Langsung ke konten utama

Setelah November


Sekian bulan setelah kau menanti tangan banyak orang bersamaan dengan ucapan semoga barakah, langgeng selalu dan cepat mendapatkan momongan. Kau kembali mengabariku, aku tak paham apakah ini sebuah pedih yang kau simpan sebelum hari dengan lancar kau ucapkan akad tapi bukan namaku? entah ini hanya sebuah kisah belum kau selesaikan.

Setelah sekian bulan, ketika melihat bulan di langit kau mengatakan bahwa kau mengenangku. Aku paham, Kau tidak bisa membohongi kenangan bersama bulan yang menemani kita berdua ketika merangkai rindu diatap rumahmu hari itu.

Sebuah janji yang pasti kau ucapkan saat malam merambat sunyi “aku tidak mau kehilanganmu”seolah mengikat kakimu, menghujam. Kau yang menyimpan bekas botol air mineral di kamarmu yang iseng kuberikan saat mengikuti sebuah kegiatan relawan, kau letakkan itu,  diantara pajangan kamar yang megah. Lalu, diam-diam sebelum aku meninggalkan kotamu kau masukkan ke dalam tasku "pergi dan jangan melihat ke belakang, aku tidak suka ditatap oleh orang yang pergi meninggalkanku. Lihat hadiah dariku nanti, ketika sampai di kamar" Aku mengikuti saranmu, mau bagaimana? Kota air ini memang mempertemukan kita, tapi ini bukan kotaku dan aku harus pulang kepangkuan ibu, yang jaraknya bermil-mil jauh darimu.

Setelah berbulan-bulan kau beri rasa kehilangan yang tak kubayangkan, begitu tenang dan penuh diskusi. Kau datang, menyapa, katamu hidupmu baik-baik saja hanya saja terkadang kau rindu berdiskusi denganku. Aku tidak masalah, hanya saja aku merasa kasihan pada perempuan di sampingmu. Bagaimana kau memasukkan matra rindu dalam otaknya setiap kau akan pergi tidur? Bagaimana kau mengatakan dia satu-satunya? Padahal dalam hatimu kau menyimpan namaku, sungguh pembohong dan sungguh kau telah menodai sesuatu yang suci dan saklar. 

Kau memang berhasil membuatku mencintai malam, mencintai radio, menyenangi hujan, merindukan perjalanan, mengambil peran pada lagu-lagu kenangan, namun saat kau utarakan keputusanmu akupun sudah memutuskan meletakkan kau menjadi masa lalu yang tidak akan kujamah lagi.

Apakah dalam senyum bahagiamu bersama keputusanmu beberapa bulan silam itu, terselip rasa sakit karena jarak? Jangan menyesal, kau memilih dan kau harus bertanggung jawab pada pilihanmu itu. Lagi pula perbedaannya sekarang hanyalah aku bukan kekasihmu, sisanya sama, kau masih bisa mengajakku diskusi dan mendengarkan pendapatku yang kau sukai itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk ke Bendungan Brayen, Aceh Besar

Nita Juniarti AcehNews.net –  Bendungan Brayen merupakan hasil dari ekspresi keindahan alam dengan perbuatan manusia. Bendungan ini berada di Leupung, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh jaraknya sekitar 30 Kilomoter  dari Banda Aceh. Tidak sulit mencarinya, melewati jalur pantai Barat-Selatan, nanti Anda akan menemukan papan bertuliskan  “Wisata Brayen”. Kemudian dari arah pintu masuk tersebut Anda bisa terus berjalan ke lokasi wisata, lebih kurang 100 meter. Ada yang view yang indah saat Anda melintas di jalan masuk tersebut. Jalan lintasan masyarakat kampung yang masih alami ini akan memberi  landscape , sawah tadah hujan dan masyarakat yang berlalu lalang. Jika sedang musim hujan maka harus ekstra hati-hati saat melalui jalan ini. Nita Juniarti-Teman KPM PAR MAheng Biasanya tempat ini dikunjungi oleh keluarga, kaulah muda di hari libur khususnya pukul 15.00 yang paling ramai dikunjungi. Tiket masuknya hanya Rp2.000 per orang dan parkir dengan harga...

makalah ISBD : masyarakat Kota dan Desa

MASYARAKAT DESA DAN KOTA D I S U S U N Oleh : Kelompok III KHAIRINA                 (511102479) PARDI                                     (511102485) NURHASANAH         (511002209) FAKULTAS ADAB JURUSAN ASK INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AR-RANIRY 201 2 KATA PENGANTAR              Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan kesehatan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah. Shalawat serta salam tidak lupa kami limpahkan kepada baginda alam kita           Nabi             Muhammad ...

Strategi yang digunakan Nabi Muhammad dalam Perang Uhud

Oleh : Nita Juniarti * Abstrak        Artikel ini memberikan gambaran tentang peristiwa perang Uhud. Perang Uhud adalah perang kedua setelah Badar yang diikuti oleh Nabi Muhamad S.A.W.   Dinamakan Perang Uhud karena Perang ini terjadi di gunung Uhud. Dalam sebuah peperangan tentu saja ada strategi yang digunakan, dalam banyak buku di tulis bahwa pada Perang ini Umat Islam menderita kekalahan dengan strategi bertahan di Kota Madinah namun pada dasarnya Perang ini adalah perang pembersihan umat Islam dari orang-orang Munafik. Perang ini merupakan strategi pembersihan dan memurnikan orang-orang Islam dari orang yang berpura-pura sekaligus membersihkan kota Madinah dari golongan yang mengancam keutuhan Negara Madinah. Keyword : Strategi, Perang , Uhud. Pendahuluan Dalam kamus Bahasa Indonesia, Perang bearti ilmu siasat perang, siasat perang, akal atau tipu muslihat untuk mencapai sesuatu maksud dan tujuan yang telah direncankan. [1] Perang...