Ayah Ky sudah meninggal sebuah pesan masuk melalui WA tengah hari tua. Deg, sudah lama sekali tidak masuk WA dari pemilik nama “Ky” di handphoneku. Aku tidak membalas pesan itu hingga malam tiba, malamnya baru kuputuskan melepon saja. Aku dan Iky, lelaki itu kami seumuran dan berkenalan ketika jaman SMA. Agak lama, baru kemudian diangkat. “Maaf, telpon malam-malam.” “Tidak apa-apa, terima kasih.” Lantas tanpa segan ia menangis, lama sekali. Aku hanya mendengar tangisannya, tanpa berkomentar. “Fa, maafin kesalahan ayah Iky ya” “Sudahlah, Fa sudah memaafkan ayah ky sejak dulu. Fa bersyukur karena sikap ayah ky kita jadi berjalan lebih jauh dalam beberapa tahun ini, khususnya Fa” Ia masih sesegukan, tidak pernah segan meski ia lelaki. Aku mengerti yang dimaksud oleh Iky, 10 tahun silam setelah beres dari SMA dan berpacaran 2 tahun dengan Iky, aku berniat hijrah. Ingin menjadi orang lebih baik dengan ikut kajian, salah satu yang dianjurkan dalam grup pengajian adalah tidak punya pacar
Zijjue El Syifa : Tetap menjadi pengobat dimanapun