Langsung ke konten utama

12 Alasan Mengapa Pulo Nasi Cocok Untuk Kontemplasi


pulo nasi
Foto merupakan dokumentasi pribadi penulis
Melihat negeri paling barat dari Indonesia, Pulo Aceh. Salah satu Pulo yang terdapat di sana adalah Pulo Nasi yang akan dijadikan sebagai destinasi wisata oleh Badan Pengembangan Kota Sabang (BPKS), melihat potensi wisata di sana tidak jauh beda dengan Sabang.
Untuk menuju Pulo Nasi bisa menggunakan kapal Papuyuh dengan membayar tiket sebesar Rp 18.500 dan berlayar jam 08.00 WIB pagi lewat dari itu harus menggunakan perahu nelayan jam 14.30 WIB siang harga tiket 15.000 Rupiah. Kapal ini ditunggu di pelabuhan Ulee lhee. Ada beberapa catatan penting tentang Pulo Nasi :

1. Pulo Nasi tempat yang cocok untuk menyepi.

Sinyal di sini ada namun tidak stabil sehingga jika Kamu kecanduan smartphone wajib mengunjungi Pulo Nasi untuk terapi

2. Penginapan di rumah-rumah warga, belum ada hotel atau penginapan sejenis di Pulo Nasi

Pulo Nasi biasanya dikunjungi oleh Backpacker yang suka tantangan apalagi di sana bisa berkemah di pinggir pantai.

3. Potensi alam yang kaya dan tidak jauh beda dengan Sabang, tampilan alam, laut, pasir putih, semuanya hampir sama persis meskipun keduanya mempunyai keunikan masing-masing

Masyarakat di Pulo Nasi menerima turis dengan baik. Akhir tahun adalah saat terbaik berkunjung ke pulo nasi apalagi jika libur sekolah karena banyak aktivitas masyarakat yang bisa dilihat dari segi budayanya.

4. Potensi wisata yang besar untuk Pulo Nasi, membuat pemerintahan Aceh Besar mulai melirik pulo ini

Bekerja sama dengan Badan pengembangan Kota Sabang, pemerintah Aceh Besar berusaha mengexplore pulo Nasi yang kemudian mengharapkan lima tahun ke depan, pulo Nasi akan menjadi salah satu tujuan wisata. Pulo Nasi pada acara tersebut dijadikan sebagai pusat explore dengan mengundang atraksi jet ski dari Banda Aceh di teluk Lamteng, Pulo Nasi.

5. Tari Likok Pulo Asli ada di sini!

Suara boh likok (begitu disebut potongan bambu dicat almanium), terdengar berseni dan berirama teratur. Tari Likok pulo adalah kesenian tradisi Aceh yang diciptakan oleh seorang Ulama berasal dari Arab bernama Syeh Ahmad. Meski tarian ini dikenal secara luas oleh masyarakat Aceh, namun tarian di pulo Aceh dianggap paling asli diperkirakan lahir sekitar tahun 1849 M.
Baca juga:

6. Rumah sakit cuma ada satu di Pulo Nasi

Kesehatan sudah dijamin di negeri ini, tapi dalam satu pulo Nasi yang rumahnya jarang-jarang dan jauh jaraknya hanya ada satu rumah sakit tepatnya pukesmas dengan peralatan yang minim.

7. Tidak ada tilang

Jika surat izin berkendaraan (SIM) mati, tidak membayar pajak, tidak memakai helm atau hal lain yang berhubungan dengan pengamanan lalu lintas maka di sini tidak ada hukuman apapun karena jalanan yang terjal dan kantor polisi yang jauh serta sedikitnya masyarakat yang mempunyai kenderaan bermotor.  Meski tidak ada polisi yang mengawasi, masyarakat Pulo Nasi tetap mematuhi lalu lintas misalnya berjalan sebelah kiri, sebagian memakai helm.

8. Kepercayaan sesama masyarakat yang kuat

Pernahkah kalian melihat kunci motor tidak dicabut? Atau rumah yang jarang dikunci? Ini tradisi lain yang saya temui di pulo Nasi. Kenderaan bermotor dari yang mewah hingga yang biasa diletakkan begitu saja tanpa pengawasan dan kuncinya tidak dicabut. Jika ditinjau dari geografis, alat transfortasi untuk sampai ke pulo yang hanya menggunakan kapal laut bisa jadi menumbuhkan sikap saling percaya pada masyarakatnya untuk tidak melakukan pencurian demi kenyamanan.
Baca juga:

9. Bisa melatih kesabaran karena Kamu perlu servis motor sesering mungkin

Jika ingin selamat, ini tidak bisa diabaikan. Jalanan Pulo Nasi berkelok, lantai, masih berbatu dan kotoran lembu di mana-mana. Jika ingin selamat sampai ke rumah, periksa selalu rem kendaraan, lampu atau apapun untuk keselamatan.

