ETOS KERJA
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
NAMA :
NONI PURNAMASARI
NIM :
511102495
DOSEN
PEMBIMBING : LISMIJAR MA
FAKULTAS ADAB INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
IAIN AR-RANIRY
BANDA ACEH
2012
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah, berkat nikmat Allah
dan segala yang di limpahkan kepada Saya sehingga Saya dapat menyelesaikan
makalah ini dan berkat bantuan dari
berbagai pihak sehingga makalah ini dapat di selesaikan. Adapun tujuan makalah
ini di buat adalah tidak lain dan tidak bukan untuk melengkapi tugas makalah
dalam mata Hadits semester 3 di Jurusan Adab
Sejarah Kebudayaan.
Ucapan terima kasih kepada Dosen
pembimbing yang telah mengajarkan Saya untuk mengerjakan tugas tepat waktu dan
menyelesaikannya.
Akhir kata, kritik dan saran sangat
di harapkan untuk perbaikan makalah ini di masa yang akan datang. Terima kasih.
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . i
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. … .ii
BAB I PENDAHULUAN. . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . .1
BAB II PEMBAHASAN
A. PEKERJAAN
YANG PALING BAIK. . . . . . . . . . . . . . . . . …………...........3
1. TEKS
AYAT
2. TERJEMAHAN
3. PENJELASAN
4. KESIMPULAN
B.
LARANGAN MEMINTA-MINTA . . .. . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . ……… 4
1.
TEKS AYAT
2.
TERJEMAHAN
3.
PENJELASAN
4.
KESIMPULAN
C.
MUKMIN YANG KUAT DAPAT PUJIAN. . . . . .
. . . . . . . . . . . ……….......5
1.
TEKS AYAT
2.
TERJEMAHAN
3.
PENJELASAN
4.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
Etos berasal dari bahasa yunani
ethos yakni karakter, cara hidup, kebiasaan seseorang, motivasi atau tujuan moral seseorang serta pandangan dunia mereka,
yakni gambaran, cara bertindak ataupun gagasan yang paling komprehensif
mengenai tatanan. Dengan kata lain etos adalah aspek evaluatif sebagai sikap
mendasar terhadap diri dan dunia mereka yang direfleksikan dalam kehidupannya
(Khasanah, 2004:8).[1]
Menurut Gregory (2003) sejarah membuktikan negara yang
dewasa ini menjadi negara maju, dan terus berpacu dengan teknologi/informasi
tinggi pada dasarnya dimulai dengan suatu etos kerja yang sangat kuat untuk
berhasil. Maka tidak dapat diabaikan etos kerja merupakan bagian yang patut
menjadi perhatian dalam keberhasilan suatu perusahaan, perusahaan besar dan
terkenal telah membuktikan bahwa etos kerja yang militan menjadi salah satu
dampak keberhasilan perusahaannya. Etos kerja seseorang erat kaitannya dengan
kepribadian, perilaku, dan karakternya. Setiap orang memiliki internal being
yang merumuskan siapa dia. Selanjutnya internal being menetapkan respon, atau
reaksi terhadap tuntutan external. Respon internal being terhadap tuntutan
external dunia kerja menetapkan etos kerja seseorang (Siregar, 2000 : 25)
Menurut Geertz (1982:3) Etos
adalah sikap yang mendasar terhadap diri
dan dunia yang dipancarkan hidup. Sikap disini digambarkan sebagai prinsip
masing-masing individu yang sudah menjadi keyakinannya dalam mengambil keputusan
.
Menurut kamus Webster, etos didefinisikan sebagai keyakinan
yang berfungsi sebagai panduan tingkah laku bagi seseorang, sekelompok, atau
sebuah institusi (guiding beliefs of a person, group or institution).
Jadi, Etos kerja dapat diartikan sebagai konsep tentang kerja atau
paradigma kerja yang diyakini oleh seseorang atau sekelompok orang sebagai baik
dan benar yang diwujudnyatakan melalui perilaku kerja mereka secara khas
(Sinamo, 2003,2).
Etos
kerja berhubungan dengan beberapa hal penting seperti:
a.
