Langsung ke konten utama

Pelajaran dari Maheng di muat di Acehnews.com

Tips Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM)  

Semester delapan terdengar mengerikan dengan beban skipsi dan kuliah pengabdian masyarakat yang awal berkembangnya disebut dengan kuliah kerja nyata (KKN). Kuliah ini merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat. Universitas Negeri Islam (UIN) Ar-Raniry membagi KPM beberapa jenis yaitu, KPM-PAR, KPM-Reguler, dan KPM Mandiri.
Ada perbedaan ketiga bentuk Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) ini, misalnya KPM-PAR yang diikuti oleh penulis. KPM-PAR ini adalah Kuliah Pengabdian Masyarakat Partisipatory Action Research, yang garis besar kerjanya meliputi pengabdian disertai dengan penelitian. UIN Ar-Raniry sudah membuat KPM-PAR ini selama enam tahun dan di 2015 ini KPM-PAR Uin Ar-Raniry dikirim sebagai angkatan keenam di wilayah Kuta Cot Glie, Aceh Besar.
KPM kadang dianggap sebagai momok yang mengerikan oleh mahasiswa semester akhir, hal yang terbayang adalah diletakkan di desa terpencil, tidak ada listrik, susah air, kamar mandi,  susah makan dan ketakutan lainnya.
Kuta Cot Glie adalah sebuah kecamatan permekaran dari Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar. Nah, dari 33 desa di Kecamatan Cot Glie hanya 20 desa di tempatkan mahasiswa KPM, sebanyak 100 mahasiswa UIN Ar-Raniry ditempatkan sebanyak lima orang per desa. Jadwal KPM dari 6 April sampai 20 Mei 2015. Dari pengalaman yang ada, AcehNews.net ingin berbagi sedikit tips, setidaknya mengubah sedikit pendapat Anda tentang betapa mengerikannya KPM.
Berikut Tips berdasarkan kegiatan lapangan:
  1. Penting mengikuti pembekalan. Sebelum KPM jangan lupa mengikuti pembekalan, apalagi PAR. Pada pembekalan ini akan dijelaskan apa sebenarnya KPM PAR dan apa yang sebenarnya harus dikerjakan ketika masa KPM-PAR. Pembengkalan juga penting diikuti karena di pembekalan nantinya akan ada pemberitahuan tentang adat-istiadat, budaya, dan tentang akhlak serta hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama KPM.
  1. Melakukan survey, pendekatan, dan pengenalan. Ketika tahu dimana desa yang akan menjadi tempat pengabdian maka yang harus dilakukan hal pertama adalah survey dan pendekatan serta perkenalan. Perkenalan pertama adalah hal yang menentukan kebaikan selanjutnya maka persiapkanlah apapun yang dibutuhkan supaya perkenalan berjalan dengan baik.
  1. Berdialog dengan masyarakat. Ketika di desa tanyakan kepada masyarakat apa yang paling dibutuhkan untuk kemajuan desa, tentu saja sesuai dengan kemampuan masing-masing kelompok. Pada dasarnya gagasan yang dari masyarakat adalah pengetahuan rakyat dan mereka paling paham apa yang dibutuhkan.
  1. Berdiskusi dengan masyarakat. Setelah ada masalah maka buatlah diskusi dengan masyarakat dan perangkat desa untuk mencari solusi bersama atas masalah yang ada. Contoh, dalam rapat bersama masyarakat kelompok KPM mendapati bahwa anak-anak bermain siang sampai sore tanpa ada unsur pendidikan di dalamnya maka dari itu adanya Taman Pendidikan Al-Quran sangat dibutuhkan.
  1. Membuat program kerja. Buatlah program-program kerja yang logis dengan waktu 45 hari yang disediakan sehingga dari program kerja yang ada tidak akan membuat kekecewaan dan janji belaka. Ini penting sekali, Selain membuat program kerja yang dilaksanakan untuk mencari solusi atas masalah desa. Mahasiswa dan mahasiswi juga harus memikirkan bahwa kita sementara dan tidak selamanya di desa itu. Jangan terlalu muluk, lebih baik sedikit tapi bermanfaat.
  1. Lakukan pembagian tugas dan kerja di kelompok. buatlah  pembagian pekerjaan, untuk memaksimalkan waktu yang diberikan.
  1. Rapat evaluasi. Buatlah rapat evaluasi setiap hari atau bisa juga sejenis catatan lapangan untuk penelitian. Apapun wajib dievaluasi sehingga jelas yang mana program yang jalan dan yang mana program yang belum jalan, penting juga mengevaluasi keuangan dan kinerja anggota.
  1. Berkomunikasi dengan dosen pembimbing. Jangan ragu berkomunikasi dengan dosen pembimbing atau supervisor. Ceritakan saja kendala-kendala yang ada, mana tau Dosen pembimbing lapangan memberi solusi.
  1. Hindari konflik. Sebaiknya menghindar konflik yang hanya akan membuat kalian tidak nyaman dan menganggu produktifitas kelompok. Apabila ada konflik segera selesaikan di rapat evaluasi, setiap hari.
  1. Buat laporan kerja. Membuat laporan kerja KPM sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit agar tidak menjadi beban setelah KPM dilaksanakan. Benar, setelah KPM diberi waktu 10 hari untuk menyelesaikan laporan tapi alangkah lebih baik jika diselesaikan sesegera mungkin.
Selain itu, ada hal yang perlu dilakukan selama KPM, banyaklah bersilaturahmi dengan masyarakat sekitar mana tau bisa mempunyai Ibu angkat atau Ibu mertua langsung juga tidak masalah.
Minggu pertama gunakan untuk keliling kampung, sampai tahu jalan tikus jika mampu. Belajar bahasa dan adat istihadat setempat agar bisa dekat dengan masyarakatnya. Jangan lupa menyapa siapapun yang dijumpai apalagi jika sedang memakai baju lapangan KPM, lebih afdhol jika memberi salam sekalian mendoakan saudara seiman. (nita juniarti)

