Lelaki itu semangat bercerita tentang kegiatannya, ia terus bercerita.
"Dik, tolong jangan katakan padaku jika aku sibuk sebab aku bisa stress dengan itu, aku tau akhir-akhir ini kegiatanku banyak. Aku ingin menjelajahi banyak tempat"
"mainlah kak sampai kamu lelah"
"bukan, sampai Tuhan memanggil untuk pulang"
"mainlah"
Lelaki itu tertawa, ia tau perempuan itu sedang menyindirnya.
"kau tau dik, sebetulnya setiap kali pulang ke rumah dan lelah dengan kegiatan seharian aku ingin sekali punya seseorang yang bisa kupeluk, aku juga ingin menikah"
Perempuan diujung telepon hanya tertawa, hatinya sudah lara sejak lama. Ia menunggu kekasihnya berhenti sejenak dan memikirkan bahwa ada perempuan yang sedang menunggunya mengajak bermain bersama, lelah bersama dan memikirkan beberapa pekerjaan bersama.
Pembicaraan malam itu belum menemui final keputusan, perempuan masih ragu menerima cinta yang lain, ia masih menunggu kekasihnya. Hingga, hari lelah itu tiba dua bulan kemudian.
"dik, aku lelah sekali. Maukah kau menemaniku melanjutkan langkah ini?
Perempuan itu terharu, ia sudah lama menunggu. Berkali-kali ujian perasaan menghampirinya tapi ia menunggu kekasihnya. Berkali-kali ia memperingatkan kekasihnya bahwa ia bukan seumpama sepatu yang ingin kekasihnya ingin beli saat jaman SMP, ia manusia.
Penantian itu berakhir, duduk diam dan berhenti sejenak memberikan jawaban bahwa ternyata mereka mengarungi lebih banyak pulau. Kolaborasi antara ia dan kekasihnya sungguh hebat. Perempuan itu, kekasihnya nyatanya memang layak menjadi pendamping ambisinya yang ingin mendatangi banyak perpustakaan di dunia.
Setiap hari mereka sibuk, namum sekarang bersama pun saat malam tiba cerita sebelum tidur jadi lebih berwarna ketimbang sendirian.
Komentar
Posting Komentar