Orientasi
ke masa depan, yaitu segala sesuatu direncanakan dengan baik, baik waktu,
kondisi untuk ke depan agar lebih baik dari kemarin.
b.
Menghargai
waktu dengan adanya disiplin waktu merupakan hal yang sangat penting guna
efesien dan efektivitas bekerja.
c.
Tanggung
jawab, yaitu memberikan asumsi bahwa pekerjaan yang dilakukan merupakan sesuatu
yang harus dikerjakan dengan ketekunan dan kesungguhan.
d.
Hemat
dan sederhana, yaitu sesuatu yang berbeda dengan hidup boros, sehingga
bagaimana pengeluaran itu bermanfaat untuk kedepan.
e.
Persaingan
sehat, yaitu dengan memacu diri agar pekerjaan yang dilakukan tidak mudah patah
semangat dan menambah kreativitas diri.
Secara
umum, etos kerja berfungsi sebagai alat penggerak tetap perbuatan dan kegiatan
individu sebagai seorang pengusaha atau manajer. Menurut A. Tabrani Rusyan,
(1989) fungsi etos kerja adalah:
a. pendorang timbulnya perbuatan
b. penggairah dalam aktivitas
c. penggerak, seperti; mesin bagi
mobil, maka besar kecilnya motivasi yang akan menentukan cepat lambatnya suatu perbuatan.
etos
kerja di akses tanggal 07 November 2012
PEMBAHASAN
A. PEKERJAAN YANG PALING BAIK
1.
Teks Hadist
2. Terjemahan
Hadist
“Dari Rifa’ah Ibnu Rafi’ r.a.
bahwa Rasulullah saw. pernah ditanya: Pekerjaan apakah yang paling baik?.
Beliau bersabda: “Pekerjaan seseorang dengan tangannya dan setiap jual-beli
yang bersih”. (HR Al-Bazzar dan dishahihkan oleh al-Hakim)[1]
3. Penjelasan
Hadist
Dari
hadist di atas dapat kita lihat bahwa Islam sangat menghargai kerja keras,
kreatifitas maupun inovasi yang dihasilkan melalui tangan seseorang dalam
melakukan pekerjaan. Islam juga mengharuskan setiap pekerjaan dilakukan secara
mabrur, yakni dilakukan dengan kejujuran, kejelasan dan sesuai dengan syariat.
Dan pekerjaan paling mulia menurut hadist ini adalah jual beli karena jual beli
adalah ajang untuk mengetahui karakter manusia, saat orang melakukan transaksi
jual beli disana terlihat Dia seorag yang rakus, ikhlas dan lain-lain. Islam
juga mengajurkan agar dalam memenuhi kebutuhan hidup umatnya di tuntut memakai
jalan terbaik.
4. Kesimpulan
Islam adalah agama yang
indah, apapun di atur dalam islam sampai-sampai pekerjaan
sepele seperti buang hajat. Dalam islam jual beli,
pekerjaan juga di atur tinggal kita saja yang mengaplikasikan bagaimana.
B. Larangan Meminta-Minta
1) Teks
Hadits
2) Terjemahan
Hadist
“Ibnu Umar R.a berkata : ketika
Nabi SAW bekotbah di atas mimbar dan menyembut sedekah dan meminta-minta,
beliau bersabda : tangan diatas lebih baik dari pada tangan yang di bawah dan
dahulukan keluargamu dan sebaik-baik sedekah itu dari kekayaan maka Allah
mencukupinya, demikian siapa yang beriman merasa cukup maka Allah membantu
memberinya kekayaan.”(HR. Bukhari)[2]
3) Penjelasan
Hadist
Sungguh,
meminta-minta tidaklah dibenarkan kecuali bagi 3 orang, orang miskin yang
sangat membutuhkan atau orang yang berutang banyak atau orang yang terbebani
oleh kebutuhan. Al-Qur’an menanamkan kesadaran bahwa dengan bekerja berarti
kita merealisasikan fungsi kehambaan kita kepada Allah, dan menempuh jalan
menuju ridha-Nya, mengangkat harga diri, meningkatkan taraf hidup, dan memberi
manfaat kepada sesama, bahkan kepada makhluk lain.
