjadi orang yang kuat, yang mulia, dan yang saleh.
- Berpaling dari barisan perang, yakni melarikan diri dari
medan tempur alias tidak berani maju. Sesungguhnya al-Qur’an mengancam
orang yang melakukan perbuatan tercela seperti itu.
- Dan menuduh berzina wanita yang menjaga
kehormatan yang (tidak pernah mempunyai pikiran untuk berzina,) lagi
beriman,
yaitu menuduh berzina wanita yang baik-baik, yang lurus, yang telah
berkeluarga, yang berstatus merdeka, dan yang beriman. Predikat-predikat
tersebut tercakup dalam pengertian sifat terhormat. Dan pada hakekatnya,
seorang wanita itu terhormat karena Islam, ia menjaga kesucian, menikah,
dan berstatus merdeka
4) KESIMPULAN
Dosa-dosa besar yang harus kita jauhi, karena dosa-dosa tersebut akan menjadikan fatal dalam kehidupan kita,baik.di.dunia.maupun.akhirat.Dosa-dosa.tersebut.antara.lain:
1.Syirik
2.Sihir
3.Membunuh.jiwa.yang.diharamkan.oleh,Allah.kecuali.dengan.hak
4.Makan.harta.riba
5.Makan.harta.anak.yatim
6.Melarikan.diri.dari.medan.perang
7.Menuduh.wanita.baik-baik.berbuat.zina.
Dosa-dosa besar yang harus kita jauhi, karena dosa-dosa tersebut akan menjadikan fatal dalam kehidupan kita,baik.di.dunia.maupun.akhirat.Dosa-dosa.tersebut.antara.lain:
1.Syirik
2.Sihir
3.Membunuh.jiwa.yang.diharamkan.oleh,Allah.kecuali.dengan.hak
4.Makan.harta.riba
5.Makan.harta.anak.yatim
6.Melarikan.diri.dari.medan.perang
7.Menuduh.wanita.baik-baik.berbuat.zina.
[1]
syafe’i,
Rachmat.2000. Al-Hadits.
Bandungr: Setia Pustaka halaman 93
[3] Al-qur’an dan
terjemahannya oleh Departemen agama 2004
[4] syafe’i,
Rachmat.2000. Al-Hadits.
Bandungr: Setia Pustaka halaman 103
[5]. Q.S. an -Nisa’ : 93
[6] .Q.S. al-Baqarah
: 278
DAFTAR
PUSTAKA
syafe’i, Rachmat.2000. Al-Hadits. Bandungr: Setia Pustaka
Rahmat syafe’i, Prof.DR.H. Buku
Al-Hadis, Aqidah, Akhlak, Sosial, dan Hukum : pustaka setia.
Muhammad Fuad Abdul Baqi, al-Lu’lu wal Marjan, “Himpunan Hadits Shahih
yang Disepakati Bukhari Muslim”, Semarang: PT. Bina Ilmu, 1995.
Drs. Moh. Zuhri, Terjemah Juz ‘Amma, Jakarta: PT. Pustaka Amani, 1979.
Drs. Moh. Zuhri, Terjemah Juz ‘Amma, Jakarta: PT. Pustaka Amani, 1979.
http://haditsarbain.wordpress.com/2007/06/09/
hadits-42-Allah-mengampuni- segala-dosa-orang-yang-tidak-berbuat-syirik di
akses tanggal 06 November 2012
Komentar
Posting Komentar