10. Tidak ada mercusuar, lampu suarpun jadi

Jika di Pulo Breuh, ada mercusuar william torens yang terkenal sebagai mercusuar tertua di Aceh maka di pulo nasi juga ada lampu suar, tepatnya di pantai Lhok Reudeup. Kelebihan pantai ini selain pasir putihnya dan batu berbentuk kapal laut yang mengeras adalah sebuah mercusuar kecil.  Mercusuar dari bentuknya terlihat sudah lama dibangun meski belum ada sejarah pasti tentang mercusuar ini.

12. Pantai Nipah, tempatnya mandi

Nipah merupakan pantai yang menempuh jalan setapak sejauh 100 meter. Pantai panjang berbentuk sabit ini berbatasan dengan hutan lebat, tidak ada manusia di sini kecuali jangkring dan hewan hutan lainnya. Beberapa pondok yang dulunya pernah dijadikan penginapan terbengkalai ditinggalkan begitu saja. Pantai nipah dengan ombak yang stabil dan tidak banyak karang sangat cocok untuk mandi dan berenang.

13. Surganya Snorkeling dan diving

Kabar gembira bagi pecinta bawah laut, Pulo Nasi adalah pusatnya keindahan laut, jarak dua meter saja sudah bisa melihat karang meja, karang bercabang, ikan kakak tua, ular laut, ubur-ubur tembus pandang dan biota laut lainnya. Pantai yang terdapat hal yang semacam ini seperti Pantai Demit, Pantai Rabo, Pulo Tengkorak.

dimuat di http://phinemo.com/12-alasan-mengapa-pulo-nasi-cocok-untuk-kontemplasi/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk ke Bendungan Brayen, Aceh Besar

Nita Juniarti AcehNews.net –  Bendungan Brayen merupakan hasil dari ekspresi keindahan alam dengan perbuatan manusia. Bendungan ini berada di Leupung, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh jaraknya sekitar 30 Kilomoter  dari Banda Aceh. Tidak sulit mencarinya, melewati jalur pantai Barat-Selatan, nanti Anda akan menemukan papan bertuliskan  “Wisata Brayen”. Kemudian dari arah pintu masuk tersebut Anda bisa terus berjalan ke lokasi wisata, lebih kurang 100 meter. Ada yang view yang indah saat Anda melintas di jalan masuk tersebut. Jalan lintasan masyarakat kampung yang masih alami ini akan memberi  landscape , sawah tadah hujan dan masyarakat yang berlalu lalang. Jika sedang musim hujan maka harus ekstra hati-hati saat melalui jalan ini. Nita Juniarti-Teman KPM PAR MAheng Biasanya tempat ini dikunjungi oleh keluarga, kaulah muda di hari libur khususnya pukul 15.00 yang paling ramai dikunjungi. Tiket masuknya hanya Rp2.000 per orang dan parkir dengan harga...

makalah ISBD : masyarakat Kota dan Desa

MASYARAKAT DESA DAN KOTA D I S U S U N Oleh : Kelompok III KHAIRINA                 (511102479) PARDI                                     (511102485) NURHASANAH         (511002209) FAKULTAS ADAB JURUSAN ASK INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AR-RANIRY 201 2 KATA PENGANTAR              Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan kesehatan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah. Shalawat serta salam tidak lupa kami limpahkan kepada baginda alam kita           Nabi             Muhammad ...

Strategi yang digunakan Nabi Muhammad dalam Perang Uhud

Oleh : Nita Juniarti * Abstrak        Artikel ini memberikan gambaran tentang peristiwa perang Uhud. Perang Uhud adalah perang kedua setelah Badar yang diikuti oleh Nabi Muhamad S.A.W.   Dinamakan Perang Uhud karena Perang ini terjadi di gunung Uhud. Dalam sebuah peperangan tentu saja ada strategi yang digunakan, dalam banyak buku di tulis bahwa pada Perang ini Umat Islam menderita kekalahan dengan strategi bertahan di Kota Madinah namun pada dasarnya Perang ini adalah perang pembersihan umat Islam dari orang-orang Munafik. Perang ini merupakan strategi pembersihan dan memurnikan orang-orang Islam dari orang yang berpura-pura sekaligus membersihkan kota Madinah dari golongan yang mengancam keutuhan Negara Madinah. Keyword : Strategi, Perang , Uhud. Pendahuluan Dalam kamus Bahasa Indonesia, Perang bearti ilmu siasat perang, siasat perang, akal atau tipu muslihat untuk mencapai sesuatu maksud dan tujuan yang telah direncankan. [1] Perang...