Langsung ke konten utama

Bukan Dengan Siapa, tapi Mau Jadi Apa?

Assalaamu'alaykum wr. wb.

Sobat Nida, pernah gak doa sama Allah terkait jodoh dengan nada begini, "Ya Allah... jika dia jodohku, maka dekatkanlah. Jika dia bukan jodohku, maka jodohkanlah. Aamiin." Pernah, pernah, pernah? Hehe, itu doa apa maksa sih?

Yap. Intinya sih masih ada yang suka maksa gitu kalo doa minta jodoh. "Maunya sama dia, ya Allah." Padahal segala yang jelek-jelek tentang si dia masih banyak yang gak nampak di mata kita. Sementara Allah, Dia Yang Maha Mengetahui segala, termasuk hal ghaib di depan sana. Eh tapi gak salah sih minta doa macam begitu. Kan Allah Maha Mendengar, ya kali aja doa kita diijabah.

Tapi menurut Nida sih... ada baiknya kalo minta sesuatu termasuk jodoh, mintanya yang terbaik versi Dia, Sob. Soalnya sudah dijanjiin kan dalam Qur'an, yang terbaik menurut Allah so pasti baik buat kita manusia.

Daaannn... perlu juga upaya konkrit di sepanjang doa-doa kita demi mendapat yang terbaik menurut Dia. Apa aja tuh, Nid? Cekidooottt! 

1. Menjaga kualitas diri
Wah iya dooonk! Jodoh kita kan cerminan diri kita. Yang rajin sholat, yang sedekahholic, yang rutin shaum sunnah, yang bookalova, yang jujur, dapatnya pasti yang kayak gitu. Berlaku juga sebaliknya.

”Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik
dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)" (QS AnNur:26)

Nah... yang mau dapat kualitas super *kambing kali!, gak usah nyari jauh-jauh. Superkan yang ada dalam diri kita aja dulu! 

2. Buat visi misi sejak dini
Nikah di usia muda... siapa yang gak mau? Tapi, selanjutnya ngapain lagi? Kalo udah punya anak, terus? Kalo udah punya cucu, udah? Nggak dooonk! Nikah mesti ada visi misi, Sob. Visi tertingginya mencari ridho Allah. Nah, jabarin deh tuh dalam misi secara detail. Apa yang mesti kita lakuin biar tercapai sakinah mawaddah wa rahmah? Perlu banget kita fikirkan masak-masak dari sekarang. Bukannya malah menggalau. Hehe.

3. Kondisikan lingkungan sekitar
Lah... nyambungnya apa, Nid? Ya nyambung banget, Sob. Kan kita gak pernah tau ketemu jodoh kita melalui siapa. Bisa jadi melalui ortu, guru ngaji, sodara, bisa juga melalui teman. Nah, kalo mereka sudah terkondisikan dalam kebaikan, link menuju orang baik makin terbuka lebar, kan?

Perlu juga memastikan tetangga-tetangga kita dalam kebaikan, Sob. Biar nanti anak-anak kita terjamin pergaulannya. Makanya, "sampaikanlah walau satu ayat" perlu kita pegang teguh. Okeh!

Insyaa Allah kalo sudah terbayang ke depannya mau ngapain en berbenah diri, dijamin kita selangkah lebih maju en lebih siap ketimbang yang cuma menggalau tralala mikirin dia yang belum tentu jodohnya. Pasti kita mau kan terkenang kayak cinta Habibie & Ainun. Bukan malah kayak Qais &Layla. Yang satu dari awal jelas mau ngapain, yang satu dari awal cuma ngotot mau sama si dia. Endingnya cerita cintanya juga jauuuh banget. Yang satu indah, yang satu malah sengsara. Heuw!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk ke Bendungan Brayen, Aceh Besar

Nita Juniarti AcehNews.net –  Bendungan Brayen merupakan hasil dari ekspresi keindahan alam dengan perbuatan manusia. Bendungan ini berada di Leupung, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh jaraknya sekitar 30 Kilomoter  dari Banda Aceh. Tidak sulit mencarinya, melewati jalur pantai Barat-Selatan, nanti Anda akan menemukan papan bertuliskan  “Wisata Brayen”. Kemudian dari arah pintu masuk tersebut Anda bisa terus berjalan ke lokasi wisata, lebih kurang 100 meter. Ada yang view yang indah saat Anda melintas di jalan masuk tersebut. Jalan lintasan masyarakat kampung yang masih alami ini akan memberi  landscape , sawah tadah hujan dan masyarakat yang berlalu lalang. Jika sedang musim hujan maka harus ekstra hati-hati saat melalui jalan ini. Nita Juniarti-Teman KPM PAR MAheng Biasanya tempat ini dikunjungi oleh keluarga, kaulah muda di hari libur khususnya pukul 15.00 yang paling ramai dikunjungi. Tiket masuknya hanya Rp2.000 per orang dan parkir dengan harga yang sama. Air s

Cerita Film : Jembatan Pensil

Film Jembatan pensil. Latar belakang dari film ini adalah suasana di perkampungan suku Muna, Sulawesi Tenggara. Menariknya, film yang mengangkat kisah Ondeng, si anak berkebutuhan khusus tapi selalu setia pada teman-temannya. Empat sekawan itu bernama Inal, Aska, Nia dan Ondeng berjuang mencari pendidikan dari guru mereka di sebuah sekolah gratis. Inal dan Ondeng sama-sama memiliki kekurangan fisik dan mental. Inal adalah anak tuna netra, sedangkan Ondeng terbelakang secara mental. Keterbatasan yang mereka miliki tak pernah sedikitpun melunturkan niat mereka mencari pendidikan. Ondeng, sangat pintar menggambar. Semua dia gambar salah satu gambarnya adalah jembatan yang sering di lewati oleh teman-temannya. Ondeng rajin sekali menabung, sebab jembatan yang teman-temannya lewati sudah sangat rapuh. Ia ingin menganti jembatan itu. Namun, uang Ondeng belum cukup untuk membuat jembatan malah suatu hari jembatan itu  rubuh saat mereka melintas. Ondeng yang rumahnya lebih jauh dan selal

Prasangka

  Meski sudah belajar banyak, meski sudah tau tips ini itu, sungguh tidak mudah bagi seorang perempuan mengatasi perasaannya sendiri, rasanya teramat mustahil baginya setiap kali ia mengalami guncangan perasaan. Jun dan Wi jarang bertengkar, selama LDRan, Dunia yang berada dalam resesi membuat mereka semakin kalut dengan pertahanan masing-masing. Rencana pernikahan harus ditunda, keadaan tidak memungkinkan. Biasanya salah satu dari mereka mengalah agar tidak terjadi pertengkaran hebat, tapi tidak malam itu, mereka sama-sama jenuh.  "Aku capek sekali, berusaha sebisa mungkin  untuk niat baik. Tapi barangkali kau memahaminya berbeda" teriak Jun diseberang sana  "Kalo kau capek : berhentilah" Wi balas berteriak "Cari uang untuk bisa melamarmu siang dan malam, yakinkan Umi, mama, kamu, dan bahkan meyakinkan dirimu juga aku, semuanya harus kulakukan sendiri. Aneh, bukannya kau yang terdengar ingin berhenti" "Dan aku ga pernah ada bersama kau?" "J