Dengan
tertanamnya kesadaran ini, seorang muslim atau muslimah akan berusaha mengisi
setiap ruang dan waktunya hanya dengan aktivitas yang berguna. Semboyangnya
adalah “tiada
waktu tanpa kerja, tiada waktu tanpa amal.’ Maka kita di larang meminta-minta.
C. Mukmin
yang Kuat mendapat pujian
1.
Teks Hadist
الْمُؤْمِنُ الْقَوِىُّ خَيْرٌ
وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِى كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ
عَلَى
مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ
وَلاَ تَعْجِزْ وَإِنْ أَصَابَكَ شَىْءٌ فَلاَ تَقُلْ لَوْ أَنِّى فَعَلْتُ كَانَ
كَذَا
وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا
شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ
2.
Terjemahan
"Mukmin yang kuat lebih
baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun
masing-masing ada kebaikan. Semangatlah meraih apa yang manfaat untukmu dan
mohonlah pertolongan kepada Allah, dan jangan bersikap lemah. Jika engkau
tertimpa suatu musibah janganlah mengatakan, "Seandainya aku berbuat
begini dan begitu, niscaya hasilnya akan lain." Akan tetapi katakanlah,
"Allah telah mentakdirkannya, dan apa yang Dia kehendaki Dia
Perbuat." Sebab, mengandai-andai itu membuka pintu setan."
(HR. Muslim)[3]
3. penjelasan hadist
Yang dimaksud dengan mukmin yang kuat di sini adalah mukmin yang kuat imannya. Bukan yang
dimaksudkan dengan kuat di sini adalah mukmin yang kuat badannya. Karena
kuatnya badan biasanya akan menimbulkan bahaya jika kekuatan tersebut digunakan
dalam hal maksiat. Namun pada asalnya, kuat badan tidak mesti terpuji dan juga
tidak mesti tercela. Jika kekuatan tersebut digunakan untuk hal yang bermanfaat
untuk urusan dunia dan akhirat, maka pada saat ini terpuji. Namun jika
sebaliknya, digunakan dalam perbuatan maksiat kepada Allah, maka pada saat
inilah tercela. Jadi, yang dimaksudkan kuat di sini adalah kuatnya iman. Kita
dapat saja menyebut seorang itu kuat, maksudnya adalah dia perkasa dengan
kejantanannya. Begitu pula kita dapat menyebut kuat dalam masalah iman. Yang
dimaksud dengan kuatnya iman di sini adalah seseorang mampu melaksanakan
kewajiban dan dia menyempurnakannya pula dengan amalan sunnah. Sedangkan
seorang mukmin yang lemah imannya kadangkala tidak melaksanakan kewajiban dan
enggan meninggalkan yang haram. Orang seperti inilah yang memiliki kekurangan.
4.
Kesimpulan
Orang mukmin yang kuat dalam
beriman, badan dan kekayaan lebih di cintai oleh Allah karena dengan demikian
Ia lebih banyak memamfaatkan waktunya untuk beraktifitas yang member mamfaat kepada
orang lain. Berandai-andai tidak di benarkan karena bisa mendahului kehendak
Allah dan ini sangat sama dengan perbuatan setan yang selalu melakukan
pengandaian dan sangat tidak bersyukur dengan apa yang telah di karuniai oleh
Allah.
[1]
syafe’i,
Rachmat.2000. Al-Hadits.
Bandungr: Setia Pustaka halaman 113
syafe’i,
Rachmat.2000. Al-Hadits. Bandungr: Setia
Pustaka
Rahmat
syafe’i, Prof.DR.H. Buku Al-Hadis, Aqidah, Akhlak, Sosial, dan Hukum : pustaka
setia.
etos
kerja di akses tanggal 7 November 2012
Tulisan
ini merupakan resume kajian Ramadhan di Masjid Al Amanah, Selasa, 16 Agustus
2011
http://www.masjidalamanah.com/2011/08/etos-kerja-islami/
di akses tgl 7 November 2012
http://somadmorocco.blogspot.com/2012/03/hadits-mumin-yang-kuat-lebih-dicintai.html
diakses tgl 7 November 2012
Komentar
Posting Komentar