Doa itu dua sisi bukan cuma permintaan akan keinginan tapi juga memohon petunjuk. Jleb, tiba-tiba aku macam ditimpa oleh aliran listrik ribuan volt karena betapa seringnya dibeberapa keputusan mengabaikan Tuhan lalu ketika dipertengahan jalan aku bermasalah meraung-raung memanggil Tuhan "Ya Allah, salahku apa. Kenapa ini terjadi padaku? Padahal sejak awal aku tidak meminta petunjuk Tuhan saat mengambil keputusan, betapa lucunya.
------------------------------------------
Aku dipecat dari pekerjaanku, cerita temanku. Aku dipecat tanpa alasan yang jelas, ujarnya. Dua tahun lalu dengan emosi ia menceritakan itu padaku, mungkin dia sudah lupa cerita itu, tapi aku ingat. Beberapa hari yang lalu dia datang padaku "masya Allah Nit, aku engga nyangka loh kita jumpa di sini". Aku dan dia bertemu di kota yang berbeda dari tanah kelahiran kami. Senang sekali rasanya bertemu kembali. Lalu, mulailah ia menceritakan jatuh bangun setelah dia dipecat hingga tiga bulan setelah dia dipecat dia diterima dipekerjaan yang sangat diimpikan sejak SMP. Apa itu? Bekerja sambil jalan-jalan. Masya Allah, ternyata ia dipecat itu, oleh Allah membuat ia lebih kuat dan jalan untuk mengapai cita-cita yang di doakan puluhan tahun lalu. Ketika dia dipecat ia lebih sering berdoa, lebih agamis lalu keajaiban demi keajaiban terjadi dalam hidupnya. Masya Allah. Lewat temanku, aku kembali Tuhan panggil untuk pulang pada-Nya. Lebih luas, aku diberi pelajaran bahwa bisa saja ujian untuk kita datang karena doa kita "Tuhan beri aku sabar, Tuhan kuatkan aku" sesuatu yang kita minta haruslah dievaluasi oleh Tuhan sehingga kita bertumbuh terus dan terus layaknya bunga matahari yang berkembang membuat kumbang bolak-balik hendak hinggap di atasnya.
Komentar
Posting Komentar