http://www.acehnews.net/tips-kuliah-pengabdian-masyarakat-kpm/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk ke Bendungan Brayen, Aceh Besar

Nita Juniarti AcehNews.net –  Bendungan Brayen merupakan hasil dari ekspresi keindahan alam dengan perbuatan manusia. Bendungan ini berada di Leupung, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh jaraknya sekitar 30 Kilomoter  dari Banda Aceh. Tidak sulit mencarinya, melewati jalur pantai Barat-Selatan, nanti Anda akan menemukan papan bertuliskan  “Wisata Brayen”. Kemudian dari arah pintu masuk tersebut Anda bisa terus berjalan ke lokasi wisata, lebih kurang 100 meter. Ada yang view yang indah saat Anda melintas di jalan masuk tersebut. Jalan lintasan masyarakat kampung yang masih alami ini akan memberi  landscape , sawah tadah hujan dan masyarakat yang berlalu lalang. Jika sedang musim hujan maka harus ekstra hati-hati saat melalui jalan ini. Nita Juniarti-Teman KPM PAR MAheng Biasanya tempat ini dikunjungi oleh keluarga, kaulah muda di hari libur khususnya pukul 15.00 yang paling ramai dikunjungi. Tiket masuknya hanya Rp2.000 per orang dan parkir dengan harga yang sama. Air s

Cerita Film : Jembatan Pensil

Film Jembatan pensil. Latar belakang dari film ini adalah suasana di perkampungan suku Muna, Sulawesi Tenggara. Menariknya, film yang mengangkat kisah Ondeng, si anak berkebutuhan khusus tapi selalu setia pada teman-temannya. Empat sekawan itu bernama Inal, Aska, Nia dan Ondeng berjuang mencari pendidikan dari guru mereka di sebuah sekolah gratis. Inal dan Ondeng sama-sama memiliki kekurangan fisik dan mental. Inal adalah anak tuna netra, sedangkan Ondeng terbelakang secara mental. Keterbatasan yang mereka miliki tak pernah sedikitpun melunturkan niat mereka mencari pendidikan. Ondeng, sangat pintar menggambar. Semua dia gambar salah satu gambarnya adalah jembatan yang sering di lewati oleh teman-temannya. Ondeng rajin sekali menabung, sebab jembatan yang teman-temannya lewati sudah sangat rapuh. Ia ingin menganti jembatan itu. Namun, uang Ondeng belum cukup untuk membuat jembatan malah suatu hari jembatan itu  rubuh saat mereka melintas. Ondeng yang rumahnya lebih jauh dan selal

Prasangka

  Meski sudah belajar banyak, meski sudah tau tips ini itu, sungguh tidak mudah bagi seorang perempuan mengatasi perasaannya sendiri, rasanya teramat mustahil baginya setiap kali ia mengalami guncangan perasaan. Jun dan Wi jarang bertengkar, selama LDRan, Dunia yang berada dalam resesi membuat mereka semakin kalut dengan pertahanan masing-masing. Rencana pernikahan harus ditunda, keadaan tidak memungkinkan. Biasanya salah satu dari mereka mengalah agar tidak terjadi pertengkaran hebat, tapi tidak malam itu, mereka sama-sama jenuh.  "Aku capek sekali, berusaha sebisa mungkin  untuk niat baik. Tapi barangkali kau memahaminya berbeda" teriak Jun diseberang sana  "Kalo kau capek : berhentilah" Wi balas berteriak "Cari uang untuk bisa melamarmu siang dan malam, yakinkan Umi, mama, kamu, dan bahkan meyakinkan dirimu juga aku, semuanya harus kulakukan sendiri. Aneh, bukannya kau yang terdengar ingin berhenti" "Dan aku ga pernah ada bersama kau?" "J