Langsung ke konten utama

MAHASISWA BERPRESTASI : Sebuah proyek atau ?



Ketok-ketok nulis. Sekarang kuliah semester 7 di Jurusan SKI Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-raniry. setelah ngeliat nilai-nilai dari semester 1-6 ternyata paling rendah cuma dapat 3.92 untuk urusan IPK. Awal-awal di Kampus selalu mengikuti banyak sekali organisasi sampe di gelar "pemerkosa organisasi" akhirnya cuma bisa fokus di beberapa organisasi saja karena sesuai dengan jiwa dan keadaan.

Mahasiswa Berprestasi.

Termehek-mehek pas di tanya sama seorang temen dari Usu.
"Kamu sudah pernah dapat predikat mahasiswa berprestasi seFakultas belum?"
"Belum Kak" Jawab saya waktu itu"
"Kenapa gitu? ada yang lebih tinggi ya IPKnya?"
"Saya enggak punya Indeks pendekatan Kak hehe"
"Kamu ini ada-ada saja, memangnya sistem kampus kamu Nepotisme? sampe segitunya?"
"Enggak tw kak, saya fikir jika itu hak saya maka itu tidak akan kemana-mana kak hehe"
"Ya.. main-main ke rumah mana tau jodoh ya?" candanya.

Hari Jadi UIN dan Mahasiswa berprestasi.

Dihari jadi UIN yang ke-51 ini, Rektor memberikan penghargaan pada semua civitas akademik, ketika tiba fakultas kami disebutkan ternyata yang jadi mahasiswa berprestasinya adalah seseorang yang bahkan cuma kami lihat di Ospek doang karena tidak pernah bergaul dengan organisasi atau terlibat kepanitiaan dan juga dengan IPK 3.87.
"Kenapa bukan kamu?" tanya seorang dosen.
"seharusnya kamu, saya fikir tadi kamu" dosen yang lainnya.
Saya cuma nyengir kuda, apa yang bisa saya lakukan? saya hanya mahasiswa biasa yang harap-harap cemas saja, tidak protes, diam saja dan hanya ingin tau bagaimana sih kebenarannya.

Seharian saya murung durja, karena terlalu banyak yang memprotes saya yang tidak bisa memprotes hingga akhirnya catatan di blog ini saya tulis, saya tadinya tidak kecewa menjadi kecewa sendiri. usut punya usut dari SMA saya ingin menjadi mahasiswa berprestasi ketika melihat sebuah plakat di gantung di salah satu guru kimia saya di SMA, disana di tulis "Mahasiswa Berprestasi" Saya hanya berani berdoa semoga suatu hari saya bisa berfoto dengan pak rektor dan bersalaman dengan beliau karena prestasi saya selain wisuda tepat waktu. Aamiin.

Cita-cita saya sederhana saya, agar segala sesuatu di dunia pendidikan ini benar-benar diberikan pada orang yang berhak karena beberapa kali saya selalu menerima kata-kata "Seharusnya kamu bukan dia" namun tidak bisa berbuat apa-apa. Besar harapan saya segalanya di perbaiki jika di dalam dunia pendidikan saja sudah suka berbuat hal tercela bagaimana dengan yang lain? SIAPA YANG AKAN MENDIDIK PARA PENDIDIK? :)

20 OKTOBER 2014


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk ke Bendungan Brayen, Aceh Besar

Nita Juniarti AcehNews.net –  Bendungan Brayen merupakan hasil dari ekspresi keindahan alam dengan perbuatan manusia. Bendungan ini berada di Leupung, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh jaraknya sekitar 30 Kilomoter  dari Banda Aceh. Tidak sulit mencarinya, melewati jalur pantai Barat-Selatan, nanti Anda akan menemukan papan bertuliskan  “Wisata Brayen”. Kemudian dari arah pintu masuk tersebut Anda bisa terus berjalan ke lokasi wisata, lebih kurang 100 meter. Ada yang view yang indah saat Anda melintas di jalan masuk tersebut. Jalan lintasan masyarakat kampung yang masih alami ini akan memberi  landscape , sawah tadah hujan dan masyarakat yang berlalu lalang. Jika sedang musim hujan maka harus ekstra hati-hati saat melalui jalan ini. Nita Juniarti-Teman KPM PAR MAheng Biasanya tempat ini dikunjungi oleh keluarga, kaulah muda di hari libur khususnya pukul 15.00 yang paling ramai dikunjungi. Tiket masuknya hanya Rp2.000 per orang dan parkir dengan harga yang sama. Air s

Prasangka

  Meski sudah belajar banyak, meski sudah tau tips ini itu, sungguh tidak mudah bagi seorang perempuan mengatasi perasaannya sendiri, rasanya teramat mustahil baginya setiap kali ia mengalami guncangan perasaan. Jun dan Wi jarang bertengkar, selama LDRan, Dunia yang berada dalam resesi membuat mereka semakin kalut dengan pertahanan masing-masing. Rencana pernikahan harus ditunda, keadaan tidak memungkinkan. Biasanya salah satu dari mereka mengalah agar tidak terjadi pertengkaran hebat, tapi tidak malam itu, mereka sama-sama jenuh.  "Aku capek sekali, berusaha sebisa mungkin  untuk niat baik. Tapi barangkali kau memahaminya berbeda" teriak Jun diseberang sana  "Kalo kau capek : berhentilah" Wi balas berteriak "Cari uang untuk bisa melamarmu siang dan malam, yakinkan Umi, mama, kamu, dan bahkan meyakinkan dirimu juga aku, semuanya harus kulakukan sendiri. Aneh, bukannya kau yang terdengar ingin berhenti" "Dan aku ga pernah ada bersama kau?" "J

Cerita Film : Jembatan Pensil

Film Jembatan pensil. Latar belakang dari film ini adalah suasana di perkampungan suku Muna, Sulawesi Tenggara. Menariknya, film yang mengangkat kisah Ondeng, si anak berkebutuhan khusus tapi selalu setia pada teman-temannya. Empat sekawan itu bernama Inal, Aska, Nia dan Ondeng berjuang mencari pendidikan dari guru mereka di sebuah sekolah gratis. Inal dan Ondeng sama-sama memiliki kekurangan fisik dan mental. Inal adalah anak tuna netra, sedangkan Ondeng terbelakang secara mental. Keterbatasan yang mereka miliki tak pernah sedikitpun melunturkan niat mereka mencari pendidikan. Ondeng, sangat pintar menggambar. Semua dia gambar salah satu gambarnya adalah jembatan yang sering di lewati oleh teman-temannya. Ondeng rajin sekali menabung, sebab jembatan yang teman-temannya lewati sudah sangat rapuh. Ia ingin menganti jembatan itu. Namun, uang Ondeng belum cukup untuk membuat jembatan malah suatu hari jembatan itu  rubuh saat mereka melintas. Ondeng yang rumahnya lebih jauh dan selal