Langsung ke konten utama

Akhirnya


Di dunia ini memang ada orang yang saling 
mencintai lalu disatukan dalam ikatan pernikahan. Ada juga yang tidak dipersatukan. Ada yang Allah pisahkan puluhan tahun lalu dipertemukan. Bahkan ada yang mencintai tapi tidak dicintai oleh orang tersebut. Itu merupakan bentuk keadilan Allah.

Puluhan hari terpisah tanpa komunikasi, beberapa tahun terpisah tanpa bertemu dan puluhan ribu mil jarak telah terlampaui. Hari itu, di mana Mus menggunakan pakaian putih, sarung berwarna dan terlihat amat rapi. Hari itu, istimewa sekali. Pertayaannya tiga bulan lalu, adakah Majnun melupakan Laila kekasihnya itu yang tengah berjauhan? terjawab tuntas.

"Saya terima nikah dan kawinnya Syifa..."
Suaranya lantang, memegang tangan Abi Syifa dengan tegas. Syifa bahkan tidak mendengar apapun lagi selain kata sah, ia sudah larut dalam keharuan.

Perjuangan selama hampir satu tahun itu telah mengantar mereka pada mahligai suci pernikahan. Sejak Mus mengatakan ia ingin serius dengan Syifa, berbagai cobaan menghadang. Dipecat dari pekerjaan, harga tiket yang tidak berakhlak, putus komunikasi karena handphone rusak, Syifa yang bosan, godaan mantan terindah. Entah bagaimana, proses itu dilalui dengan baik. Kadangkala, komunikasi mereka hanya beberapa detik untuk mengigatkan bahwa "aku masih di sini, masih denganmu"

"selamat Mus, akhirnya" Imam menyalami Mus, tulus.
Beberapa kenalan ikut memberi selamat, setelah 3 tahun berpisah dengan Syifa, akhirnya ia melihat Syifa kembali dengan status yang berbeda. Jika dulu hanya teman diskusi tipis-tipis, sekarang Syifa adalah bagian dari dirinya, pengobat, belahan jiwa, tulang rusuk dan separuh agamanya. 

"Mus, kau tak memberiku selamat?" 
Mus terhenyak, kaget karena lamunannya sendiri.
"Eh, gimana?" tanyanya binggung
"beri aku selamat, karena aku sudah menikah" ujar Syifa

Mulai lagi, ajaib ini anak. Dulu, ketika tunangan Syifa hobi sekali memanggil Mus dengan panggilan "kekasihnya orang" nah sekarang malah diminta beri selamat? Ajaib, bukankah Syifa itu istrinya? Kenapa pula dia harus memberi selamat? Ehm...hari sangat cerah di luar sana, secerah hati kedua mempelai

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk ke Bendungan Brayen, Aceh Besar

Nita Juniarti AcehNews.net –  Bendungan Brayen merupakan hasil dari ekspresi keindahan alam dengan perbuatan manusia. Bendungan ini berada di Leupung, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh jaraknya sekitar 30 Kilomoter  dari Banda Aceh. Tidak sulit mencarinya, melewati jalur pantai Barat-Selatan, nanti Anda akan menemukan papan bertuliskan  “Wisata Brayen”. Kemudian dari arah pintu masuk tersebut Anda bisa terus berjalan ke lokasi wisata, lebih kurang 100 meter. Ada yang view yang indah saat Anda melintas di jalan masuk tersebut. Jalan lintasan masyarakat kampung yang masih alami ini akan memberi  landscape , sawah tadah hujan dan masyarakat yang berlalu lalang. Jika sedang musim hujan maka harus ekstra hati-hati saat melalui jalan ini. Nita Juniarti-Teman KPM PAR MAheng Biasanya tempat ini dikunjungi oleh keluarga, kaulah muda di hari libur khususnya pukul 15.00 yang paling ramai dikunjungi. Tiket masuknya hanya Rp2.000 per orang dan parkir dengan harga...

makalah ISBD : masyarakat Kota dan Desa

MASYARAKAT DESA DAN KOTA D I S U S U N Oleh : Kelompok III KHAIRINA                 (511102479) PARDI                                     (511102485) NURHASANAH         (511002209) FAKULTAS ADAB JURUSAN ASK INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AR-RANIRY 201 2 KATA PENGANTAR              Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan kesehatan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah. Shalawat serta salam tidak lupa kami limpahkan kepada baginda alam kita           Nabi             Muhammad ...

Strategi yang digunakan Nabi Muhammad dalam Perang Uhud

Oleh : Nita Juniarti * Abstrak        Artikel ini memberikan gambaran tentang peristiwa perang Uhud. Perang Uhud adalah perang kedua setelah Badar yang diikuti oleh Nabi Muhamad S.A.W.   Dinamakan Perang Uhud karena Perang ini terjadi di gunung Uhud. Dalam sebuah peperangan tentu saja ada strategi yang digunakan, dalam banyak buku di tulis bahwa pada Perang ini Umat Islam menderita kekalahan dengan strategi bertahan di Kota Madinah namun pada dasarnya Perang ini adalah perang pembersihan umat Islam dari orang-orang Munafik. Perang ini merupakan strategi pembersihan dan memurnikan orang-orang Islam dari orang yang berpura-pura sekaligus membersihkan kota Madinah dari golongan yang mengancam keutuhan Negara Madinah. Keyword : Strategi, Perang , Uhud. Pendahuluan Dalam kamus Bahasa Indonesia, Perang bearti ilmu siasat perang, siasat perang, akal atau tipu muslihat untuk mencapai sesuatu maksud dan tujuan yang telah direncankan. [1] Perang...