Langsung ke konten utama

Memandang Laut Lepas di Atas Puncak Lageun, Aceh Jaya


Fg By : Nita Juniarti

AcehNews.Net – Aceh jaya dengan ibukotanya Calang adalah wilayah terparah ketika tsunami 2004 silam. Saat ini, Aceh Jaya mulai membuka diri sebagai daerah kunjungan wisata. Sehingga tak sedikit wisatawan berkunjung ke objek wisata yang ada meski sektor wisatanya masih belum lengkap sarana dan prasarana seperti listik yang stabil untuk membangun kabupaten ini menuju daerah wisata.
Sepanjang jalan menuju Aceh Jaya dari Kota Banda Aceh maupun Kabupaten Aceh Barat, terlihat hamparan laut biru yang dipagari cemara laut. Terdapat juga objek wisata favorit wisatawan lokal yaitu Puncak Lageun dengan pulau terduduk sepi yang dikelilingi selimutan laut biru, ombak berkejar-kejaran menepi di atas batu-batu karang yang mulai rapuh oleh hempasan gelombang.
Fg By : Edi Rahmani

Ohya untuk sampai ke Puncak Lageun, dari Kota Banda Aceh melalui jalan darat sekitar 4 jam perjalanan, sedangkan dari Kota Calang sekira 15 menit. Letaknya tidak begitu jauh dari jalan besar dan bisa terlihat dengan jelas.
Sesampai dilokasi, Anda akan melihat pantai dengan pasir putih dan batu itam bertebaran. Landscape nan indah memanjakan mata untuk menikmati pemadangan dari atas gubuk kecil,. Beberapa tempat duduk di tempat ini khusus dibuat di atas batu karang besar, sehingga Anda bisa leluasa melihat laut lepas. Itulah namanya Puncak Lageun yang terletak di Kecamatan Setia Bakti, Aceh Jaya.
Selain itu, biasanya, wisatan lokal yang melancong ke Puncak Lageun, bisa menikmati pemandangan alam dengan hembusan angin sepoi-sepoi membantu mata untuk tidur. Jika datang pagi sampai kisaran jam 10.00 WIB dan jika Anda beruntung jangan kaget jika melihat lumba-lumba yang berenang berkejar-kejaran dalam jumlah yang besar di Pucak Legeun.
Dari atas puncak ini terlihat sebuah pulau yang menurut masyarakat setempat, pulau yang terlihat adalah pulau yang tidak berpenghuni. Jika Anda ingin menjelajah lebih dekat pulau tersebut, Anda dianjurkan bisa mencari guide setempat yang pernah ke pulau tak bertuan tersebut. Sehingga Anda bisa menikmati keindahan pulau tak bertuan tersebut.
Kembali ke cerita pondok persingahan di Puncak Lageun, Anda bisa menikmati air kelapa muda di tempat objek wisata yang masih natural ini dengan membayar kocek sebesar Rp6.000/buah. Sedangkan mie goreng/rebus harganya bisa dijangkau yaitu di bawah Rp10 ribu/prsi. Begitu juga dengan keripik dan makanan ringan lainnya juga terbilang murah. (nita juniarti)

dimuat di http://www.acehnews.net/memandang-laut-lepas-di-atas-puncak-lageun-aceh-jaya/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Strategi yang digunakan Nabi Muhammad dalam Perang Uhud

Oleh : Nita Juniarti * Abstrak        Artikel ini memberikan gambaran tentang peristiwa perang Uhud. Perang Uhud adalah perang kedua setelah Badar yang diikuti oleh Nabi Muhamad S.A.W.   Dinamakan Perang Uhud karena Perang ini terjadi di gunung Uhud. Dalam sebuah peperangan tentu saja ada strategi yang digunakan, dalam banyak buku di tulis bahwa pada Perang ini Umat Islam menderita kekalahan dengan strategi bertahan di Kota Madinah namun pada dasarnya Perang ini adalah perang pembersihan umat Islam dari orang-orang Munafik. Perang ini merupakan strategi pembersihan dan memurnikan orang-orang Islam dari orang yang berpura-pura sekaligus membersihkan kota Madinah dari golongan yang mengancam keutuhan Negara Madinah. Keyword : Strategi, Perang , Uhud. Pendahuluan Dalam kamus Bahasa Indonesia, Perang bearti ilmu siasat perang, siasat perang, akal atau tipu muslihat untuk mencapai sesuatu maksud dan tujuan yang telah direncankan. [1] Perang...

makalah ISBD : masyarakat Kota dan Desa

MASYARAKAT DESA DAN KOTA D I S U S U N Oleh : Kelompok III KHAIRINA                 (511102479) PARDI                                     (511102485) NURHASANAH         (511002209) FAKULTAS ADAB JURUSAN ASK INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AR-RANIRY 201 2 KATA PENGANTAR              Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan kesehatan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah. Shalawat serta salam tidak lupa kami limpahkan kepada baginda alam kita           Nabi             Muhammad ...

Cerita Film : Jembatan Pensil

Film Jembatan pensil. Latar belakang dari film ini adalah suasana di perkampungan suku Muna, Sulawesi Tenggara. Menariknya, film yang mengangkat kisah Ondeng, si anak berkebutuhan khusus tapi selalu setia pada teman-temannya. Empat sekawan itu bernama Inal, Aska, Nia dan Ondeng berjuang mencari pendidikan dari guru mereka di sebuah sekolah gratis. Inal dan Ondeng sama-sama memiliki kekurangan fisik dan mental. Inal adalah anak tuna netra, sedangkan Ondeng terbelakang secara mental. Keterbatasan yang mereka miliki tak pernah sedikitpun melunturkan niat mereka mencari pendidikan. Ondeng, sangat pintar menggambar. Semua dia gambar salah satu gambarnya adalah jembatan yang sering di lewati oleh teman-temannya. Ondeng rajin sekali menabung, sebab jembatan yang teman-temannya lewati sudah sangat rapuh. Ia ingin menganti jembatan itu. Namun, uang Ondeng belum cukup untuk membuat jembatan malah suatu hari jembatan itu  rubuh saat mereka melintas. Ondeng yang rumahnya lebih jauh dan s...