Alangkah mengerikannya menjadi tua dengan kenangan masa muda yang hanya berisi kemacetan jalan, ketakutan datang terlambat ke kantor, tugas-tugas rutin yang tidak menggugah semangat, dan kehidupan seperti mesin, yang hanya akan berakhir dengan pensiun tidak seberapa." – Seno Gumira Ajidarma
Adalah Siti Azizah, perempuan penuh kejutan dari Bogor. Cita-cita ingin punya rumah dan halaman luas dengan pesannya jangan buang permen karet sembarangan karena bisa mati ayam. Kutipan Seno diatas bisa jadi untuk anaknya kelak hahaha.
Sejak pertama sekali berjumpa dengan Siti, aku yakin dia adalah salah satu perempuan cantik dipekerjaan kali ini. Benar saja, dia cantik ketika aku bertemu lagi saat pelatihan. Wah, aku tidak pernah salah mengenali perempuan cantik hahaha. Menurut Siti, di dunia ini lebih banyak pertayaan dari pada jawaban, bisa jadi salah satu pertayaannya tentang tulisan ini hahaha.
Aku agak ragu menulis tentang siti, soalnya takut image cantiknya rusak. Aku ngeri menerjemahkan isi kepalaku menjadi tulisan amburadur sehingga salah diartikan. Namun, menulis adalah pekerjaan mengabadikan, jadi biar sajalah. Kalau siti tidak suka paling dia akan komen hahaha.
Selama pelatihan, aku sekamar dengan siti. Haduh, gawat urusannya ternyata kami agak cocok selama 15 hari. Pernyataan receh sejenis : gak boleh lapar dan ngak boleh sakit adalah yang terbaik yang pernah kuingat. Aku buruk dalam mengigat banyak hal beberapa tahun terakhir, namun Siti atau teman-teman memanggilnya Azizah sejauh ingatanku adalah teman yang bisa diajak ngobrol serius, receh sampai ngibah hahaha. Jangan lupa, kata siti key of succes adalah kunci kesuksesan. Kami pernah berbagi dosa dengan mengkonsumsi mie instan yang dibeli diam-diam saat di kampung Lio.
Herannya, siti ini rasanya semua bisa dikerjakan, hebat sekali ya. Dapur oke, jalanan oke, kantor ayo, kerja teknologi? Ratu kayagnya, bisa apa-apa ini anak, heran.
3 bulan sebelum tugas berakhir, saat malam merambat dan aku mulai merapalkan mantra akan terlelap, akhir WA dengan siti, ia mengatakan "tidak lama lagi kita bertemu". Ah, ternyata kalimat itu tidak sesuai dengan rencana semesta, entah ketika itu aku lupa mencuci kaki hingga doanya tidak naik ke Altar Tuhan? Entahlah. Kami hanya bertemu di layar.
9 bulan setelah tugas, entah dari mana awalnya, kami memutuskan untuk konsisten menulis blog dan saling bertukar link. Sejauh ini, aku jadi mengenal siti melalui tulisan-tulisan yang kadang di isi emosi-emosinya, emosi bahagia, refleksi, sedih, ingin kembali dan segala rahasia pada kalimat-kalimat itu. Periode pertama 6 hari, periode kedua 6 hari. Lalu, sekarang periode ketiga sebanyak 10 hari dan ini adalah tulisan terakhir.
Siti, ini bukan pesan dari seorang pencuri kepada pacarnya yang dibaca oleh Wendra yang pernah kita lihat di youtube ketika di WH. Ini pesanku pada kau, terima kasih untuk segala kejutan tak terduga tentang kau. Terima kasih untuk tulisan tentangku dan maaf aku tidak bisa menulis dengan baik tentang kau. Siswa siti yang manis, terus menulis, berjalan, memotret, membuat video dan menginspirasi, doa terbaik untukmu.
Siti, bila rindu yang harusnya bertemu sekarang online saja dulu. Jangan ragu menyapa bila rindu bertamu, pada siapa saja, terutama pada orang-orang yang telah mengantarkan diri kita menjadi "kita" saat ini. Salam jarak :)
Komentar
Posting Komentar